Siapa yang tidak tahu boneka Barbie? Mainan lucu yang cukup menggemaskan, dan selalu dimainkan oleh kaum perempuan, boneka tersebut bukan hanya menarik untuk dimainkan, tetapi dalam beberapa versi cukup mengesankan, seperti saat menjadi film animasi pada tahun 2001.
Pengembangannya juga ke dunia game sehingga, boneka satu ini seakan tidak akan pernah habis sama sekali. Menariknya, sekarang mereka akhirnya hidup dan menjadi sebuah pertunjukan yang ditunggu tahun ini.
Versi live action ini disutradarai oleh Greta Gerwig yang cukup sukses dalam beberapa judul seperti Little Women (2019) dan Lady Bird (2017). Beberapa orang mengaku yakin bahwa pertunjukan tersebut akan megah dan menarik.
Terlebih lagi, beberapa perannya dibintangi oleh aktor dan aktris yang namanya cukup terkenal, seperti Margot Robbie, Ryan Gosling, Kate McKinnon, dan masih banyak lagi. Apakah perfomanya sesuai dengan harapan para fans?
Film Barbie yang Sedikit Absurd
Sebenarnya pertunjukan kali ini mempunyai tema yang menarik, di mana Greta mengangkat isu mengenai feminisme. Sayangnya, pengemasannya sangat absurd dan cenderung ke konyol, walaupun cukup menarik karena tidak butuh berpikir keras untuk menikmatinya, namun tetap saja terasa kurang nyaman.
Hal paling absurd adalah mereka berada di dunia alternatif disebut dengan Barbie Land. Realitas ini menjadi tempat tinggal dari dua karakter utama dan beberapa tokoh lainnya. Hanya saja, mereka juga mengenal dunia nyata, dan tahu bagaimana cara ke sana.
Harus diakui konsep ini sebenarnya sah-sah saja dilakukan, terlebih kalau tujuan utama penontonnya adalah anak-anak perempuan di bawah 17 tahun. Di mana mereka menyaksikan sesuatu bukan dari ceritanya melainkan keseruan, bahkan aktor atau aktrisnya.
Hanya saja, tingkat absurd ini terkadang sangat mengganggu. Absurdnya cerita bukan berhenti sampai disitu saja, Barbie mempunyai tokoh bernaman Mattel. Di mana dia adalah seorang petingi perusahaan yang memproduksi boneka ini.
Selain itu, tokoh tersebut juga berdiri sebagai sosok villain yang tidak ada motivasi sama sekali untuk bertindak jahat. Motifnya memang terlihat kurang jelas, terutama ketika durasi sudah berjalan cukup lama.
Barbie juga menjadi wahana satir untuk mengangkat isu-isu seputar feminisme dan hubungan ibu dan anak. Sayangnya, dengan durasi film yang terbatas, isu-isu tersebut padat dan mungkin membuat perasaan penonton menjadi campur aduk.
Margot Robbie, I Love You
Namun, pujian tertinggi patut diberikan kepada Margot Robbie yang brilian dalam memerankan karakter Barbie. Dia dengan mudah menghidupkan tokoh yang stereotipikal, naif, selalu tampak cantik, dan jenaka.
Tetapi yang mengejutkan adalah penampilan Ryan Gosling sebagai Ken cukup berhasil mencuri perhatian. Gosling berhasil membawakan karakter Ken dengan konyol tanpa terlihat cringe, yang sangat menghibur penonton.
Interaksi antara para Barbie dan Ken menciptakan chemistry yang sangat sempurna, dari kesenangan hingga pertunjukan menari yang menghibur.
Visual pink yang memanjakan mata serta desain produksi Barbie Land yang cerah dan sempurna berhasil menciptakan dunia boneka ini terasa seperti nyata dan diimpikan oleh para penggemarnya. Berbagai fesyen yang dikenakan oleh para juga sangat menarik dan diharapkan masuk dalam nominasi kostum terbaik di Oscar 2024.
Selanjutnya beralih ke segi audio, walau Anda tidak melihatnya dalam versi Dolby Atmos, tetapi pertunjukan ini tetap menghadirkan kualitas yang mengagumkan. Scoring serta soundtrack-nya terasa sangat selaras dan nuasan yang terjadi di sana.
Film Barbie memang tampak absurd, hanya saja ada banyak poin menarik bisa dilihat disini. Di mana beberapa pesan penitng yang tersematkan cukup membuat semua orang sepertinya lebih memilih melihat ini dibandingkan Oppenheimer, bagaimana menurut Ladies?