Dari banyaknya perawatan kecantikan saat ini yang menjanjikan wajah glowing, lembut, dan mempermuda, rasanya kita pengen banget nyobain semua ya. Tapi nggak semua krim, facial dan prosedur kecantikan cocok untuk semua orang loh, Ladies. Mencari tau tentang kelebihan dan kekurangan dari setiap perawatan wajib hukumnya.
Nah, salah satu ekfoliasi wajah yang saat ini lagi nge-trend banget saat ini ialah dermaplaning. Namun dermaplaning ini memiliki pro dan kontra juga tentunya.
Apasih Dermaplaning?
“Dermaplaning adalah metode eksfoliasi kulit wajah dengan cara menggunakan pisau khusus pada wajah untuk menyingkirkan sel kulit mati, penumpukan minyak berlebih, dan rambut halus di wajah yang bisa menyumbat pori”, kata Dr. Sheila Krishna, seorang dermatologis bersertifikat. Hal ini baiknya dilakukan oleh profesional, dengan prosedur yang bukan sembarangan juga. Walau terlihat mudah dilakukan dengan membeli pisau khusus di drugstore dan melakukannya sendiri, jangan pernah mencoba melakukannya sendiri dirumah.
Bagaimana Sih Proses Facial Dermaplaning Ini?
Dokter kulit atau ahli kecantikan biasanya memulai dengan membersihkan wajah dan mengaplikasikan serum hidrasi. “Kami kemudian akan menempatkan pisau steril atau pisau bedah tingkat medis pada sudut 45 derajat dan menyeretnya perlahan pada permukaan kulit wajah yang dipegang erat,” kata Dokter Steve Fallek, dokter bedah plastik bersertifikat dewan dan direktur medis di BeautyFix Med Spa di kota New York. Ini adalah cara terlembut untuk menghilangkan bulu halus pada wajah, dan harusnya tidak meyebabkan iritasi ataupun pedih selama perawatan.
Apa Manfaat Dari Dermaplaning?
“Manfaat utama dari Dermaplaning adalah menyingkirkan sel kulit mati, bekas luka dan kotoran lain yang membuat permukaan kulit terlihat tidak rata,” kata Fallek. Dengan menghilangkan lapisan kulit terluar, kulit wajah akan terlihat lebih bersih, halus dan juga kencang. Beberapa ahli dermatologi bahkan memilih untuk menindaklanjuti sesi dermaplaning dengan facial atau perawatan tambahan seperti eksfoliasi kimia, karena dermaplaning dapat membantu kulit menyerap produk topikal dengan lebih baik. Karena ada sedikit hambatan seperti kulit halus dan kulit mati yang mengharuskan bahan-bahannya masuk kedalam kulit agar dapat bekerja, kata Dokter Krishna.
Apa Kemungkinan Efek Samping Dari Dermaplaning?
“Tidak semua orang cocok dengan perawatan kulit dermaplaning,” Inna Knyazevych, co-founder dan pimpinan perawatan kecantikan di In Glo Med Spa di Manhatan mengingatkan. “Orang dengan kulit sensitif, penyakit kulit rosacea, dan yang sedang berjerawat tidak boleh melakukan perawatan ini, karena akan menyebabkan iritasi pada kulit.” Dokter Inna juga memperingatkan kalau banyak klien yang mengalami benjolan kecil pada kulit ketika rambut halus mulai tumbuh, “Lapisan kulit terluar juga kemudian akan kompromi sehingga membuat kulit terasa lebih kering daripada biasanya.” Itulah makanya pelembap dan masker biasanya sangat direkomendasikan setelah melakukan perawatan dermaplaning.
Para ahli mengkonfirmasi kalau dermaplaning tidak menyebabkan rambut di wajah tumbuh lebih lebat dan hitam. Bagaimanapun juga, rambut akan terasa berbeda karena perawatan ini memotong rambut secara langsung, jadi jangan khawatir jika wajah terasa sedikit lebih kasar ketika rambut di wajah mulai tumbuh.
Baca juga: 10 Hal yang Harus Kamu Ketahui tentang Eksfoliasi
Jadi Ladies, untuk kamu yang lagi mempertimbangkan ingin melakukan dermaplaning, lebih baik lakukan di klinik kecantikan dan jangan melakukan dermaplaning ketika wajah sedang berjerawat atau sedang infeksi ataupun iritasi dan luka. Berminat untuk mencobanya?
Sumber: Hello Giggles