OUR NETWORK

Mengenal Pulau Samosir Dari Sejarah dan Tradisi yang Terus Dilestarikan

Berkunjung ke Danau Toba akan kurang rasanya bila tidak singgah ke Pulau Samosir atau disebut juga dengan Vulkanik. Karena, menurut para peneliti, tempat tersebut dulu terbentuk dari sebuah ledakan hebat dengan sekala 8.0 Vulcanic Explosivity Indeks.

Angka tersebut diyakini peneliti sebagai letusan terbesar yang pernah dialami oleh bumi. Tidak heran, setelah kejadian itu. Terbemtuklah Danau Toba dan sebuah daratan di tengahnya.

Pulau yang luasnya tidak jauh dari Singapura ini selalu menjadi destinasi wajib bagi wisatawan yang berkunjung ke sini. Untuk mencapainya, cukup naik kapal fery saja, sudah tersedia dengan harga Rp15 ribu.

Atau menggunakan tuktuk, perahu khas warga Samosir dengan harga Rp12 ribu. Kamu, juga bisa menyewa speed boat agar sampai lebih cepat. Hanya saja, perlu menyiapkan dana Rp500 ribu untuk 10 orang, silahkan pilih sesuai sensasi yang ingin dirasakan.

Orang pertama di Pulau Samosir

Kawasan ini menarik untuk dikunjungi bukan hanya mengenai keindahan alamnya saja, melainkan sejarah dan perkembangan budayanya. Salah satu kawasan yang bisa dituju untuk menikmati semua itu adalah Desa Ambarita.

Di sana wisatawan bisa melihat apa saja peninggalan dari Raja Sidabutar. Menurut kepercayaan warga sekitar, beliau adalah orang pertama yang tinggal di Pulau Samosir. Terdapat makam yang usianya sudah mencapai 450 tahun. Pengunjung bisa melihat pula rumah adat Batak yang tampak megah dan terawat dengan baik.

Kawasan ini sendiri juga dipercaya sebagai jantung kebudayaan Suku Batak. Beberapa hal masih tersimpan erat seperti, saat berkunjung Desa Tomok, di mana mereka masih menyimpan Sarkofagus batu kepala suku Sidabuntar.

Jangan lupa pula berkunjung ke Desa Simanindo dimana, ada wisatawan bisa melihat Boneka Sigale-gale. Menurut kepercayaan masyarakat sekitar, boneka tersebut mempunyai ukuran tubuh hampir menyerupai manusia.

Mitos yang berkembang hingga sekarang, Sigale-gale ini tempat untuk menyimpan jiwa orang yang sudah meninggal. Saat ritual tertentu, konon boneka ini bisa menangis dan menari dengan sendirinya.

Biasanya, penduduk sekitar menggunakannya untuk memanggil arwah yang sudah meninggal. Ada segenap mitos kuat sampai saat ini masih dipecaya, di mana pembuatnya akan meninggal setelah boneka ini selesai.

Oleh-Oleh Khas Pulau Samosir

Harus diakui, penduduk Toba Samosir memang terkenal ramah dan bersahaja. Mereka sangat senang dengan kehadiran wisatawan. Bahkan, beberapa bisa menjadi teman sekaligus saudara.

Mengunjungi kawasan ini jangan hanya menikmati pesona alamnya saja. Tetapi, semua sajian mulai dari kulinernya yang tidak kalah menarik. Namanya adalah Mie Gomak, cita rasanya nikmat dan unik.

Arti dari kuliner ini sendiri adalah mie yang diaduk bersama dengan bumbu dan menggunakan tangan. Biasanya, proses pemasakannya masih menggunakan sistem tradisional dengan menggunakan tungku.

Salah satu ciri khas dari Mie Gomak adalah penggunaan andaliman yang begitu terasa. Dengan tungku tradisional tersebut membuat semua cita rasanya akan meresap hingga ke dalam. Tidak heran bila banyak wisatawan menyukainya.

Tidak hanya mie saja, saat mengunjungi kawasan ini kamu bisa juga membeli kain tenun bermotif ulos samosir. Coraknya sangat bagus dan menawan hati. Perlu diketahui, beberapa masyarakat Batak melambangkan kain ini dengan bentuk cinta dan kasih sayang serta kedudukan tinggi.

Untuk harganya sendiri relatif terjangkau. Akan dibedakan sesuai dengan motifnya seperti apa. Semakin sulit, harganya akan tinggi. Salah satu jenis paling terkenal adalah Ragidup artiya adalah seolah-olah kain tersebut seperti hidup.

Jenis ini juga mempunyai sebuah lambang atau pertanda dimana, ulos tersebut merupakan doa restu dari para orang tua. Agar mendapatkan kedamaian dan kebahagiaan di dunia sepanjang hidup.

Baca juga: Pilihan Hotel di Bali untuk Staycation yang Teduh dan Nyaman

Tradisi di Pulau Samosir

Hal terakhir yang harus kamu saksikan saat berkunjung ke sini adalah tradisi Martorda. Dimana, masyarakatnya akan memotong hewan seperti kambing, sapi, kerbau, atau kuda kemudian diserahkan ke para tetua adat dan orang yang sudah dianggap tua.

Biasanya diadakan setiap pagi hari. Siang harinya mereka akan melakukan acara makan bersama, sejujurnya menikmati tradisi ini sangat menarik karena, tidak ada perbedaan diantara mereka, semua orang turun untuk menyukseskan acara tersebut. Kapan-kapan, kamu harus mencobanya.

Pulau Samosir bukan hanya daratan di tengah danau saja, tetapi lebih dari sekedar kawasan wisata yang menarik untuk dikunjungi. Cerita sejarah, adat istiadat, kuliner, hingga berbagai oleh-oleh yang membuat kamu ketagihan untuk datang mengunjunginya tersedia disini.

Must Read

Related Articles