OUR NETWORK

‘Gran Turismo’ Dari Layar Konsol Game ke Layar Lebar

Tak asing bagi para penggemar game, Gran Turismo, telah mengukir prestasi sebagai simulator balap paling populer di jagat virtual. Namun, tahun 2023 ini, mereka melangkah lebih jauh dengan menjelma menjadi sebuah film.

Awalnya akan sedikit ragu dengan hasilnya, karena dalam game seluruh cerita hanya mengenai balapan saja. Tetapi sekarang harus diituntut memadukan antara sebuah kisah dengan game balapan yang cukup ikonik tersebut.

Ternyata, ada hal cukup menarik di pertunjukan ini. Tak hanya mengangkat kisah fiksi, film ini berani meretas batas antara nyata dan imajinasi dengan mengadaptasi perjalanan hidup nyata Jann Mardenborough, seorang gamer Gran Turismo yang melambung menjadi pembalap professional, cukup menarik bukan?

Premis Gran Turismo Mengejutkan

‘Gran Turismo’ Dari Layar Konsol Game ke Layar Lebar
Sumber: greenscene.com

Penuh gairah balapan dan kepuasan tak tertandingi, film ini tak sekadar adaptasi game biasa. Premisnya, yang terinspirasi dari kisah nyata, memberikan sentuhan biopik yang memikat hati penonton.

Terlebih lagi pada kehidupan Jann Mardenborough menjadi cermin bagi perjuangan banyak gamer, diolah dengan dramatisasi yang tak hanya menyentuh, tetapi juga menginspirasi. Rasanya cukup relate dengan apa yang terjadi saat ini, di mana gamer bukan hanya sebuah hobi melainkan profesi.

Film ini tidak hanya mengusung dramatisasi hidup Jann, tetapi juga menyajikan balapan-bakal seru yang menjadi inti dari permainan tersebut. Melalui lensa layar lebar, penonton dihadirkan dalam perjalanan hidup Jann yang sarat emosi, terkadang terbawa dalam euforia balapan yang memompa adrenalin.

Kehidupan dan balapan saling melengkapi, membentuk harmoni yang memikat. Dalam durasi 134 menitnya, film ini memberikan porsi yang seimbang antara momen dramatis dan aksi balapan yang mendebarkan.

Meskipun ada adegan dramatis, tapi fokus film tetap pada balapan. Adegan balapan yang direka dengan intensitas menggelegar sering kali membuat penonton terhanyut dalam lajur setiap kecepatannya, bahkan terkadang spontan tepuk tangan menyertai adegan yang memukau. Pengalaman ini dirancang sedemikian rupa sehingga sulit bagi penonton untuk merasa bosan.

Visual dan Scoring Memukau

‘Gran Turismo’ Dari Layar Konsol Game ke Layar Lebar
Sumber: gensindo.com

Namun, kehebatan film ini tak hanya terletak pada penceritaan dan aksi yang adrenalin. Penggabungan visual dan skor musik memberikan dimensi baru pada pengalaman menonton.

Beberapa adegan balapan menghadirkan nuansa visual mirip dengan permainan, tetapi penggunaannya disajikan secukupnya sehingga tidak mengganggu alur cerita. Skor musik yang mendukung adegan dan karakter memberikan latar yang kuat, mulai dari irama adrenalin saat balapan hingga melodi jazz yang menenangkan menjelang pertandingan.

Kelemahan yang Tercipta

‘Gran Turismo’ Dari Layar Konsol Game ke Layar Lebar
Sumber: kincir.com

Walau demikian, film ini tak luput dari beberapa kelemahan. Akting Archie Madekwe, yang memerankan Jann, kadang terkesan kaku terutama saat berdialog dengan karakter lain. Meskipun mungkin dimaksudkan untuk menggambarkan sifat kikuk Jann, namun pendekatan ini kurang sukses dan malah meredupkan perannya sebagai karakter utama.

Namun, justru David Harbour yang memerankan pelatih Jann, Jack Slater, berhasil mencuri perhatian dengan aktingnya yang kuat dan mendalam. Djimon Hounsou, sebagai ayah Jann, juga memberikan kesan yang tahan lama meskipun muncul dalam waktu singkat.

Secara keseluruhan, Gran Turismo bukan sekadar adaptasi game yang konvensional. Ia adalah perjalanan epik dari layar konsol ke layar lebar, menginspirasi dengan kisah nyata seorang gamer yang bermetamorfosis menjadi pahlawan balap.

Dengan perpaduan yang mengasyikkan antara dramatisasi hidup dan euforia balapan, ditambah dukungan visual dan skor musik yang mendalam, film ini telah menciptakan karya yang menghibur dan menginspirasi. Bagaimana, siap terhanyut dalam trek balapan Gran Turismo?

Must Read

Related Articles