OUR NETWORK

Sutradara Todd Phillips Salahkan ‘Golongan Kiri’ Berkaitan Dengan Kontroversi Film Joker

Penayangan film Joker pada 4 Oktober depan tak diragukan lagi dinanti-nanti. Film yang menceritakan kisah hidup tokoh penjahat dari film serta komik Batman tersebut pun sudah digadang akan memberikan reaksi positif. Terutama bila menilai dari premier di Venice Film Festival, dimana Joker memenangkan penghargaan tertinggi.

Sayangnya sebelum penayangan justru muncul kontroversi pada penayangan film ini. Kontroversi dimulai saat keluarga dari korban penembakan di bioskop di Aurora, Colorado pada 2012 menyurati Warner Bros. Mereka mengekspresikan mengenai konten kekerasan di dalam film.

Sutradara Todd Phillips Salahkan 'Golongan Kiri' Berkaitan Dengan Kontroversi Film Joker
Foto: Warner Bros

Film Joker sendiri mengisahkan tentang Joker, yang diperankan oleh Joaquin Phoenix. Ia seorang pendiam dan terasing dari masyarakat, sampai akhirnya melakukan tindakan kekerasan. Setelah itu, sosoknya menjadi seorang hero tersendiri di kalangan bawah.

Mengenai kontroversi dari film Joker ini, sutradara Todd Phillips memiliki pandangan tersendiri. Sutradara ini justru menyalahkan golongan kiri yang dinilai memiliki agenda tersendiri.

“Saya pikir itu karena kemarahan adalah komoditas, saya pikir itu adalah sesuatu yang telah menjadi komoditas untuk sementara waktu,” kata Phillips dalam wawancara yang dilakukan minggu lalu dan diterbitkan Rabu. “Apa yang luar biasa bagi saya dalam wacana dalam film ini adalah betapa mudahnya sayap kiri terdengar seperti sayap kanan ketika itu sesuai dengan agenda mereka. Ini benar-benar membuka mata saya.”

Sutradara Todd Phillips Salahkan 'Golongan Kiri' Berkaitan Dengan Kontroversi Film Joker
Foto: Warner Bros

Di sisi lain, Phoenix juga memberikan pandangannya mengenai kontroversi film tersebut. “Yah, saya pikir itu, bagi sebagian besar dari kita, Anda dapat membedakan antara benar dan salah,” kata Phoenix.

Baca juga: Menang di Venice, Film Joker Diprediksi Akan Unggul di Oscar

“Dan mereka yang tidak mampu menafsirkan apa pun dengan cara yang mereka inginkan. Orang-orang salah mengartikan lirik dari lagu. Mereka salah menafsirkan bagian-bagian dari buku. Jadi saya tidak berpikir itu adalah tanggung jawab pembuat film untuk mengajarkan moral penonton atau perbedaan antara benar atau salah. Maksudku, bagi saya, saya pikir itu sudah jelas.”

Warner Bros selaku rumah produksi pun sudah memberikan pandangan mengenai kontroversi serta kabar adanya ancaman kekerasan nantinya.

Sumber: ew.com

Must Read

Related Articles