OUR NETWORK

Apakah Aku Siap Memiliki Anak? Tanyakan Ini pada Dirimu, Ladies! (Part 1)

Beberapa waktu yang lalu, jagad media sosial dihebohkan oleh pembahasan topik childfree seorang influencer. Banyak yang mendukung keputusan sang influencer, bahkan ikut menyuarakan persetujuannya atas konsep childfree. Namun tidak sedikit pula yang menyampaikan keberatannya. Kalau kamu bagaimana Ladies, apakah termasuk ke dalam golongan yang pro atau kontra? Apapun keputusanmu, semoga kamu selalu bahagia ya Ladies!

Memiliki anak memanglah tanggung jawab besar. Tidak main-main, tanggung jawab ini akan dipikul seumur hidup loh, Ladies. Bahkan beberapa penganut agama tertentu meyakini bahwa tanggung jawab atas anak akan turut menentukan nasib mereka di akhirat. Jadi memang semua orang harus mempertimbangkan baik-baik sebelum memiliki anak, benarkah kamu sudah siap? Atauhkah keputusanmu memiliki anak justru didasarkan pada hal-hal di luar dirimu, seperti tekanan dari masyarakat? Ingat Ladies, anakmu akan diasuh olehmu, bukan oleh kerabat atau tetangga. Jadi pastikan kamu mengetahui sudah sejauh mana kesiapanmu, bukan sekadar keinginanmu, suamimu, orang tuamu, atau omongan tetanggamu.

Lalu bagaimana sih cara sederhana untuk menakar kesiapanmu? Menurut Clinical Hypnotherapist and Spiritual Life Coach Keya Murthy, Ladies dapat dikatakan siap untuk memiliki anak ketika Ladies merasa dapat menciptakan waktu, ruang, dan uang untuk merawat penuh manusia lain. Jangan lupa juga dengan kehadiran pasangan yang sama-sama bisa menghargai diri sendiri dan pasangannya secara setara. Selain itu aspek finansial pun harus diperhatikan dengan setidaknya memiliki satu pemasukan tetap. Tidak perlu berlimpah, yang penting cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga kecilmu.

Hmmm, lalu apa saja tanda bahwa kamu belum siap memiliki anak, Ladies? Yang jelas sih adanya keraguan untuk merawat manusia lain melebihi dirimu sendiri. Jika kamu masih ingin memikirkan diri sendiri, maka jangan pernah berpikir untuk memiliki bayi. Apalagi jika tidak didukung oleh kehadiran pasangan dan finansial yang mumpuni.

Jika kamu masih ragu, agar lebih jelasnya, yuk tanyakan 10 hal ini pada dirimu.

1. Bagaimana kondisi keuanganmu?

Membesarkan anak membutuhkan biaya besar. Konsep rezeki memang seringkali misterius, tetapi yang jelas kamu dan pasanganmu harus memiliki setidaknya satu pekerjaan tetap untuk memenuhi kebutuhan keluargamu. Jika kamu atau pasanganmu terlihat acuh tak acuh dalam mengais rezeki, mengatur uang tabungan serta dana darurat, dan cenderung boros sebaiknya pertimbangkan kembali keputusanmu untuk memiliki anak.

2. Bisakah kamu membayangkan dirimu tidak pergi keluar rumah dalam waktu yang lama, atau tidak memiliki me time?

Banyak yang bilang, seorang wanita kehilangan dirinya begitu memiliki anak. Seorang wanita akan kehilangan waktunya, tubuhnya, identitasnya, dan mungkin jati dirinya karena harus mengutamakan keluarga, terutama anak. Hal ini mungkin tidak selamanya. Setelah anak beranjak besar, ibu akan dapat kembali menemukan dirinya sendiri. Namun di waktu membesarkan anak hingga besar tersebut, sanggupkah kamu kehilangan segala kenyamanan di masa single-mu?

Tantangan yang tak kalah berat pun akan dihadapi oleh working mom yang memiliki dua tanggung jawab, sebagai ibu dan pekerja. Bayangkan, betapa sulitnya membagi waktu dan tenaga atas dua hal besar tersebut. Bagaimana, Ladies, apakah kamu sudah siap?

3. Apakah kamu bisa menghadapi tantrum?

Bayi dan anak-anak menangisi apapun, kapanpun, dan di manapun. Dapatkah kamu bersabar menghadapinya? Jika kamu tidak bersabar, efek buruknya akan menimpa anakmu, loh. Oh, sungguh buah simalakama, bukan? Bagaimana, sudah siapkah, Ladies?

4. Apakah kamu siap rencanamu batal mendadak sewaktu-waktu?

Lagi-lagi, anakmu adalah proritas utamamu. Jika kamu sudah merencanakan staycation bersama pasangan, tetapi anakmu tiba-tiba demam, maka kamu harus mengucapkan selamat tinggal pada hotel impian. Namun tentu kamu tidak dapat marah karena anakmu adalah segalanya untukmu. Jika kamu merasa akan frustasi dan kesal akan situasi ini, mungkin kamu belum siap untuk memiliki anak, Ladies.

Baca juga: Punya Orang Tua yang Toxic? Begini Cara Menghadapinya

5. Apakah kamu bisa meminta tolong?

Tidak semua orang dapat membesarkan bayinya sendiri. Ingat pepatah, “It takes village to raise a child”? Pepatah tersebut memang benar adanya. Kamu harus membiasakan untuk meminta tolong, bahkan pada pasanganmu. Banyak loh ibu yang frustasi karena suami tidak membantu mengurus anak atau pekerjaan rumah tangga karena berharap sang suami inisiatif. Padahal sang suami sendiri tidak keberatan untuk melakukannya, asalkan sang istri memintanya. Bagaimana, apakah kamu sudah cukup nyaman untuk meminta tolong pada orang sekitarmu, Ladies?

Nah, sejauh Ini coba renungkan pertanyaan dan jawaban kamu sendiri, Ladies. Selanjutnya, kita bahas 5 pertanyaan sisanya di part kedua yaaa…

 

Sumber: Your Tango

Must Read

Related Articles