OUR NETWORK

Terima Kasih, Stan Lee

Stan Lee, legenda di dunia komik yang sudah menciptakan berbagai karakter superhero terkenal itu tutup usia pada usia 95 tahun. Menurut The Hollywood Reporter, Stan Lee meninggal pada Senin pagi waktu Los Angeles di rumah sakit Cedars-Sinai Medical Center. Para figur publik yang tergabung dalam MCU, maupun yang merupakan fans beratnya menyatakan belasungkawa mereka di Twitter.

Stan Lee terlahir dengan nama Stanley Martin Lieber pada 28 Desember 1922 di Manhattan, New York City. Sejak kecil, Lee selalu suka menulis dan bermimpi bisa menulis sebuah novel yang bagus suatu saat nanti. Tumbuh saat Amerika mengalami Great Depression, ayah Lee harus bekerja serabutan sebagai dress cutter. Lee muda juga bekerja paruh waktu di berbagai bidang. Dia pernah menjadi penulis obituari dan press release, mengantar sandwich, menjadi office boy, dan beberapa pekerjaan lainnya. Namun, Lee bisa lulus sebelum usia 17 tahun dari SMA-nya dan sejak itu bergabung dengan WPA Federal Theatre Project.

Karir di Dunia Komik

Dibantu oleh pamannya, Robbie Solomon, pada 1939 Lee menjadi asisten di sebuah perusahaan milik Martin Goodman, Timely Comics. Ternyata Lee dan Goodman merupakan kerabat karena sepupu Lee yang bernama Jean merupakan istri dari Goodman. Lee pun diterima secara formar oleh editor Timely, Joe Simon.

Semuanya butuh proses proses ya, Ladies. Sebagai asisten, pekerjaan Lee di Timely hanyalah membantu para seniman. Dia memastikan tempat tinta terisi penuh (saat itu masih pakai pena yang dicelup ke tinta), proofread, menghapus pensil dari halaman yang telah selesai digambar, dan membawakan makang siang. Stanley muda membuat debut di dunia komik ketika membuat text filler “Captain America Foils the Traitor’s Revenge” dalam Captain America #3 (Mei 1941) menggunakan nama Stan Lee. Pada Agustus 1941, Lee ikut menciptakan karakter Destroyer dalam Mystic Comics #6.

Di akhir 1941, Joe Simon dan Jack Kirby berseteru dengan Martin Goodman dan memutuskan untuk angkat kaki dari Timely. Lee yang saat itu belum genap berusia 19 tahun diangkat menjadi editor sementara. Walaupun masih muda, Lee sudah menunjukkan minat dan bakatnya dalam bisnis.

Terima Kasih, Stan Lee
Stan dan Joan. Foto: 9emeart

Seperti warga Amerika Serikat lainnya, Stan Lee juga mengabdi di militer saat Perang Dunia Kedua, Ladies. Awalnya menjadi anggota Signal Corps, Lee kemudian dipindahkan ke divisi Training Film. Lucunya, Lee mengatakan kalau klasifikasinya adalah menjadi seorang ‘playwright’ alias penulis naskah drama atau teater. Saat itu pertunjukan menjadi ajang untuk merekrut para pemuda untuk bergabung menjadi tentara sekaligus menunjukan citra baik dari militer Amerika Serikat. Seperti di film Captain America: The First Avenger ya… Setelah perang usai, Lee pun kembali ke Timely.

Di akhir 50-an, ketika DC Comics sukses dengan Justice League of America, Martin Goodman meminta Lee untuk ikut membuat sebuah tim superhero. Saat itu, Stan Lee sudah merasa tidak puas dengan karirnya, bahkan berniat untuk berhenti. Namun, sang istri, Joan, menyarankan agar dia bereksperimen dengan cerita yang diinginkannya. “Toh kamu mau berhenti, jadi nggak ada salahnya kan?” Mungkin begitu ujar Joan kepada Stan kala itu. Yang terjadi selanjutnya menjadi kebangkitan superhero Marvel.

Alih-alih membuat karakter yang sempurna, Lee membuat karakter superhero yang memiliki beragam kekurangan.

Ada yang suka marah-marah, ada yang melankolis, sering cekcok, bisa bosan, bisa sakit, ingin membuat pacar mereka terkesan, dan ada juga yang hidupnya pas-pasan. Sifat-sifat ini yang membuat superhero ciptaan Stan Lee terasa lebih natural sekaligus lebih rumit.

