Film Penyalin Cahaya menjadi satu diantara berbagai pertunjukkan karya sineas muda Indonesia yang mencuri perhatian. Masuk dalam program kompetisi new currents di Festival Flm Internasional Busan dan meraih 12 kategori Festival Film Indonesia membuat pertunjukkannya begitu dinantikan.
Harus diakui, prestasi tersebut memang bukan main karena mampu memecahkan rekor peraih piala FFI terbanyak selama ini, apalagi dilihat dari jajaran pemain dan kru, sudah sepantasnya mereka mendapatkan apresiasi penghargaan.
Jika dilihat dari keseluruhan cerita, film karya Wregas Bhanuteja ini cukup menarik dan berani, karena mengangkat tema mengenai kekerasan dan pelecehan seksual. Perlu diakui cerita ini merupakan topik yang cukup ‘berat’.
Inspirasinya tidak jauh dari kehidupan masyarakat Indonesia, dimana hal ini memang kerap terjadi. Tokoh utamanya adalah Sur, diperankan oleh Shenina Cinnamon dan Chicco Kurniawan yang memerankan karakter Amin.
Perjuangan seorang Sur yang notabene adalah mahasiswa dalam mencari kebenaran patut diacungi jempol. Inilah pesan kemanusiaan yang ingin dibangun dan disampaikan kepada semua orang, bahwa korban seperti itu masih banyak di Indonesia.
Pemain muda berbakat dengan kualitas nomor satu
Film Penyalin Cahaya ini harus diakui sukses dengan kualitas pemain mudanya, terutama tokoh utamanya. Mereka menghadirkan nuansa serta ruh baru sehingga, film ini terasa lebih hidup. Hal itu terbukti dengan Chicco Kuniawan yang berhasil membawa pulang pemeran utama pria terbaik FFI 2021.
Bahkan, apa yang ditampilkan pemain lainnya juga tidak kalah menarik. Semuanya seperti natural dan berjalan tanpa ada celah. Walaupun kurang sempurna, namun penampilan mereka sudah mampu menggiring penonton untuk berpendapat.
Dengan tambahan cast berpengalaman seperti Lukman Sardi, membuat pertunjukkan ini tampak sempurna dari berbagai sisi. Tidak heran bila mereka mendapatkan tempat di luar negeri.
Film terpanjang Wregas Bhanuteja
Fakta menarik berikutnya datang dari sang Sutradara, ternyata Film penyalin cahaya ini merupakan karya pertama dengan durasi panjang. Perlu waktu satu tahun untuknya mampu menyelesaikan karya ini.
Perlu diketahui pula Wregas Bhanuteja merupakan pria kelahiran Jakarta, 20 Oktober 1992, sudah mampu mendapatkan beberapa penghargaan bergengsi. Seperti, Short Film Festival 2015 yang diadakan oleh XXI sebagai film pendek terbaik.
Tidak cukup sampai disitu saja, pria ini juga mampu meraih gelar film pendek terbaik di ajang Semaine de la Critique Cannes pada tahun 2016, terakhir pernah juga memenangkan kategori film pendek terbaik pada ajang piala citra.
Sekarang tahun 2021, melalui film panjangnya mampu mendapatkan penghargaan sebagai Sutradara terbaik. rasanya piala tersebut lengkap. Tinggal bagaimana mempertahankannya dan memberikan yang terbaik di ajang luar negeri.
Dari berbagai prestasi tersebut, tidak heran bila film Penyalin Cahaya, menjadi karyanya yang mendapatkan apresiasi tinggi dengan penghargaan sebagai Film Terbaik FFI 2021. Gayanya dalam menyampaikan sesuatu dan mengarahkan cast menjadi kelebihan utama yang terus dipertahankannya.
Tayang di berbagai ajang
Memang di tanah air, pertunjukkan ini sendiri belum ditayangkan. Hanya saja, mereka berhasil memutarnya perdana pada ajang bergengsi Busan Internasional Film. Di mana banyak aktor dan aktris papan atas dunia datang.
Film Penyalin Cahaya sendiri berhasil tayang di di Studio 1 Busan Cinema Center, mendapatkan respons positif pula dari berbagai kalangan, tidak heran bila masyarakat Indonesia sendiri cukup penasaran dengan hasilnya nanti.
Tidak hanya di Busan saja, produksi Rekata Studio dan Kaninga Picture ini juga berhasil di putar di Lotte Cinema Centum City pada 12 dan 14 Ooktober, bagaimana di Indonesia sendiri? Apakah mendapatkan slot bioskop?
Sayangnya tidak hanya saja, penonton Indonesia harus bersabar dulu, karena pertunjukkan ini akan tayang di Netflix pada tanggal 13 Januari 2022. Masih cukup lama memang, tetapi bisa menjadi pertunjukkan awal tahun yang menyenangkan.
Film Penyalin Cahaya merupakan karya fenomenal dari sutradara muda berbakat. Termasuk berani dalam mengangkat tema mengenai pelecehan seksusal, disajikan dengan cara yang menawan, tidak salah banyak penghargaan bermunculan baik dari dalam atau luar negeri. Sudah siap menontonya tahun depan?