OUR NETWORK

7 Alasan Mengapa Memiliki Sedikit Teman Bukanlah Hal yang Buruk (Bagian 2)

Persahabatan memang penting, tetapi tidak memiliki banyak teman bukanlah akhir dari dunia. Malahan, terdapat banyak manfaat yang bisa kamu dapatkan dari kondisi hanya memiliki sedikit teman. Simak ulasannya di bawah ini. Pastikan kamu sudah membaca bagian satunya, Ladies!

1. Waktu sendirian dapat mengarah pada hubungan yang lebih baik dengan diri sendiri

Disadari atau tidak, identitasmu sebagian dibentuk oleh orang-orang dalam hidupmu. Anda mungkin melihat dampak ini dalam hal-hal kecil: acara TV yang kamu tonton, aktivitas yang kamu ikuti, atau jenis olahraga yang kamu pilih.

Namun, terkadang dampaknya lebih signifikan. Mempertahankan hubungan dengan orang lain dan memperhatikan kebutuhan mereka terkadang dapat mengurangi kemampuanmu untuk menjaga diri sendiri dan mencapai pertumbuhan diri yang positif.

Untuk lebih jelasnya, tidak ada salahnya merawat orang yang dicintai dan mendukung kebutuhan emosional mereka. 

Namun, kepedulian terhadap orang lain terkadang dapat memengaruhimu secara negatif ketika hal itu menghalangimu untuk mendukung diri sendiri. Banyak orang menemukan ini ketika mencoba membagi waktu mereka di antara terlalu banyak teman.

Menghabiskan lebih banyak waktu sendirian—bukan karena kecemasan tetapi karena kamu menikmati kesendirian—dapat menghasilkan rasa sayang diri yang lebih besar dan motivasi yang lebih kuat untuk memenuhi kebutuhanmu sendiri. 

Mungkin kamu sudah menyadari bahwa lebih mudah untuk tetap berpegang pada kebiasaan positif saat kamu fokus pada pengasuhan diri sendiri.

2. Komitmen sosial yang lebih sedikit memberimu lebih banyak waktu untuk mengejar minatmu sendiri

Apa yang paling kamu nantikan di penghujung hari yang panjang?

Beberapa orang tidak menginginkan apa pun selain mengumpulkan orang-orang terdekatnya dan menikmati kebersamaan mereka. Namun, malam ideal bagimu mungkin melibatkan hobi atau kerajinan favorit, memasak makanan mewah untuk diri sendiri, atau olahraga yang lama.

7 Alasan Mengapa Memiliki Sedikit Teman Bukanlah Hal yang Buruk (Bagian 2)
Foto: freepik

Keluarga dan masyarakat mungkin membuatmu merasa seolah-olah harus meghabiskan waktu luang dengan terlibat dalam kegiatan sosial.

Tekanan untuk “menjadi sedikit lebih ramah” ini dapat membuatmu merasa bersalah ketika kamu lebih suka menghabiskan malam yang tenang di rumah bersih-bersih atau menonton film hanya dengan berondong jagung dan hewan peliharaan untuk menemanimu.

Mendorong diri sendiri untuk bersosialisasi ketika kamu lebih suka menghabiskan waktu untuk pengejaran lain dapat membuatmu frustasi dan kesal, terutama ketika bersosialisasi tidak membuatmu rileks atau memenuhi kebutuhan lain.

Orang-orang yang tidak mendapatkan cukup waktu untuk mengisi ulang diri sendiri sering berakhir dengan lebih banyak stres dan kelelahan. 

Menghabiskan waktu sendirian tidak hanya memberimu lebih banyak waktu untuk fokus pada apa yang benar-benar ingin kamu lakukan, tetapi juga membantu melindungimu dari stres.

3. Kebutuhan persahabatan bervariasi dari orang ke orang

Terdapat beberapa orang membutuhkan banyak waktu sosial, tetapi ada pula orang yang tidak.

Jika kamu lebih introvert, kamu mungkin merasa paling nyaman dengan beberapa teman dekat. Terlalu banyak bersosialisasi cenderung menghabiskan energi dan membuat kamu sangat membutuhkan kesendirian.

Introvert hanyalah salah satu bagian dari kepribadian, bukan kekurangan yang perlu diatasi atau apa pun yang membuatmu merasa buruk. Orang introvert sering kali hanya memiliki sedikit teman hanya karena mereka berkembang paling baik tanpa persahabatan terus-menerus.

Jika kamu sudah berinteraksi dengan orang-orang di tempat kerja atau sekolah, kamu mungkin tidak ingin mendedikasikan lebih banyak waktu untuk kegiatan sosial setelah jam kerja berakhir.

Manfaat persahabatan memang tidak dapat disangkal, tetapi manfaat tersebut tidak serta merta melebihi kebutuhan pribadimu.

Jika kamu lebih suka berjalan-jalan sendirian daripada menghabiskan pagi saat makan siang, hormati dan hargai itu. Kamu tahu kebutuhan diromu lebih baik daripada orang lain, dan dengan memprioritaskannya, kamu sangat membantu diri sendiri.

4. Tidak semua orang memiliki (atau membutuhkan) sahabat

Bentuk persahabatan ideal umumnya: Hubungan yang kokoh dengan rekan tepercaya yang telah kamu kenal selama bertahun-tahun, yang memahami segalanya tentangmu dan tidak pernah mengecewakanmu.

Beberapa orang memang memiliki jenis hubungan ini, tetapi tidak sebanyak yang Anda duga. Secara realistis, sangat tidak mungkin bagi satu orang untuk memenuhi semua kebutuhan pertemananmu, sama seperti pasangan romantis tidak mungkin memenuhi kebutuhan satu sama lain sepanjang waktu.

Persahabatan yang berat sebelah dalam dukungan emosional dapat merugikan keduanya. Jika kamu memang menginginkan lebih banyak dukungan emosional dan persahabatan, tujuan yang lebih baik adalah menemukan beberapa teman dekat untuk berbagi waktu.

Kamu mungkin beralih ke satu teman ketika kamu memiliki sesuatu yang sulit dalam pikiranmu, yang lain ketika kamu ingin melakukan sesuatu yang penuh petualangan, dan yang ketiga untuk menonton film ketika kamu ingin ditemani tanpa harus banyak berinteraksi.

Ketika kamu benar-benar peduli untuk menghabiskan waktu bersama seseorang, itu adalah hubungan yang harus dikembangkan.

Kesimpulan

Pada akhirnya, tidak masalah berapa banyak teman yang kamu miliki. Jika kamu tidak merasa perlu untuk mendapatkan lebih banyak teman, percayalah pada instingmu tanpa membiarkan pendapat orang lain memengaruhmu.

Konon, kesepian dapat berkontribusi pada gejala kesehatan mental, termasuk kecemasan dan depresi. Mengenal orang baru tidak selalu mudah, dan berjuang untuk mendapatkan teman baru dapat membuat Anda merasa terisolasi.

Terapi dapat menawarkan ruang yang aman untuk mengatasi perasaan kesepian dan mendapatkan panduan welas asih tentang strategi membangun hubungan yang bermakna dengan orang lain.

 

Sumber: healthline.com

Must Read

Related Articles