Film Satria Dewa: Gatotkaca akhirnya sudah mengudara di berbagai jaringan Bioskop. Setelah penanyangannya harus terundur beberapa kali, tetapi saat ini pertunjukannya cukup mendapatkan respon positif dari sejumlah kritikus film tanah air.
Hanung Bramantyo yang didapuk sebagai sutradara mampu membalikkan perbincangan buruk seputar keahliannya dalam menangani pertunjukan super hero seperti ini. Apa yang disajikannya memang belum sempurna. Bahkan, masih terlampau jauh dibandingkan dengan MCU atau DCEU.
Tetapi, pertunjukannya ini menjadi secerca harapan bagi masa depan perfilman Indonesia yang semakin berkembang. Harus diakui, kurangnya dana membuat film ini memiliki kelemahan di beberapa bagian, hanya saja semua itu sanggup tertutup erat oleh keseluruhan ceritanya.
Film Satria Dewa: Gatotkaca on point
Sampai di sini, sudah ada dua universe yang bertarung memperkenalkan tokoh superheronya. Jagat bumi langit dengan Gundala dan terdengar kabar, Sri Asih juga siap meluncur tahun ini. Serta Satria dewa yang cukup on point.
Artinya dalam memperkenalkan universe-nya mereka terlihat sangat detail, memperkenalkan satu per satu bagan yang kemungkinan besar akan menghiasi bioskop beberapa tahun kedepan. Pengenalan beberapa karakternya terasa pas.
Walau durasinya tergolong pendek yaitu 2 jam 9 menit, namun secara keseluruhan penempatan tokoh dan karakternya tergolong bagus. Jadi, penonton bisa paham siapa saja yang ada didepan mata, berkenalan serta memprediksi bagaimana cerita ini dikembangkan kemudian hari.
Hanung begitu paham dan memainkan pengalamannya dari sisi drama. Tidak heran kamu bisa mengenal tokoh Yudha serta lainnya dengan detail. Bahkan, sutradara Ayat-Ayat Cinta tersebut juga berhasil memberikan edukasi dan jembatan bagi generasi muda.
Harus diakui tokoh pewayangan ini sudah mulai luntur, terkadang jika diberi pertanyaan pasti menjawab lupa atau tidak tahu, Melalui Film Satria Dewa: Gatotkaca, Hanung mencoba untuk memperkenalkannya kembali.
Walau tidak utuh sempurna, namun penonton sendiri bisa memahami keadaan tersebut. Mereka menjadi mengerti bagaimana ceritanya, dan menumbuhkan minat untuk mengetahui bagaimana kisahnya lebih lanjut.
Keinginan tersebut terasa begitu kuat karena dukungan ceritanya benar-benar bagus. Rasanya tidak ada celah yang bisa diunggah atau dikomentari sama sekali. Eksplorasi yang kenyataannya memberikan dampak positif bagi masa depan mereka nantinya.
Adegan action yang memukau
Sebelum melihat Film Satria Dewa: Gatotkaca kamu sendiri harus memberikan catatan cukup tebal. Bahwa, pertunjukan ini tidak mampu dibandingkan dengan MCU atau DCEU bahkan, Mission Imposible juga terlalu sulit.
Walau begitu, adegan action yang dipersembahkan memberikan pengalaman luar biasa. Dari awal sampai akhir, penonton seperti dihibur dengan aksi koreografi dari Yayan Ruhiyan dan Cecep Arif Rahman.
Pertarungan tangan kosong masih tetap dipertahankan Hanung sebagai salah satu budaya pencak silat agar tidak luntur. Hal inilah yang mampu menutupi penggunaan CGI secara intens, walau sudah cukup bagus, namun kurang sempurna.
Adegan action yang intens ini membuat penonton merasa terpacu dan sulit rasanya beranjak dari tempat duduk. Sayangnya, beberapa studio tidak menghadirkan pertunjukan ini di layar utama, sehingga secara keseluruhan terasa kurang bila pemutarannya di gedung Dolby Atmos.
Kekurangan yang terlihat
Film Satria Dewa: Gatotkaca mempunyai beberapa kelemahan yang sangat terlihat. Memang, bukan secara teknis atau dari kisah melainkan tayangan iklan cukup banyak, hal tersebut membuat pemandangan menjadi kurang sedap.
Bahkan, beberapa adegan penonton lebih fokus pada produk. Harus diakui bahwa, sponsor seperti ini memang sulit dihindarakan karena, mereka juga berperan sebagai penyumbang dana. Hanya saja, tidak melulu dan sebanyak itu.
Semoga, di pertunjukan lain kondisi tersebut dapat teratasi dengan baik. Agar kenyamanan dalam menonton tetap terjaga. Sama saja, cerita dan action bagus tetapi, iklannya tidak terkendali, tidak salah bila nilainya 7,5 sampai 8,5.
Film Satria Dewa: Gatotkaca merupakan pertunjukan superhero yang bisa dijadikan referensi tontonan kamu. Hampir semua aspeknya masuk, coba saja dananya bisa berlebih mungkin, bisa menandingi MCU atau DCEU.