OUR NETWORK

Film Dune Rillis, Ini Alasannya Mengapa Kamu Harus Melihatnya

Akhirnya film Dune dirillis juga, beberapa orang sudah tidak sabar ingin menikmati pertunjukkan karya Denis Villeneuve tersebut. Di mana, pertunjukkan satu ini bertabur nama-nama pemain yang sudah tidak asing lagi di telinga seperti Jason Momoa, Zendaya, Timothee Chalameet dan masih banyak lagi.

Pertunjukan ini layak untuk dinikmati di akhir pekan bersama keluarga. Tidak cukup sampai di situ saja, ada beberapa alasan menarik mengapa kamu harus segera melihatnya bioskop yang sudah tayang sejak 13 Oktober lalu.

Sinematografi film Dune dinilai epik

Alasan melihat film Dune pertama datang dari aspek sinematografinya. Sepanjang pertunjukan penonton akan disuguhkan dengan penampilan memukau setting, awalnya menjemukan tetapi, berubah menjadi sesuatu yang menakjubkan.

Harus diakui Denis Villeneuve begitu berhasil membawa penontonnya ke sebuah tempat yang penuh harap dan misteri sejak awal hingga akhir. Jadi, durasi 155 menit ini tidak terlalu menjemukan atau membuat ngantuk.

Walaupun setelah 10 menit pertama, sangat terasa sekali. Kebosanan yang melanda karena, pemaparannya sangat lambat. Memang banyak yang harus dijelaskan secara detail. Namun, terlepas dari itu secara sinematografi harus diakui mendapatkan nilai 8.

Apalagi, saat cacing besar itu muncul, helikopter, serta masih banyak lagi detail kecil yang terkadang luput jadi perhatian tetapi, mendapatkan tempat begitu panjang di sini. Tidak heran bila beberapa kritikus memuji aspek tersebut.

Adaptasi dari sebuah novel berjudul sama

Bagi pecinta novel science fiction, judul Dune memang sudah tidak asing lagi. Karya penulis Frank Herbert tersebut begitu dicintai oleh seluruh elemen karena karyanya sendiri dari berbagai aspek yang sangat mengesankan.

Film karya Denis Villeneuve ini merupakan adaptasi yang ke-3. Sebelum tahun 2021, sudah ada dua sutradara mencoba membuat versi live action sayangnya, kurang mendapatkan perhatian penuh dari seluruh penonton, apakah hal ini akan berlaku sama? Sepertinya jawabannya tidak.

Dune mendapatkan respon positif dari beberapa kritikus baik Indonesia atau luar negeri. Bagi sebuah film, ini adalah modal bagus dan harusnya bisa berujung pada jumlah pendapatannya meningkat tajam.

Perlu diketahui, Frank Herbert menciptakan Dune pada tahun 1965. Sepanjang itu, judul ini telah memiliki 21 novel, 8 buku pendamping, 11 cerpen, hingga 6 komik. Kondisi ini menjadi bukti betapa epiknya karya satu ini.

Dalam membuat Dune, sang sutradara tidak membuatnya hanya satu sekuel saja, melainkan dua bagian. Sepertinya, Denis ingin menceritakan secara detail apa yang ada dalam buku ke versi live action sehingga tidak ada yang terlewatkan.

Walaupun pada babak berikutnya, masih belum tahu kapan perilisannya. Namun Denis yakin sudah mengerjakan dan akan memberi tahu kepastian tanggal tersebut. Setelah melihat animo dari seri pertama ini.

Adegan yang tidak biasa

Alasan melihat film Dune berikutnya adalah penonton akan disuguhkan dengan berbagai adegan tidak biasa. Harus diketahui genre dari pertunjukan ini adalah Sci-fi. Tidak mengherankan ada berbagai pertunjukan berupa pertempuran yang menegangkan dengan berbagai teknologi canggih.

Salah satu contohnya adalah saat melawan cacing besar. Semua yang belum pernah terlihat dapat disaksikan disini. Inilah yang membuat beberapa penonton terpukau dengan aksi tersebut.

Konon katanya, hewan itu didesain selama satu tahun lamanya. Tidak heran bila penampilannya tampak sempurna. Mulai dari tekstur kulitnya, hingga anatominya terasa sangat pas untuk sosok yang menjadi poin utama dari seluruh rangkaian cerita itu.

Hal terakhir yang dapat dilihat adalah koreografer dari setiap aksi. Bila dilihat secara sekilas seperti, sebuah gaya bertarung bela diri. Kesenian dalam melakukan gerakan sangat ditonjolkan, tidak heran bila secara keseluruhan Dune adalah film dengan persiapan super matang.

Bahkan dari sisi kostum, menurut penuturan perancangnya yaitu jacqueline dan Bob Morgan, mereka menghabiskan kurang lebih 1.000 kostum. Dimana, hampir semuanya di ambil dari inspirasi mitologi Yunani, tidak heran bila total waktu untuk make up mencapai 80 jam.

Harus diakui bahwa, karya Denis Villeneuve ini sangat epik dan menarik. Walau hanya setengah cerita saja tetapi, sudah memukau. Bagaimana, sudah ada waktu untuk melihat film Dune di bioskop?

Must Read

Related Articles