Grup superhero yang pertama diciptakannya bersama Jack Kirby adalah Fantastic Four. Bersama Kirby, Lee juga menciptakan Hulk, Thor, Iron Man, X-Men, Daredevil (bersama Bill Everett), dan Doctor Strange (bersama Steve Ditko). Dengan konsep awal dari Kirby, Lee dan Ditko juga menciptakan karakter paling sukses dari Marvel, siapa lagi kalau bukan Spider-Man. Lee dan Kirby juga menyatukan beberapa karakter baru itu dalam The Avengers dan dalam universe yang sama. Bersama Gene Colan, Lee juga menciptakan Falcon. Sementara karakter seperti Black Panther dan para Inhumans pertama kali muncul di seri Fantastic Four yang dikelola Lee bersama Kirby. Lee juga membangkitkan karakter lama dari komik tahun 40-an seperti Sub-Mariner dan Captain America.

Di akhir tahun 60-an, Timely berevolusi menjadi Marvel Comics. Dan pada 1972, Lee menggantikan Martin Goodman menjadi penerbit sekaligus . Bahkan, untuk fokus menjadi penerbit, Lee berhenti menulis komik bulanan. Komik terakhirnya adalah The Amazing Spider-Man #110 (Juli 1972) dan Fantastic Four #125 (Agustus 1972). Oh iya, selain menjadi cameo di film-film MCU, Lee juga merupakan produser eksekutif dari hampir semua film dan proyek TV Marvel.

Stan Lee selalu menyuarakan beragam isu sosial dalam karyanya. Misalnya ketika dia menciptakan Black Panther, superhero kulit hitam pertama, dan X-Men yang mengangkat isu keragaman. Dalam komik-komik Spider-Man terdahulu, Lee juga mengangkat isu Perang Vietnam, aktivisme, dan topik kontroversial lainnya.

Tetap Produktif di Usia Senja

Lee menikah dengan Joan Clayton Boocock pada Desember 1947. Mereka dikaruniai anak perempuan, Joan Celia Lee (sering disapa JC) pada 1950. Di tahun 1953 anak kedua mereka, Jan Lee, meninggal dunia tiga hari setelah dilahirkan. Pasangan Stan dan Joan Lee tampaknya setia sehidup-semati, Ladies. Mereka tetap bersama hingga Joan meninggal dunia pada Juli 2017 karena komplikasi dari penyakit stroke, di usia 95 tahun. Dan sejak ditinggal Joan, kondisi kehidupan Lee menjadi terguncang.

Terima Kasih, Stan Lee
Seriously, read this! (via The Hollywood Reporter)

Di akhir hayatnya, Lee tetap menyibukkan diri dengan berkreasi. Sayangnya, kesehatannya mulai menurun dan hubungan dengan anaknya kurang harmoni. Dalam laporan yang dimuat di The Hollywood Reporter pada April lalu, Stan Lee dikabarkan menjadi korban elder abuse. Entah sang putri sendiri atau orang-orang di sekitar JC-lah yang memengaruhinya untuk menguasai aset sang ayah. Salah seorang di antaranya adalah Keya Morgan, seorang kolektor memorabilia. Atas perintah pengadilan, permintaan pengacara Lee agar Morgan menjauh (restraining order) demi melindungi Lee dikabulkan. Selama tiga tahun, Morgan tidak boleh mengontak Lee dan harus menjaga jarah sejauh 100 yard. Morgan dituduh melakukan tuduhan penipuan, abuse, dan penggelapan. Pengacara Stan Lee menjabarkan di persidangan bahwa Morgan mengambil barang dari rumah Lee, mengambil uang Lee, dan memindahkan Lee dari rumahnya ke sebuah apartemen, agar Lee terisolasi dari keluarga dan orang yang mengurusnya. Jahat!

JC memberikan konfirmasi mengenai kabar duka ini sekaligus mengatakan, “My father loved all of his fans. He was the greatest, most decent man.”

Kita masih bisa menyaksikannya sebagai cameo untuk terakhir kalinya di film Avengers 4.

Joe Russo mengkonfirmasi kabar ini dalam sebuah wawancara. Dia membenarkan bahwa pengambilan gambar untuk penampilan singkat Lee sudah dilakukan. Duh, kok ngebayangin Infinity War dan Avengers 4 aja udah sedih, ditambah kabar duka ini, kayaknya bioskop bakal banjir air mata ketika filmnya rilis tahun depan.

Terima Kasih, Stan Lee
Foto: Twitter/Russo_Brothers

Well, setidaknya sekarang Stan Lee sudah tidak harus berurusan dengan para villain yang hanya ingin memanfaatkannya dan bisa ‘bertemu’ lagi bersama istrinya tercinta. Terima kasih karena telah memberikan kami para superhero yang membuat kami percaya pada kebaikan dan harapan, Stan Lee. Rest in peace, you marvelous man.

 

Sumber: The Hollywood Reporter, Variety, Wikipedia, Foto cover: wdwnt.com

Must Read

Related Articles