OUR NETWORK

Siap Hadapi Brexit, L’Oreal Timbun Banyak Produk Kosmetik

Jika Ladies berpikir bahwa politik tidak akan berdampak apa-apa pada kehidupan Ladies, pikirkan lagi. Sebuah keputusan para pejabat politik ternyata sangat memengaruhi kehidupan masyarakat, bahkan hingga ke ranah makeup.

L’Oreal Paris, perusahaan kosmetik yang menaungi brand Lancome hingga Maybelline, menyatakan bahwa mereka sedang menimbun kosmetik di Inggris sebagai bagian dari persiapan kepergian Inggris dari Uni Eropa. Kabar ini diutarakan langsung oleh Jean-Paul Agon, sang kepala eksekutif L’Oreal sendiri loh Ladies jadi dijamin bukan hoax.

Baca juga: L’Oreal Memperkenalkan Teknologi UV Sensor

Persiapan L’Oreal dalam menghadapi Brexit tidak berhenti sampai di bagian produk saja. Jean-Paul Agon menambahkan bahwa perusahaan sedang sibuk memproses dokumen yang diperlukan untuk memperlancar pengiriman truk-truk produknya, dari Perancis ke Inggris. Dokumen ini sangat diperlukan apabila Inggris resmi meninggalkan Uni Eropa tanpa adanya negosiasi kesepakatan. Meskipun keputusan final dari Brexit belum dapat dipastikan, Jean-Paul Agon memilih untuk mempersiapkan semua skenario. Menurutnya, Brexit tanpa kesepakatan akan memberikan dampak besar pada L’Oreal sebab Inggris menyumbangkan sekitar 3% dari penjualan produknya. FYI, Inggris hanya mendapatkan impor produknya dari Perancis karena L’Oreal tidak lagi memiliki pabrik di sana.

Bukan hanya industri kosmetik yang dibuat puyeng oleh Brexit ini.

Perusahaan-perusahaan di Inggris dan negara lainnya pun sedang mempersiapkan berbagai skenario, sebagai antisipasi dari chaotic Brexit pada Maret mendatang. Perusahaan-perusahaan dari merk fashion Inggris Burberry (BRBY.) hingga produsen mobil Amerika Serikat Ford pekan ini telah diberi peringatan mengenai tagihan besar yang harus dihadapi mereka jika tarif perdagangan naik sementara rantai pasokan akan turun.

Kekacauan Brexit sudah mulai diprediksi semenjak kesepakatan transisi yang disetujui oleh Perdana Menteri Theresa May dengan Brussels ditolak oleh anggota perlemen Inggris. Di sisi lain, pemerintah Perancis juga sedang mempersiapkan kemungkinan terburuk, ungkap Menteri Keuangan Bruno Le Maire. Rencana darurat tersebut melibatkan 50 juta Euro investasi tambahan Perancis di pelabuhan dan bandara untuk membantu mengatasi Brexit yang sudah berjalan.

Sementara itu untuk mengatasi menumpuknya stok produk, L’Oreal mengalihkan penjualannya ke pasar di negara berkembang, khususnya Asia. China merupakan sasaran utama dengan permintaan perawatan kulit kelas atas yang masif sehingga mendorong laju pertumbuhan perusahaan dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut Jean-Paul Agon, bisnis di negara persemakmuran Inggris memang sedang tidak berjalan baik. Asumsi ini terbukti dengan menurunnya persentase wisatawan dan pengeluaran pada high-end products sebagai bentuk sentimen publik terhadap Brexit.

Sumber: Reuters

Must Read

Related Articles