Covid-19 benar-benar mengubah segalanya. Literally. Di tahun 2020 ini kita benar-benar menyaksikan runtuhnya kedigdayaan dunia. Kantor dan sekolah ditutup, pusat perbelanjaan dibatasi, festival besar dibatalkan, tempat konser dan destinasi wisata ditutup, dan alat transportasi umum pun hanya diperuntukkan bagi yang benar-benar perlu. Bukan hanya itu, pandemi Covid-19 pun berefek pada rencana pernikahan sejoli yang sudah menantikan hari istimewanya. What a year. Pfffiuh.
Eits, tenang Ladies, jangan biarkan pandemi mengacaukan rencanamu. Selalu ada solusi untuk setiap masalah, termasuk masalah upacara pernikahanmu.
Sabrina Zeile, pendiri dari Weddings by Sabrina, mengungkapkan bahwa salah satu tren pernikahan besar di tengah pandemi ini adalah pelaksanaannya di tempat yang jauh dari keramaian dengan jumlah tamu seminimal mungkin. Selain faktor keamanan, tren pernikahan di remote area ini pun bisa sekaligus dijadikan momen bulan madu. Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui, Ladies.
Baca juga: New Normal Diberlakukan, Ini Prediksi Bentuk Pernikahan Tahun Depan
Siap untuk menyusun pernikahan yang indah dan tak terlupakan di tengah pandemi ini, Ladies? Keep scrolling!
1. Lakukan riset.
Sounds sooo obvious but this is super important, Ladies. Jika kamu mempertimbangkan untuk melaksanakan pernikahan di luar kota, lakukan riset dengan mencari tahu informasi mengenai peraturan terbaru terkait Covid-19, seperti peraturan mengenai masker, acara yang melibatkan keramaian, dan sebagainya. Selanjutnya, apabila kamu berencana untuk menyewa vila atau properti milik pribadi (seperti AirBnB), jangan segan untuk menanyakan perihal kebersihan dan pemeliharaan.
2. Tetap minimal.
Agar social distancing bisa tetap berjalan, pastikan kamu membuat daftar tamu yang sangat pendek. Misalnya, jumlah tamu hanya 10 orang, acara berlangsung hanya sekitar dua jam, dan sewa tempat yang luas sehingga social distancing bisa dilakukan. Jangan lupa untuk lakukan live streaming agar kerabat dan sahabatmu dapat tetap berpartisipasi dalam perayaanmu meskipun dari jarak jauh.
3. Pertimbangkan akses menuju lokasi pernikahan.
Pilihlah lokasi pernikahan yang tetap bisa diakses olehmu dan para tamu undanganmu. Tentu saja kamu bisa menikah di remote area, seperti pantai, gunung, ataupun daerah berhutan terdekat, tetapi perhatikan juga jarak tempuh dan kondisi jalanannya. Jika masih bisa diakses, yuk ah berangkat~
4. Outdoor.
Penularan Covid-19 yang begitu cepat, serta bukti bahwa Covid-19 dapat menular melalui airbone apabila terdapat pasien positif Covid-19 dalam ruangan tertutup atau berventilasi kurang baik, membuat lokasi outdoor lebih aman daripada indoor. Safety always comes first ya, Ladies. Namun, sebelumnya, pastikan Ladies sudah bertanya pada pemilik properti terkait pelaksanaan pernikahan ini
5. Safety but make it cute.
Keamanan tidak perlu terlihat mengerikan dan ribet kok. Kamu bisa membuat protokol kesehatan Covid-19 menjadi hal yang lucu dan menggemaskan, seperti dengan menjadikan masker dan handsanitizer sebagai souvenir pernikahan. So cute and so useful!
6. Jangan pakai prasmanan.
Hindari gaya tradisional seperti prasmanan atau self-service food yang dapat mendorong kontaminasi silang. Lebih baik kamu siapkan nasi kotak atau pre-plated food sehingga interaksi sosial dapat diminimalisasi. Namun, jika kamu harus banget menyajikan prasmanan, siapkan satu orang pelayan yang bersarung tangan dan bermasker untuk menyajikan makanan ke piring tamu undangan. Dengan demikian, peralatan makan hanya dipegang oleh satu orang, risiko penularan pun dapat diminimalisasi.
Siap melanjutkan rencana untuk hari besarmu, Ladies?
Sumber: The Zoe Report