OUR NETWORK

Helicopter Parenting? Begini Penyebab dan Dampaknya Bagi Sang Anak!

Helicopter parenting, apakah kamu mengetahui istilah mengenai parenting ini Ladies? tenang Ladies, pemahaman ini bukan hanya untuk kamu yang sudah menikah dan punya anak kok. Ini akan memberikan pemahaman untuk kamu mengenai salah satu pola asuh untuk bekal kamu nantinya. Gaya pola asuh orang tua bagi anak berbeda-beda, mulai dari yang permisif hingga orang tua yang otoriter. Jadi kamu tipe yang mana?

Baca juga: Punya Orang Tua yang Toxic? Begini Cara Menghadapinya

Setiap pola asuh yang diberikan orang tua terhadap anaknya adalah usaha untuk memberikan yang terbaik bagi kehidupan dan masa depan sang anak. Namun, terkadang ini membuat orang tua menjadi berlebihan yang berakibat mengontrol dan memegang kendali hidup sang anak sepenuhnya. Seperti salah satu tipe parenting ini Ladies. Nah, yuk, kita simak penjelasannya.

Apa itu helicopter parenting dan apa saja penyebabnya?

Penyebab helicopter parenting
Sumber: istockphoto.com

Istilah “orang tua helikopter” ini pertama kali digunakan dalam buku Dr. Haim Ginott tahun 1969 Between Parent and Tenageer yang mengatakan bahwa para remaja tersebut merasa orang tua mereka melayang-layang di atas mereka seperti helikopter. Menurut Carolyn Daitch, Ph.D. yang merupakan seorang psikologis dan penulis dari US ini menyampaikan pendapatnya mengenai helicopter parenting.

“Ini adalah gaya orang tua yang terlalu fokus pada anak-anak mereka. Mereka biasanya mengambil terlalu banyak tanggung jawab atas pengalaman anak-anak mereka dan, khususnya, keberhasilan atau kegagalan mereka,” kata Dr. Daitch. Biasanya para orang tua yang menerapkan pola asuh memiliki ciri-ciri seperti:

  • Mengendalikan pilihan anak untuk menentukan masa depan seperti menentukan jurusan kuliah, pekerjaan, dan sebagainya.
  • Mencoba untuk mengontrol persahabatan atau pertemanan sang anak.
  • Mengerahkan kendali atas aktivitas atau hobi anak.
  • Memaksa anak untuk menjalani sekolah tambahan atau kursus suatu bidang yang telah ditentukan.
  • Selalu membereskan pekerjaan atau permasalahan sang anak.

Kalau kamu suka menonton drama korea, biasanya helicopter parenting ini sering kita saksikan Ladies. Nah, selain itu pola asuh ini juga dapat terjadi karena beberapa hal loh. Inilah alasan yang membuat para orang tua terlalu terlibat dalam kehidupan anak mereka. Beberapa penyebabnya meliputi:

  • Ketakutan tentang masa depan anak mereka.
  • Kecemasan melihat anak mereka terluka, kecewa, ataupun kesusahan.
  • Merasa keberhasilan anak mereka membuat mereka merasa seperti orang tua yang lebih baik.
  • Tekanan dan pengaruh dari orang tua lainnya.
  • Tidak mendapatkan kasih sayang yang cukup saat kecil. Sehingga, tidak ingin anak mereka merasakannya.

Dampak dari helicopter parenting

Dampak negatif helicopter parenting
Sumber: istockphoto.com

Memberikan yang terbaik untuk anak adalah hal yang paling utama bagi orang tua. Meskipun beberapa orang tua melihat pengasuhan helikopter sebagai hal yang baik, tetapi helicopter parenting ini bisa menjadi boomerang dan dampak negatif bagi sang anak. Antara lain:

  • Rasa percaya diri dan harga diri sang anak menurun. Ann Dunnewold, Ph.D., seorang psikolog berlisensi di Texas dan penulis buku Even June Cleaver Will Forget the Juice Box mengatakan, “keterlibatan berlebihan orang tua kepada anak-anak mereka membuat sang anak berpikir ‘’orang tua saya tidak mempercayai saya untuk melakukan ini sendiri.’
  • Kurang kompeten dalam menghadapi tekanan hidup mereka sendiri. Ini akibat para orang tua yang selalu berusaha untuk mengatasi kekacauan atau masalah sang anak.
  • Meningkatnya kecemasan. Studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam Journal of Child and Family Studies menemukan bahwa pola asuh yang berlebihan ini dapat meningkatkan kecemasan dan depresi anak yang lebih tinggi.
  • Tidak dapat hidup mandiri. Ini karena para orang tua selalu mengurus kebutuhan sang anak bahkan setelah anak-anak mampu secara mental dan fisik.

Nah Ladies, itu dia sedikit pemahaman mengenai helicopter parenting ini. Perlu diingat bahwa menjadi orang tua adalah hal yang sulit untuk dilakukan. Pola asuh yang diberikan adalah usaha untuk memberikan yang terbaik untuk sang buah hati terlepas apakah itu benar atau salah ya, Ladies.

 

Sumber: parents, healthline

Must Read

Related Articles