Saat membahas bahan di dalam rangkaian skincare yang sangat membantu Ladies untuk tampil paripurna, retinol pasti termasuk ke dalamnya. Retinol terbukti dapat mengatasi jerawat dan keriput berkat kemampuannya untuk mestimulasi pergantian epidermis dan membuka sel-sel kulit yang segar dan sehat. Di samping retinol, Ladies pun pasti pernah mendengar retinoid. Dua kata ini seringkali dianggap sama padahal ternyata berbeda. Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai kedua bahan tersebut, yuk simak ulasannya di bawah ini Ladies.
Baca juga: Skincare 101: Mengenal Toner, Essence, Serum, dan Ampoule
Persamaan
Baik retinol dan retinoid merupakan turunan vitamin A yang pada akhirnya berubah menjadi asam retinoate. Retinoid pada dasarnya adalah istilah dasar untuk retinol yang dijual bebas dan retinoid yang diresepkan.
Perbedaan
Retinol, yang biasanya dijual bebas di konter-konter pasar, mengandung bahan aktif asam retinoate aktif yang lebih rendah. Sementara itu, retinoid yang harus diresepkan memiliki konsentrasi bahan aktif yang lebih tinggi sehingga lebih siap digunakan oleh kulit. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa retinol adalah bahan biasa digunakan dalam serum dan krim biasa, sedangkan retinoid hanya bisa diresepkan oleh dokter, kecuali differin, retinoid OTC pertama.
Perbedaan besar antara retinol dan retinoid adalah retinoid bekerja secara lebih lambat dibandingkan dengan retinoid akibat perbedaan struktur molekul dan proses penyerapannya pada kulit. Retinol dijual bebas dalam bentuk ester, seperti retinil palmitat, retinil linoleat, retinaldehid, asam propionat, atau retinil asetat. Dibutuhkan lebih banyak langkah agar dapat mengubah bentuk ester ini menjadi asam retinoat aktif. Semakin banyak konversi maka produk tersebut dianggap semakin lemah. Yup, sesungguhnya retinoid dan retinol memiliki fungsi yang identik, tetapi retinol lebih membutuhkan waktu lama dibandingkan retinoid. Selain itu, retinol OTC sering dikombinasikan dengan bahan lain, seperti bahan pelembap, untuk meminimalkan kekeringan / iritasi, menambah antioksidan, atau mencerahkan kulit. Bahan tambahan tersebut membuat retinol lebih nyaman diterima kulit.
Kapankah retinol dan retinoid digunakan?
Baik retinol dan retinoid direkomendasikan untuk diaplikasikan pada malam hari karena sinar matahari menonaktifkan asam retinoat. Aplikasikan retinol atau retinoid pada kulit yang bersih dan kering setelah toner.
Siapa sajakah yang tidak dapat menggunakan retinol dan retinoid?
Umumnya, semua jenis kulit dapat menoleransi retinol atau retinoid. Akan tetapi, agar lebih aman, pilihlah produk yang mengklaim antiiritasi. Ladies dapat berkonsultasi dengan dokter kulit untuk mendiskusikan hal ini. Selanjutnya, perlu Ladies ketahui bahwa penggunaan awal produk retinoid dan retinol dapat menyebabkan retinization yang dapat membuat kulit kemerahan, kering, dan mengelupas. Untuk menghindari hal ini, Ladies dapat mengurangi penggunaan retinol/retinoid menjadi tiga hari sekali. Setelah kulit terbiasa, biasanya sekitar dua minggu setelah pemakaian pertama, Ladies bisa menggunakannya setiap malam. Cara lain untuk mengatasi retinization adalah dengan mengaplikasikan pelembap beberapa saat setelah retinol/retinoid. Namun, untuk ibu hamil dan menyusui, sebaiknya hindari dua produk ini.
Baca juga: Wanita Hamil Sebaiknya Hindari Bahan Produk Kecantikan Ini
Produk apa yang tidak bisa digunakan bersama retinol dan retinoid?
Tahukah Ladies bahwa ada beberapa produk yang tidak cocok digunakan bersama retinoid? Bahan seperti benzoyl peroxide dan alpha hydroxy acids dapat menonaktifkan retinoid tertentu seperti tretinoid. Jadi berhati-hatilah dengan produk yang Ladies gunakan. Pastikan untuk membaca komposisi produk secara teliti atau mendiskusikan penggunaan produk dengan dokter kulitmu.
Sumber: Byrdie, Foto cover: livestrong.com