Terlepas dari toxic relationship ternyata bukan akhir dari perjuanganmu Ladies. Umumnya, mantan yang tidak terima pada keputusanmu akan melakukan hoovering. Hoovering adalah upaya dari mantan kekasihmu untuk membawamu kembali padanya dengan cara apapun.
Tindakan tersebut bisa sangat meyakinkan dan dapat menimbulkan banyak emosi dalam dirimu. Saking meyakinkannya taktik ini, balikan dengan mantan toxic jadi amat sangat dipahami. Jadi jika Ladies memilih untuk kembali ke mantan toxic meskipun sebelumnya sudah bersumpah akan menjauh darinya, jangan terlalu menyalahkan dirimu sendiri, Ladies.
“Sangat umum dan normal untuk mengalami perasaan bersalah, sedih, kesepian, dan kecemasan jika Anda meninggalkan hubungan yang kasar dan pasangan Anda menunjukkan perilaku hoovering,” tegas kata Taylor Williams, LCSW, pekerja sosial klinis berlisensi di Thriveworks di Cherry Hill, NJ.
Lalu bagaimana cara mengatasi beban emosi dari kelakuan mantan yang sangat toxic ini? Berikut ulasan lengkapnya, Ladies.
1. Bicaralah dengan teman dan keluarga (dan diri sendiri) mengenai alasanmu putus darinya
Ladies memutuskan untuk meninggalkan sang mantan karena suatu alasan, ingat itu. “Sejujurnya, setelah mengevaluasi perilaku pasangan Anda, faktanya, akan menegaskan kembali alasan mengapa Anda membuat keputusan untuk pergi,” kata Williams. “Misalnya, apakah pasangan Anda membuktikan kepada Anda bahwa mereka tidak dapat menghormati penolakan dan batasan Anda?”
2. Ingatlah bahwa hoovering tidak pernah seperti yang terlihat
Meskipun taktik hoovering bisa tampak tulus dan membuat Ladies merasa nyaman untuk sesaat, mantanmu sesungguhnya manipulatif dan tidak tulus.
“Jangan menganggap hoovering sebagai janji untuk perbaikan berkelanjutan dalam perilaku pelaku,” kata Venetia Leonidaki, PhD, psikolog konsultan yang diulas oleh Doctify dan pendiri Spiral Psychology. “Ingat bahwa upaya pelaku untuk memenangkan Anda berumur pendek dan bagian dari siklus kekerasan.”
Dr. Leonidaki juga mendorong untuk menemukan validasi diri di tempat lain, di mana itu lebih aman, jujur, dan sehat. Berbicara dengan orang yang dicintai dan terlibat dalam hobi dapat membantu.
3. Ingatkan dirimu bahwa kamu tidak bertanggung jawab atas kondisi mantan
Sulit untuk melihat seseorang yang kamu atau pernah kamu cintai merasa marah dan kesal pcintai atau dulu cintai merasa kesal padamu, tetapi bukan tugasmu untuk ‘memperbaikinya’. “Seringkali, individu dalam hubungan yang kasar merasakan kewajiban untuk merawat pasangannya yang kasar, dan pelaku memanipulasi perasaan ini,” kata Williams.
Untuk mengurangi rasa bersalahmu, Williams menyarankan untuk mengingatkan diri sendiri bahwa Ladies hanya bertanggung jawab atas dirimu sendiri.
4. Fokus pada kebutuhan dan kesejahteraan kondisimu sendiri
Dirimu adalah prioritas nomor satumu, Ladies. “Jangan biarkan perasaan bersalah atau kasihan mendorong keputusan Anda,” kata Dr. Leonidaki. Yaa memang sih hal ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, tetapi Ladies pasti bisa melakukannya!
Ladies bisa mulai mencintai diri sendiri dengan melakukan perawatan mental. Misalnya dengan menghabiskan waktu bersama orang terdekat atau justru melakukan me time sepuasnya. Ladies bisa juga mulai memerhatikan hal kecil, seperti apakah makan dan tidurmu cukup? Bisakah Ladies mengambil cuti sehari untuk bersantai atau melakukan hal kesukaanmu?
5. Bicaralah dengan seorang profesional
Bekerja dengan terapis secara teratur sedikit banyak akan membantu segera pulih. “Bila memungkinkan, terlibat dalam terapi dengan dokter berlisensi dan/atau konselor kekerasan pasangan dapat menjadi sangat penting dalam mengelola perasaan yang muncul selama pemisahan dan perencanaan keselamatan sesuai kebutuhan,” kata Williams.
Ingat bahwa kamu tidak sendiri dan jangan ragu untuk meminta bantuan dari orang-orang di sekitarmu, Ladies.
Sumber: wellandgood