OUR NETWORK

4 Cara Melepaskan Diri dari Overtalker (Bagian 1)

Ladies mungkin memiliki seorang teman yang terus-menerus mengoceh tentang kisah hidupnya, pengalaman hidupnya, topik politik, atau apapun yang sebetulnya tidak Ladies pahami tetapi Ladies bingung bagaimana cara menghentikannya. 

Ladies mungkin takut si pembicara, yaitu temanmu, akan merasa tersinggung dan memicu masalah baru. Atau Ladies mungkin secara fisik terjebak dengan orang tersebut dalam kendaraan atau saat menunggu dalam antrean. Bagaimanapun, belajar bagaimana menghadapi seorang overtalker adalah tentang perspektif dan responmu terhadap obrolan tiada akhir dari mereka. 

Mengapa ada orang yang bisa berbicara terus menerus tanpa henti?

4 Cara Melepaskan Diri dari Overtalker (Bagian 1)
Foto: pexels.com

“Mungkin reaksi awal Anda kesal atau jengkel terhadap overtalker. Namun cobalah untuk berhenti sejenak dan mempertimbangkan mengapa orang ini tampaknya banyak bicara,” kata Deborah Tannen, Ph.D., profesor linguistik di Universitas Georgetown. “Penting untuk diingat bahwa beberapa orang ‘berbicara berlebihan’ karena mereka gugup, dan semakin mereka melakukannya, semakin gugup mereka,” kata Dr. Tannen.

Demikian pula, seseorang dengan kecemasan sosial mungkin merasa perlu untuk mengisi semua keheningan dengan kata-kata, atau khawatir bahwa Ladies tidak akan mulai berbicara ketika mereka berhenti (dan terus berbicara). 

Atau, jika orang tersebut tampak mengoceh, berbicara dengan cepat, atau meningkatkan volume suaranya saat mereka mulai bersemangat, apa yang Ladies anggap terlalu banyak bicara sebenarnya bisa menjadi tanda ucapan yang tertekan atau hiperverbal. Terkadang hal ini merupakan gejala kesehatan mental, seperti gangguan perhatian defisit hiperaktif, gangguan bipolar, dan kecemasan umum. Dalam kasus ini, orang tersebut bahkan mungkin tidak menyadari apa yang terjadi sampai Ladies mulai berbicara. 

Baca juga: Ini Nih Alasan Kenapa Kita Para Cewek Perlu Curhat Kepada Sahabat

“Kondisi kurang mengenakkan yang sama dapat terjadi hanya dengan perbedaan gaya percakapan yang mungkin didorong oleh norma budaya yang berbeda. Ada budaya yang mengenal basa-basi dan berhenti sejenak untuk berbicara, ada pula yang terus berbicara tanpa berhenti.“ kata Dr. Tannen.

Saat kedua tipe orang tersebut berbicara, akan ada kebingungan dalam mengisi jeda. Orang yang memiliki jeda lama merasa butuh waktu lama untuk berpikir sebelum berbicara. Namun orang yang memiliki jeda sebentar akan mendapat kesan bahwa lawan bicaranya tidak ingin berbicara, sehingga dia akan terus berbicara untuk mengisi keheningan. 

Pada akhirnya, untuk menghadapi seorang overtalker adalah tentang mencari tahu kapan dan bagaimana melompat ke dalam obrolan dengan lembut—karena, ya, kadang-kadang melakukannya mungkin diperlukan dan membantumu, Ladies. 

Lalu bagaimana caranya untuk kabur dari overtalker saat Ladies sudah mulai merasa terganggu dan tidak nyaman? Tunggu bagian duanya ya!

 

 

Sumber: wellandgood

Must Read

Related Articles