OUR NETWORK

Jenis Porositas Rambut Apa yang Kamu Miliki?

Apakah Ladies pernah mendengar istilah hair porosity atau porositas rambut? Porositas rambut adalah kemampuan rambutmu untuk menyerap dan mempertahankan kelembapan. Hal ini memengaruhi seberapa baik minyak dan kelembapan masuk dan keluar dari lapisan terluar rambut, yang disebut kutikula.

Porositas rambut biasanya dibagi menjadi tiga kategori besar:

  1. Porositas rendah: Kutikula yang berdekatan
  2. Porositas sedang: Kutikula yang ikatannya kurang rapat
  3. Porositas tinggi: Kutikula yang jaraknya lebih lebar

Dalam artikel, Ladies akan mendapatkan informasi mengenai apa yang mempengaruhi porositas rambutmu, bagaimana kamu dapat mengetahui jenis porositas yang kamu miliki, dan, tergantung pada porositas rambut yang kamu miliki, cara terbaik untuk merawat rambutmu.

Apa yang dimaksud dengan porositas rambut?

Untuk memahami konsep porositas rambut, ada baiknya mengetahui sedikit tentang struktur rambut Anda yang terdiri dari tiga lapisan. Lapisan-lapisan ini meliputi:

  • Kutikula: Ini adalah lapisan luar rambut yang kuat dan melindungi yang terdiri dari kutikula kecil yang saling tumpang tindih, mirip dengan sirap di atap.
  • Korteks: Ini adalah lapisan paling tebal pada rambutmu. Lapisan ini mengandung protein berserat dan pigmen yang memberi warna pada rambut Anda.
  • Medula: Ini adalah bagian tengah batang rambut yang lembut.

Agar rambutmu tetap sehat dan terhidrasi, air, minyak, dan produk pelembap lainnya harus bisa melewati kutikula untuk sampai ke korteks. Namun, jika kutikula terlalu berdekatan, air dan minyak tidak mudah menembus rambut. Hal ini dapat mempersulit rambutmu mendapatkan kelembapan yang dibutuhkan.

Selain itu, jika jarak kutikula terlalu lebar, rambutmu akan lebih sulit mempertahankan kelembapan dan tetap terhidrasi.

Apa penyebab porositas rambut rendah atau tinggi?

Jenis Porositas Rambut Apa yang Kamu Miliki?
Foto: freepik

Cara rambutmu menyerap dan mempertahankan kelembapan sebagian besar disebabkan oleh faktor genetik. Jadi, jika keluargamu memiliki rambut dengan porositas rendah, kemungkinan besar kamu juga akan memiliki rambut dengan porositas rendah. Meskipun genetika dapat memengaruhi porositas, hal ini bukanlah satu-satunya faktor yang berkontribusi.

Mengeringkan rambut, memutihkan, meluruskan, mencuci berlebihan, dan menggunakan produk yang keras dapat merusak rambutmu seiring waktu. Hal ini dapat menyebabkan kutikula rambut terangkat dan terbuka, sehingga rambutmu lebih sulit mempertahankan kelembapannya.

Selain perawatan rambut, paparan sinar ultraviolet yang terlalu banyak juga dapat meningkatkan porositas rambutmu. Untuk melindungi rambutmu dari sinar matahari, kenakan topi atau penutup kepala saat kamu berada di luar ruangan.

Adakah cara mudah untuk menguji porositas rambutmu?

Salah satu cara termudah untuk menguji porositas rambutmu adalah dengan menggunakan segelas air. Berikut cara melakukannya:

  1. Sampo dan bilas rambut Anda untuk menghilangkan sisa produk.
  2. Isi gelas dengan air.
  3. Setelah rambutmu bersih dan kering, masukkan sehelai rambutmu ke dalam segelas air.
  4. Perhatikan untaiannya untuk melihat apakah ia tenggelam ke dasar gelas atau mengapung di atas.

Yuk, cek hasil porositas rambutmu di sini, Ladies!

  • Porositas rendah: Jika helaian rambut mengapung di bagian atas sebelum tenggelam, kemungkinan besar kamu memiliki rambut dengan porositas rendah.
  • Porositas normal: Jika helaian rambut mengapung di suatu tempat di tengah kaca, kamu mungkin memiliki rambut dengan porositas sedang atau normal.
  • Porositas tinggi: Jika helaian rambut dengan cepat tenggelam ke dasar kaca, kemungkinan besar kamu memiliki rambut dengan porositas tinggi.

