Film Sonic The Hedgehog 2 akhirnya resmi dirilis di Bioskop Indonesia. Aksi landak biru yang namanya sudah terkenal sejak tahun 1993 tersebut lebih memukau. Tampilan gambarnya seperti berada di video game tetapi lebih upgrade karena, efek visual yang diterapkan.
Film kedua ini tampil menjanjikan dengan penambahan beberapa tokoh dan upgrade cukup terasa. Bisa dikatakan, hujatan yang pernah muncul ke mereka terbayar lunas dengan aksi yang memanjakan mata.
Tidak heran bila penonton IMAX, Dolby Atmos, atau 4DX merasa termajakan dengan penampilan visualnya. Harus diakui aksinya disini lebih berani dibandingkan sebelumnya, apalagi kehadiran nyentrik Robotnik yang game akurat walau terlihat lebih kurus, tetapi secara keseluruhan tidak mengecewakan.
Film Sonic The Hedgehog 2 latar belakang lebih jelas
Di film kedua ini James Flower memberikan sentuhan drama yang cukup mengesankan. Arti persahabatan dimana satu sama lainnya mempunyai kekurangan. Misalnya saja, Sonic dengan gegabahnya, Tails mempunyai sikap penakut, sampai Knuckles sendiri yang terkesan bodoh tetapi kuat.
Ketiganya akhirnya mampu bekerja sama walau satu sama lain harus menurunkan ego. Cerita tersebut juga dikemas dengan latar belakang landak biru yang lebih dalam lagi yaitu hubungannya dengan manusia, terutama Tom.
Artinya, James Flower mendengarkan bagaimana keluhan para fans mengenai pertunjukannya ini, sehingga film Sonic The Hedgehog 2 porsi dramanya lebih diperbanyak tanpa merusak atensi adegan aksinya.
Sementara itu, peran Tails dan Knuckle sendiri mendapatkan porsi yang cukup pula. Jadi, penonton bisa memahami bagaimana karakter mereka masing-masing. Walau peran manusia disini memang sebenarnya kurang berguna juga.
Tanpa kehadiran manusia ceritanya masih bisa berjalan menarik. Hanya saja, untuk porsi komedi mereka memang jagoannya. Dengan begini, pertunjukannya terasa lebih ringan dan layak untuk dinikmati oleh semua umur.
Pengembangan cerita yang bisa menjadi semesta baru
Keinginan Paramount dalam mengembangkan cerita ini rasanya adalah pilihan tepat. Apalagi sentuhan James Flower yang terasa berbeda kali ini. Porsi cerita satu sama lain yang di eksplore lebih jauh sehingga, mungkin juga menghadirkan semesta baru.
Film Sonic The Hedgehog 2 sukses menghadirkan Tails yang cukup cerdas. Sosoknya benar-benar menarik dan layak bila Paramount Picture harus membuatkannya spin-off. Sang sutradara sendiri juga sudah berjanji semestasnya ini jauh lebih besar.
Apalagi, James Flower akan mengusahakan menghadirkan semua karakter di dalam game untuk ditayangkan. Seperti halnya post credit di film ke dua ini. James memberikan sentuhan yang sama, dimana ada karakter baru tetapi masih dirahasiakan.
Apakah cara ini yang membuat penonton mau pergi ke bioskop di setiap sekuelnya? Rasanya tidak hanya saja, dengan janji dan melihat begitu banyaknya fans game ini, rasanya mengembangkannya menjadi sebuah universe adalah ide bagus.
Baca juga: MeraMuda Review: ‘Sonic The Hedgehog’
Jim Carrey tiada duanya
Villain dari film Sonic The Hedgehog 2 ini diperankan oleh James Carrey dimana aksinya dalam memerankan tokoh Doctor Eggman Ivo Robotnik yang terobsesi untuk membunuh sonic sangat cocok, pas, dan tidak berlebihan.
Bila dilihat film ini mengarah ke semua umur. Peran jahatnya terasa sempurna untuk seorang villain di tayangan seperti ini. Kejam, brutal, dan sadis tetapi masih ramah untuk yang dibawah umur. Pengemasan dan penyampaiannya membuat semua orang sepakat memberikan jempol 4.
Aktingnya benar-benar mengesankan dari awal sampai akhir. Jika kabar angin benar bahwa Doctor Eggman adalah tokoh terakhir yang dia perankan, rasanya inilah perpisahan terbaik dari dunia hiburan.
Harus diberi tepuk tangan meriah karena, aksinya ini mampu mengangkat penilaian filmnya di angka 7 atau 8. Hasil yang cukup mengesankan dibandingkan film pertamanya, bagaimana dengan kelanjutannya nanti?
Andai saja Jim Carrey sudah tidak join lagi disini, mungkin ada tokoh lain yang bisa menggantikannya. Film Sonic The Hedgehog 2 menjadi sajian yang sayang dilewatkan, khususnya bagi kamu penggemar gamenya.