Taylor Swift pada awal Januari 2021 yang lalu mengeluarkan album berjudul Evermore. Album terbaru ini merupakan sambungan dari album yang dirilis pada pertengahan tahun 2020, Folklore.
Masih sama seperti Folklore, album kali ini juga diproduseri Taylor Swift sendiri bersama dengan Jack Antonoff, Aaron Dessner The National, dan Justin Vernon alias Bon Iver.
Baru beberapa waktu dirilis, sayangnya Taylor Swift mendapatkan gugatan dari taman hiburan yang memiliki nama sama dengan album teranyarnya, yakni Evermore.
Taman Hiburan Evermore menggugat ganti rugi jutaan dolar kepada Taylor Swift. Sang pemilik menyebutkan jika nilai dari merchandise taman hiburan tersebut berkurang sejak Taylor Swift merilis album dengan judul sama. Dan tidak hanya itu saja, banyak orang yang bertanya-tanya dan mengalami kebingungan.
Baca juga: Taylor Swift dan Joe Alwyn Dirumorkan Bertunangan Usai ‘Miss Americana’ Tayang
Salah satu pertanyaan yang sering dilontarkan adalah apakah Taylor Swift bekerja sama dengan Taman Hiburan Evermore atau semacamnya. Sejak Taylor merilis lagu tersebut, pimpinan Taman Hiburan tersebut menyebutkan jika website milik mereka mengalami trafik yang tidak wajar.
Sementara itu tim kuasa hukum dari Taylor Swift menyebutkan di dalam surat gugatan yang dikirimkan ke pengadilan menyebutkan jika gugatan dari Evermore tersebut tidak berdasar. “Sederhananya, pihak Taylor Swift menyebutkan tidak melanggar merek dagang dari Evermore”.
Tidak hanya itu saja, dalam sebuah pernyataan yang dilansir dari Pitchfork, juru bicara dari Taylor Swift menyebutkan fakta yang cukup mencengangkan, yakni;
Adanya klaim semboro dari Ken Bretschneider yang merupakan pendiri dan juga CEO dari tamah hiburan. Berdasarkan sumber dari Utah Business, pada Juni 2020 yang lalu, setidaknya ada lima tuntutan hukum yang diajukan kepada Bretschneider dan group Evermore dari perusahaan konstruksi seperti halnya Sunroc, AGC Drywall and Construction, dan masih banyak lagi lainnya.
Utah Business juga menyebutkan jika mereka, Evermore memiliki hutang yang cukup fantastis antara $28.000 hingga $400.000. Hutang tersebut untuk biaya konstruksi, mekanik, pertamanan kepada pekerja yang belum dibayar, dan lain-lain.
Hmmm sounds a little suspicious. What do you think, Ladies?
Sumber: Pitchfork.com