Kamu mungkin pernah atau sedang merasa ingin memperbaiki dirimu tetapi bingung harus memulai dari mana? Kamu bisa memulainya dengan menghilangkan perilaku yang akan menghambat pertumbuhan pribadi dan profesional dirimu ini, Ladies! Simak ulasannya di bawah ini!
1. Mengabaikan kesehatan jasmani
Bukan rahasia lagi bahwa kesehatan fisik secara signifikan mempengaruhi kesejahteraan mental dan emosional. Namun, di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, aspek penting ini mudah diabaikan.
Tahukah kamu bahwa olahraga teratur dapat meningkatkan mood dan menurunkan tingkat stres? Jadi sebetulnya olahraga bukan hanya tentang menjaga berat badan yang sehat atau berpenampilan menarik.
Aktivitas fisik merangsang pelepasan endorfin, neurotransmiter di otak yang bertindak sebagai pengangkat suasana hati alami. Namun, banyak dari kita yang memprioritaskan pekerjaan, aktivitas sosial, atau bahkan waktu menatap layar dibandingkan kesehatan fisik.
Jika kamu sering mengorbankan waktu tidur, melewatkan olahraga, atau terus-menerus melakukan kebiasaan makan yang tidak sehat, mungkin inilah saatnya untuk menilai kembali prioritasmu, Ladies.
Ingat, merawat tubuh dirimu sendiri adalah investasi untuk kesejahteraanmu secara keseluruhan dan merupakan langkah penting untuk mengubah hidupmu menjadi lebih baik.
Melakukan perubahan kecil sekalipun, seperti jalan kaki setiap hari atau pilihan makanan yang lebih sehat, dapat membuat perbedaan yang signifikan seiring berjalannya waktu.
2. Menghindari percakapan yang sulit
Banyak orang yang menghindari percakapan yang sulit karena takut akan menimbulkan konflik atau ketegangan dalam hubungan. Dengan melakukan hal tersebut, kamu tidak hanya menghalangi penyelesaian masalah tetapi juga menghambat pertumbuhan pribadi dirimu, Ladies.
Menghindari percakapan yang sulit mungkin tampak seperti jalan yang lebih mudah dalam jangka pendek, tetapi biasanya hal ini menyebabkan lebih banyak masalah dalam jangka panjang.
Jika kamu kerap menghindari diskusi yang sulit, inilah saatnya untuk melakukan perubahan. Komunikasi yang saling menghormati dan terbuka adalah kunci untuk menyelesaikan konflik dan membina hubungan yang sehat.
Mungkin awalnya terasa tidak nyaman, namun dengan latihan, hal ini akan menjadi lebih mudah dan benar-benar dapat mengubah hidupmu.
3. Terus-menerus membandingkan dirimu dengan orang lain
Di era media sosial, sangat mudah untuk terjebak dalam membandingkan kehidupanmu dengan apa yang kamu lihat secara online.
Faktanya perilaku ini bisa sangat merusak. Penting untuk diingat bahwa apa yang kamu lihat di media sosial sering kali merupakan highlight, bukan representasi sebenarnya dari kehidupan seseorang. Perbandingan yang terus-menerus dapat menimbulkan perasaan tidak mampu, cemburu, dan bahkan depresi.
Jika kamu mendapati dirimu terus-menerus mengukur nilaimu berdasarkan pencapaian atau gaya hidup orang lain, sudah waktunya untuk perubahan. Sebaliknya, fokuslah pada perjalananmu sendiri, akui pencapaianmu, dan tetapkan tujuan pribadi.
Ini bukan tentang menjadi lebih baik dari orang lain, tapi tentang menjadi versi terbaik dari dirimu sendiri. Ingatlah bahwa kehidupan setiap orang adalah unik dan setiap orang memiliki kecepatannya masing-masing.
Kamu berada di tempat yang kamu inginkan saat ini, dan setiap langkah yang kamu ambil membawamu lebih dekat ke tempat yang kamu inginkan.
Tetap fokus pada jalurmu sendiri dan rayakan kemajuanmu sendiri. Pergeseran perspektif ini benar-benar dapat mengubah hidupmu menjadi lebih baik.
4. Menunda
Menunda adalah perilaku yang mungkin sering kamu lakukan, dan perilaku ini secara diam-diam dapat menyabot pertumbuhanmu, Ladies. Ini adalah tindakan menunda atau menunda tugas yang kamu tahu seharusnya kita lakukan.
Baik itu menunda suatu proyek, menghindari pengambilan keputusan, atau sekadar tidak memulai kebiasaan baru, penundaan dapat menjadi hambatan besar.
Kamu mungkin berkata pada diri sendiri, “Saya akan melakukannya besok,” atau “Sekarang bukan waktu yang tepat.” Namun, saat hari berganti minggu dan minggu menjadi bulan, kamu menyadari bahwa momen sempurna yang kamu tunggu-tunggu tidak pernah datang.
Saat kamu menunda untuk mengerjakan tugas ke hari berikutnya, kamu hanya akan merasa kewalahan ketika tenggat waktu semakin dekat. Ini adalah siklus stres, rasa bersalah, dan penyesalan.
Sebenarnya kenapa sih seseorang kerap menunda-nunda? Alasannya bisa bermacam-macam. Ketakutan akan kegagalan, perfeksionisme, atau bahkan kurangnya motivasi bisa menjadi penyebabnya.
Namun hasilnya tetap sama: waktu yang terbuang, peluang yang hilang, dan perasaan tidak puas yang mengganggu.
Jika kamu mendapati dirimu terus-menerus menunda tugas atau keputusan, penting untuk menghadapi perilaku ini. Pahami akar penyebab penundaan yang kamu lakukan. Apakah itu ketakutan? Apakah kamu kurang paham? Atau mungkin itu hanya kebiasaan yang sudah mendarah daging?
Setelah kamu mengidentifikasi penyebabnya, kamu dapat mulai mengatasinya. Bagi tugas menjadi langkah-langkah yang lebih kecil, tetapkan tenggat waktu yang jelas, dan berikan penghargaan pada dirimu sendiri atas pencapaian yang dicapai. Ciptakan lingkungan yang mendorong produktivitas, dan kelilingi dirimu dengan orang-orang yang memotivasimu.
Ingat, waktu adalah satu-satunya sumber daya yang tidak dapat kita peroleh kembali. Setiap momen yang kamu habiskan untuk menunda-nunda adalah momen yang hilang.
Dengan mengatasi perilaku ini secara langsung, kamu dapat mendapatkan kembali waktumu, mencapai tujuanmu, dan semakin dekat dengan kehidupan yang kamu inginkan.
Tidak ada kata terlambat untuk memulai. Waktu terbaik untuk memulai adalah sekarang. Jangan biarkan penundaan mencuri lagi waktu berhargamu, Ladies.
Semangat menghilangkan tujuh perilaku di atas dan bersiaplah menyambut versi terbaik dari dirimu, Ladies!
Sumber: hackspirit.com