OUR NETWORK

Kenali Tanda Pasangan Lakukan Stonewalling dan Cara Hadapinya!

Stonewalling. Apakah kamu tau apa yang dimaksud dengan ini, Ladies? Istilah ini ditujukan untuk mereka yang berperilaku menolak untuk berkomunikasi dengan orang lain saat menghadapi konflik pertengkaran. Karena komunikasi merupakan faktor utama yang dibutuhkan dalam suatu hubungan, hal ini dapat berdampak negatif untuk hubungan kamu loh Ladies.

Baca juga: Jangan Mendiamkan Pasangan saat Ada Masalah, Ini Bahayanya

Di dalam hubungan pasti selalu ada konflik dan masalah yang terjadi. Bagaimana kita mengatasinya itulah yang penting agar hubungan kita tetap terus bertahan. Karena komunikasi menjadi hal yang sangat penting, lalu bagaimana jika pasanganmu menghindari berkomunikasi tentang konflik yang terjadi? Nah, Ladies yuk simak penjelasannya!

Tanda-tanda pasangan kamu melakukan stonewalling

ini tanda stonewalling
Sumber: istockphoto.com

Untuk mengatasi perilaku ini pada pasangan kamu, pahamilah terlebih dahulu mengenai stonewalling. Mungkin kamu berpikir bahwa ketika pasanganmu menghindari membahas masalah, merasa tidak ada masalah yang harus dibicarakan, ataupun lebih memilih diam, kamu akan menganggapnya semua itu memang sengaja dilakukan. Kamu merasa bahwa mereka sengaja bertindak seperti ini agar dapat menang dan membuat kamu mengalah.

Namun, perilaku ini bukanlah sesuatu yang disengaja loh Ladies. Ketika pasangan kamu melakukan ini, berarti ia berada dalam difus fisiologis arousal (DPA) atau kebanjiran emosional. Ini adalah kondisi kelebihan emosi yang dapat mengaburkan otak untuk tidak dapat berpikir secara normal, sulit berpikir jernih, enggan mendengarkan orang lain, dan sulit untuk mengelola situasi.

Selain itu, mereka yang mengalami ini akan merasa seperti “Lebih baik saya tutup mulut agar tidak memperburuk keadaan,” dan enggan untuk menyelesaikan masalah di dalam hubungan kalian. Namun, untuk melihat apakah pasangan kita memiliki perilaku ini, ada beberapa tanda yang dapat kita amati loh, yaitu:

  • Cenderung mengabaikan apa yang orang lain katakan.
  • Suka mengubah topik pembicaraan.
  • Melakukan pengabaian dan tidak ingin bicara.
  • Menolak untuk menjawab pertanyaan.
  • Membuat tuduhan daripada membicarakan masalah saat ini.
  • Menggunakan bahasa tubuh yang meremehkan seperti memutar atau menutup mata.
  • Terlibat dalam perilaku pasif-agresif seperti mengulur waktu atau menunda-nunda untuk menghindari membicarakan masalah.
  • Tidak pernah mengakui jika memiliki perilaku ini.

Bagaimana cara menghadapi pasangan yang memiliki stonewalling?

ini cara hadapi stonewalling
Sumber: istockphoto.com

Nah, tanda-tanda yang telah dijelaskan tadi untuk melihat apakah pasangan kamu benar-benar memiliki perilaku stonewalling atau tidak. Jika iya, ini sangat berbahaya loh Ladies. karena perilaku ini memiliki efek yang buruk bagi hubungan kalian. Maka dari itu, ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk menghadapi pasangan kamu yang memiliki perilaku ini, antara lain:

  • Menenangkan diri. Berilah ruang untuk kamu dan pasanganmu dalam menenangkan diri masing-masing. Kamu dapat mencoba untuk mengatakan “Sepertinya waktu yang tepat untuk istirahat. Mengapa kita tidak berpisah selama 30 menit untuk menenangkan diri membicarakannya kembali?”. Dengan melakukan ini, akan membuat perasaan dan pikiran kalian menjadi lebih jernih untuk mencari solusi permasalahan.
  • Jangan serang dengan banyak pertanyaan. Perilaku ini muncul akibat merasa stres dan kewalahan dalam menghadapi konflik. Sehingga, kamu tidak bisa memaksanya untuk membiarkan kamu membantu mereka dengan banyak pertanyaan.
  • Kontrol diri sendiri. Saat pasangan kamu sedang mengalami perilaku ini, cobalah untuk sedikit mengontrol emosi dan amarah kamu. Karena kurangnya empati dan kasih sayang juga dapat mendorong munculnya perilaku ini. Cobalah tunjukan kepada pasangan kamu bahwa kamu peduli dan coba diskusikan secara baik-baik.

Nah, sekarang kamu sudah lebih paham stonewalling in ikan Ladies? sehingga dengan menerapkannya dapat membantu hubungan kamu menjadi lebih baik. Meskipun mungkin perlu waktu untuk membiasakan diri, tetapi ini akan membuat kamu dan pasangan dapat lebih memahami dan mengerti satu sama lain dalam menyelesaikan konflik kedepannya.

 

Sumber: verywellmind, betterhelp, gottman

Must Read

Related Articles