OUR NETWORK

Dalam Pidato Kemenangan Untuk ‘Joker’, Joaquin Phoenix Kritik BAFTA Karena Kurang Keragaman

Joaquin Phoenix memang bukan aktor biasa. Ia memiliki kemampuan akting tingkat atas yang kembali dibuktikan dengan perannya di Joker. Sang aktor pun sangat vokal mengenai berbagai isu yang ada. Joaquin bahkan tak ragu mengkritik BAFTA dalam pidato kemenangannya.

Pada Minggu (2/2) waktu setempat kemarin, Joaquin Phoenix meraih trofi BAFTA Leading Actor untuk perannya di film Joker. Dalam pidato kemenangannya, sang aktor mengkritisi kurangnya keragamannya dalam daftar nominasi dan pemenang BAFTA 2020.

Sebelum kritik langsung dari Joaquin Phoenix, netizen dan juga sederet kritik sudah menyuarakan mengenai nyaris tak adanya keberagaman di nominasi BAFTA 2020.

Bahkan tagar #BAFTASoWhite sempat menjadi tren setelah sederet aktris dan aktor non kulit putih tak mendapat nominasi. Meski mereka memperlihatkan performa apik di tahun 2019.

“Saya harus mengatakan bahwa saya juga merasa berkonflik karena begitu banyak rekan aktor saya yang layak tidak memiliki hak istimewa yang sama,” kata Phoenix. “Saya pikir kami mengirim pesan yang sangat jelas kepada orang-orang kulit berwarna yang tidak Anda sambut di sini. Saya pikir itu adalah pesan yang kami kirimkan kepada orang-orang yang telah banyak berkontribusi pada media dan industri kami dan dengan cara yang kami manfaatkan.”

Dia melanjutkan, mengatakan, “Saya tidak berpikir ada orang yang mau memberikan perlakuan istimewa, meskipun itu yang kami berikan setiap tahun. Saya pikir orang hanya ingin dihargai dan dihormati untuk pekerjaan mereka.”

Sementara mengkritik industri ini secara keseluruhan, Phoenix mengakui bahwa dia belum melakukan cukup banyak hal untuk mendorong keragaman di Hollywood.

“Ini bukan penghukuman diri sendiri, karena saya malu bahwa saya bagian dari masalah. Saya belum melakukan segalanya dengan kekuatan saya untuk memastikan set yang saya kerjakan inklusif,” katanya.

Baca juga: Dituduh Lakukan Whitewashing, Uniqlo Jepang Menarik Iklan Terkait

Phoenix mengakhiri pidatonya dengan mengatakan mereka yang paling diuntungkan dari hak istimewa kulit putih adalah orang-orang yang menangani rasisme di industri.

“Ini lebih dari memiliki perangkat yang multi-budaya. Saya pikir kita harus benar-benar melakukan kerja keras untuk benar-benar memahami rasisme sistemik,” pungkasnya. “Saya pikir itu adalah kewajiban orang-orang yang telah menciptakan dan melanggengkan dan mendapat manfaat dari sistem penindasan untuk menjadi orang-orang yang membongkarnya, jadi itu untuk kita.”

Seakan menegaskan kritikannya, Joaquin melangkah turun dari panggung tanpa membawa trofi kemenangan yang diberikan.

Sumber: ew.com

Must Read

Related Articles