Kamu juga dapat menguji tingkat porositas dengan mengusapkan jari ke sehelai rambut. Rambut dengan porositas rendah akan terasa halus, sedangkan rambut dengan porositas tinggi akan terasa kasar dan bergelombang karena kutikulanya terbuka.

Ciri-ciri rambut dengan porositas rendah

Dengan rambut dengan porositas rendah, kutikula tersusun rapat dan sangat berdekatan. Hal ini membuat kelembapan lebih sulit menembus batang rambut. Kamu mungkin memiliki rambut dengan porositas rendah jika:

  • Produk rambut cenderung menempel di rambutmu dan tidak mudah menyerap
  • Sulit bagi air untuk memenuhi rambutmu saat keramas
  • Butuh waktu lama sampai rambutmu mengering

Ciri-ciri rambut dengan porositas sedang

Pada rambut dengan porositas sedang atau normal, kutikula tidak terlalu berdekatan, tetapi juga tidak terlalu terbuka. Hal ini memungkinkan kelembapan menembus dengan mudah, dan juga memudahkan mempertahankan kelembapan untuk jangka waktu yang lebih lama.

Kamu mungkin memiliki rambut dengan porositas sedang jika:

  • Rambut Anda mudah ditata dan dapat mempertahankan gaya untuk waktu yang lama
  • Rambutmu diwarnai dengan baik
  • Rambut Anda cenderung terlihat sehat, berkilau, atau berkilau
  • Tidak butuh waktu terlalu lama untuk mengeringkan rambutmu

Kerusakan akibat panas dan proses kimia lainnya dapat menyebabkan porositas normal rambut berubah seiring waktu.

Ciri-ciri rambut dengan porositas lebih tinggi

Entah karena faktor genetik atau kerusakan rambut, rambut dengan porositas tinggi memungkinkan kelembapan mudah diserap ke dalam batang rambut, tetapi tidak mampu mempertahankan kelembapan dalam waktu lama. Hal ini karena kutikula cenderung memiliki celah atau celah di antara keduanya.

Kamu mungkin memiliki rambut dengan porositas tinggi jika:

  • Air dan produk pelembab lainnya dengan cepat diserap ke dalam rambut Anda
  • Rambutmu cenderung mudah patah
  • Rambutmu cenderung keriting dan kering
  • Tidak perlu banyak waktu untuk mengeringkan rambutmu

Bisakah kamu mengubah porositas rambutmu?

Jenis Porositas Rambut Apa yang Kamu Miliki?
Foto: freepik

Jika kamu memiliki porositas rambut yang tinggi atau rendah karena faktor genetik, kamu mungkin tidak bisa mengubahnya. Namun menurut pakar perawatan rambut, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan agar rambutmu lebih sehat, mudah diatur, dan mudah ditata.

  • Untuk rambut dengan porositas rendah:
  • Gunakan kondisioner bebas protein. Bahan-bahan ini cenderung lebih mudah diserap ke dalam rambut dan kecil kemungkinannya menyebabkan penumpukan produk.
  • Oleskan kondisioner pada rambut yang sudah basah. Mengencerkan kondisioner mungkin akan mempermudah penyerapannya ke dalam rambut. Carilah bahan-bahan seperti gliserin dan madu dalam sampo dan kondisioner. Hindari produk yang mengandung minyak karena cenderung lebih sulit menembus kutikula. 
  • Gunakan panas saat kamu menggunakan kondisioner. Gunakan steamer, heat cap, hooded dryer. Atau, jika Anda tidak memilikinya, kenakan shower cap pada rambut setelah kamu menambahkan kondisioner.
  • Untuk rambut dengan porositas tinggi:
  • Carilah bahan-bahan seperti butter dan minyak dalam sampo dan kondisioner. Bahan-bahan ini akan membantu melembapkan rambutmu.
  • Gunakan kondisioner dan sealer tanpa bilas. Produk-produk ini membantu rambutmu mempertahankan kelembapan.
  • Gunakan produk heat protectant pada rambut sebelum mengeringkan rambut atau menggunakan heat styling tools untuk melindungi rambut dari kerusakan akibat panas.
  • Hindari air panas saat keramas dan membilas kondisioner. Gunakan air hangat sebagai gantinya.

Porositas rambut mungkin bukan istilah yang sering kamu dengar. Namun mengetahui jenis porositas rambut yang kamu miliki dapat membantumu lebih memahami cara mengelola, merawat, dan merawat rambutmu. Dan itu bisa membuat rambut menjadi lebih kuat dan sehat.

 

Sumber: healthline.com

Must Read

Related Articles