OUR NETWORK

‘Indiana Jones and the Dial of Destiny’: Petualangan Baru dengan Unsur Abu-Abu

Franchise film Indiana Jones, yang dibuat oleh George Lucas dan dibintangi oleh Harrison Ford, telah menjadi salah satu seri film petualangan dan aksi paling populer, terutama pada era 1980-an. Pada pertengahan tahun 2023, kita akan disuguhi dengan film kelima dari seri ini yang berjudul Indiana Jones and the Dial of Destiny.

Bagi para penggemar pasti sudah tidak asing lagi dengan unsur fiktif, sering muncul dalam petualangan sang arkeolog ini. Namun, pada film kelima ini, unsur fiktif yang dihadirkan terbilang lebih absurd daripada film-film sebelumnya.

Sayangnya, kita tidak akan mengungkapkan unsur fiktif apa yang membuat cerita menjadi absurd, karena hal itu akan menjadi spoiler. Unsur fiktif tersebut melibatkan Indiana Jones secara langsung, sedangkan pada beberapa pertunjukan sebelumnya, ia tidak terlibat terlalu banyak.

Meskipun formula ini mungkin menjadi daya tarik bagi penonton pada era 1980-an, namun tidak begitu berlaku untuk masyarakat pada era 2000-an ke atas.

Untungnya, unsur fiktif ini tidak terlalu mengganggu karena adanya penjelasan ilmiah di awal film. Selain itu, adegan aksi dalam Indiana Jones ini cukup seru dan intens sepanjang ceritanya, dengan eksekusi yang lebih baik daripada film-film sebelumnya.

Adegan aksi ini berhasil mengimbangi keabsurdan cerita sehingga tetap bisa dinikmati oleh penonton.

Harrison Ford Adalah Bintangnya

'Indiana Jones and the Dial of Destiny': Petualangan Baru dengan Unsur Abu-Abu
Sumber: digitalspy.com

Meskipun sudah berusia 80 tahun, Harrison Ford tidak terlihat terhenti dalam memberikan penampilan karismatiknya sebagai Indiana Jones di film kelima ini. Meski pergerakannya tidak segesit dulu, Ford masih memberikan penampilan yang total sebagai Indy dalam setiap adegannya.

Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan Ford sebagai Indy, kemungkinan besar mereka akan senang dengan penampilannya dalam film ini.

Phoebe Waller-Bridge, sebagai pendatang baru dalam franchise ini, juga berhasil menyeimbangkan performa Harrison Ford. Peran Helena Shaw yang diperankan oleh Waller-Bridge tidak memberikan beban kepada karakter perempuan dalam franchise Indiana Jones, yang seringkali terkesan begitu.

Nostalgia yang Kurang Maksimal

'Indiana Jones and the Dial of Destiny': Petualangan Baru dengan Unsur Abu-Abu
Sumber: The Pioneer Woman

Film ini juga berhasil menghadirkan perasaan nostalgia dengan kembalinya John Rhys-Davies dan Karen Allen sebagai Sallah dan Marion Ravenwood. Meskipun peran mereka tidak terlalu banyak, kehadiran keduanya mengingatkan penonton pada beberapa momen ikonis dalam film pertamanya

Tentu saja, Indiana Jones 5 memiliki perbedaan dengan empat film sebelumnya. Kali ini, sutradara bukanlah Steven Spielberg, melainkan James Mangold yang sebelumnya terkenal dengan film Logan (2017).

Keterlibatan Mangold ini membuat adegan aksi dalam pertunjukan ini menjadi lebih seru dibandingkan fsebelumnya. Sinematografi aksi yang dihadirkan sudah sejajar dengan film aksi modern, cukup mengesankan.

Kekurangan Lainnya yang Bisa Dibahas

'Indiana Jones and the Dial of Destiny': Petualangan Baru dengan Unsur Abu-Abu
Sumber: lahoremiror.com

Namun, ada satu kekurangan dalam segi visual film ini, yaitu penggunaan CGI yang kurang rapi. Momen CGI mengganggu terjadi pada awal film, di mana Indiana Jones muda digambarkan menggunakan teknologi de-aging pada wajah Harrison Ford.

Sayangnya, wajah muda yang dihasilkan menggunakan CGI terlihat kurang realistis dalam beberapa adegan. Selain itu, terdapat juga kendala teknis lainnya yang mengganggu, yaitu penggunaan musik dalam film ini.

Setiap adegan hampir selalu didukung oleh skor musik, sehingga telinga penonton tidak memiliki waktu istirahat. Musik tema ikonik yang terulang-ulang terlalu sering, sehingga terasa cukup membosankan.

Meskipun demikian, film Indiana Jones 5 tetap menawarkan pengalaman yang menarik bagi para penggemar franchise ini. Performa karismatik dari Harrison Ford sebagai Indiana Jones yang tetap kuat meski usianya sudah 80 tahun, ditambah dengan penampilan memukau Phoebe Waller-Bridge sebagai Helena Shaw, berhasil menarik perhatian penonton.

Unsur Fiktif Abu-Abu

'Indiana Jones and the Dial of Destiny': Petualangan Baru dengan Unsur Abu-Abu
Sumber: ameera.com

Tambahan lagi, kehadiran John Rhys-Davies dan Karen Allen sebagai Sallah dan Marion Ravenwood memberikan sentuhan nostalgia yang mengingatkan kita pada momen-momen ikonis dalam film pertama Indiana Jones.

Walau ada beberapa kelemahan dalam aspek visual dan teknisnya, film ini tetap memberikan aksi seru dan intens. Pengarahan James Mangold berhasil menghidupkan adegan-adegan aksi dengan sinematografi yang modern, meningkatkan kualitas film ini dibandingkan dengan film-film sebelumnya.

Indiana Jones 5 mungkin memasukkan unsur fiktif yang terbilang lebih absurd, namun hal itu tidak terlalu mengganggu alur cerita karena adanya penjelasan ilmiah di awal film. Meskipun tidak sepenuhnya memenuhi harapan para penggemar, film ini masih menawarkan petualangan baru Indiana Jones yang dapat dinikmati oleh penonton.

Indiana Jones 5 memiliki kelemahan-kelemahan tertentu, film ini masih berhasil memberikan pengalaman menarik dan menyenangkan bagi para penggemar setia franchise ini. Performa Harrison Ford yang karismatik, masih tetap menarik untuk disimak dan menjadi pengobat rindu bagi penggemar karakter Indiana Jones.

Must Read

Related Articles