Meningkatkan kepercayaan diri memang susah-susah gampang. Ada banyak trik dan tips tersedia di berbagai buku atau artikel motivasi, tetapi tidak semuanya terbukti secara sains. Yup, meningkatkan kepercayaan diri pun ada ilmunya loh Ladies. Daripada fake it till make it, lebih baik ikuti kata ahlinya!
1. Duduk dan lihat ke atas
Amy Cuddy, seorang profesor psikologi sosial di Harvard Business School mengungkapkan dalam penelitiannya bahwa dia menemukan kaitan antara posisi tubuh dengan hormon. Saat Ladies memposisikan tubuhmu untuk menempati lebih banyak ruang, Ladies dapat meningkatkan kadar testosteron dan menurunkan kadar kortisol, kombinasi yang meningkatkan kepercayaan diri.
Caranya mudah saja, yaitu cukup dengan duduk tegak di kursimu. Posisi ini akan membuat Ladies merasa seperti sedang memegang kendali. Meskipun trik ini mungkin terasa hanya seperti perubahan yang sangat kecil, faktanya manfaatnya sangat besar loh. Apalagi kebanyakan dari kita menghabiskan sebagian besar hari dengan duduk di kursi.
Jika memungkinkan di tempat kerja, Cuddy menyarankan untuk menggantung gambar di dinding pada ketinggian yang akan membuat Ladies melihat ke atas. Secara umum, melakukan apa pun yang membuat Ladies mengembangkan postur tubuh akan memberi sinyal pada tubuh—dan otak—bahwa Ladies adalah individu yang kuat dan cakap.
2. Lakukan pose ‘Wonder Woman’ atau pose ‘Wall Street’
Pose kekuatan ala Cuddy yang paling terkenal adalah berdiri dengan meletakkan tangan di pinggul, atau disebut juga pose Wonder Woman.
Gerakan kuat lainnya adalah: Duduk, letakkan kaki di atas meja atau meja, kaitkan kedua tangan, dan letakkan di belakang kepala dengan siku menunjuk (Ladies mungkin pernah melihat gerakan ini di iklan deodoran, tetapi gaya ini disebut juga dengan pose ‘Wall Street’).
Catatan: Untuk mendapatkan manfaat peningkatan kepercayaan diri, Ladies harus menahan pose selama dua menit.
3. Tenangkan dirimu sendiri
Alih-alih memuji diri sendiri setiap pagi di cermin kamar mandi, menurut Eric Baker, blogger dan peneliti perilaku manusia, “Berhentilah membohongi diri sendiri bahwa kamu sangat hebat,” tulisnya. “Sebaliknya, fokuslah untuk memaafkan diri sendiri ketika Anda tidak melakukan hal dengan baik.”
Baker menuliskan teori tersebut setelah menjelajahi karya Kristin Neff, PhD, seorang profesor psikologi pendidikan di UT Austin dan seorang ahli kasih sayang. Seperti yang dia tulis dalam bukunya Self-Compassion, “Ketika rasa harga diri kita berasal dari menjadi manusia yang secara intrinsik layak dihormati—daripada bergantung pada pencapaian cita-cita tertentu—rasa harga diri kita jauh lebih mudah terguncang.”
Baca juga: Tips Menerima dan Meningkatkan Kualitas Diri Melalui Kritik
Dia mengemukakan satu studi di mana subjek diinstruksikan untuk membayangkan berada di tim olahraga dan mengadakan pertandingan besar atau berakting dalam drama dan melupakan dialog. Selanjutnya dia bertanya bagaimana perasaan mereka jika insiden ini terjadi pada mereka. Orang-orang dengan lebih self-compassion “cenderung merasa terhina atau tidak kompeten, atau untuk mengambil terlalu pribadi,” tulisnya.
Lain kali, jika Ladies mendapati dirimu melakukan kesalahan—yang pasti akan Ladies lakukan karena tidak ada manusia yang sempurna—ikuti rekomendasi Barker atau “Perlakukan diri Anda dengan baik sebagaimana Anda sering memperlakukan orang lain.”
4. Hapus dua frasa ini dari kosakata Anda: ‘Kisah hidupku ya seperti ini’ dan ‘Ini selalu terjadi padaku’
Coba ingat-ingat, kapan kira-kira Ladies akan mengatakan hal-hal ini? Bukankah itu biasanya ketika sesuatu yang buruk terjadi? Pembicaraan diri yang negatif ini buruk pada dua tingkat: Itu tidak benar, dan itu akan mengikis kepercayaan dirimu.
Jonathan Fader, PhD, psikolog di New York Mets, telah menasihati para atlet profesional di setiap cabang olahraga. Pasiennya harus mempertahankan tingkat kepercayaan diri yang tinggi, atau mereka akan kehilangan pekerjaan. Karena mereka harus terus tampil setelah kekalahan, mereka telah belajar untuk menahan diri dari membuat generalisasi yang menyapu dan suram yang banyak dari kita lakukan.
Fader menegaskan bahwa kegagalan bukanlah kemerosotan tetapi “periode penyesuaian” atau “variasi yang dapat diterima secara statistik”. Jadi, alih-alih mengatakan “Kenapa sih aku selalu mengalami hal sial seperti ini?”, katakan pada diri sendiri “Hal-hal semacam ini terjadi pada semua orang sesekali.”
Masih butuh tips dan trik biar senantiasa percaya diri dalam situasi yang bikin panik? Nantikan bagian duanya hanya di MeraMuda, Ladies! Stay tuned!
Sumber: thehealthy.com