Sadarkah Ladies, bahwa ternyata kita mungkin akan menangis pada saat bahagia, sedih, marah, frustrasi, dan terharu… tapi kenapa ya? Mengapa semua kategori emosi akan melibatkan air mata di dalamnya? Keep scrolling untuk mengetahui teori dari para ahli, Ladies.
Apa yang terjadi sebelum, selama, dan setelah menangis?
Film yang menyentuh, peristiwa yang membuat stres di rumah atau di tempat kerja, dan bahkan kabar baik seperti pernikahan atau kelahiran bayi dapat memengaruhi air matamu. Namun tahu kan Ladies bahwa menangis dapat berdampak besar pada tubuh dan pikiranmu?
1. Menangis menghilangkan stres
Manusia adalah satu-satunya spesies yang menangis karena emosi, tetapi para ilmuwan masih belum tahu persis bagaimana tindakan fisik menangis terhubung dengan perasaan kita.
Mengapa kita menangis ketika kita sedih (dan terkadang bahagia)?
“Tampaknya menangis dimulai tepat setelah puncak gairah fisiologis saat aktivitas simpatik mulai berkurang dan aktivitas parasimpatis meningkat, membantu membawa tubuh kembali ke homeostasis,” kata Lauren Bylsma, PhD, asisten profesor psikiatri di University of Pittsburgh School of Medicine. Dengan kata lain, menangis terjadi saat tubuh kita kembali dari keadaan tergugah, seperti keadaan “berkelahi atau lari” ke keadaan “istirahat dan mencerna”.
2. Menangis meningkatkan suasana hati
Apakah Ladies meyakini bahwa menangis akan membuatmu merasa lebih baik dan rasa stress-mu berkurang? Terkadang hal tersebut memang demikian adanya, Ladies.
“Dalam survei, sekitar dua pertiga orang umumnya melaporkan merasa lebih baik setelah menangis,” kata Jonathan Rottenberg, PhD, seorang profesor psikologi di University of South Florida. “Kemungkinan orang terlalu banyak melaporkan atau salah mengingat manfaat menangis ini, karena ketika kita menangis di laboratorium yang terkontrol (saat survey), sehingga tidak jelas apakah menangis membuat hati orang merasa lebih baik. Jadi ya, menangis membantu suasana hati kita—hanya kurang dari yang biasanya kita yakini.”
Dan bagaimana orang lain bereaksi terhadap tangisanmu adalah salah satu faktor terpenting dalam menentukan bagaimana perasaan kita sesudahnya, menurut pakar menangis terkenal di dunia Ad Vingerhoets, PhD, penulis Why Only Humans Weep dan profesor ilmu sosial dan perilaku di Universitas Tilburg di Belanda.
“Jika mereka bereaksi dengan pengertian dan bantuan, kemungkinan besar Anda akan merasa lebih baik daripada jika mereka mengejek Anda dan Anda merasa malu,” kata Dr. Ad Vingerhoets. “Dalam banyak kasus, suasana hati yang lebih baik setelah menangis adalah konsekuensi dari menerima dukungan dan kenyamanan emosional.”
3. Menangis terkadang membuatmu merasa lebih buruk
Menangis di tempat yang salah pada waktu yang salah, atau di sekitar orang-orang yang bereaksi negatif terhadap tangisanmu kemungkinan besar akan membuatmu merasa lebih buruk.
“Menangis di rumah atau dengan teman yang mendukung itu sehat, tetapi menangis di tempat kerja mungkin dianggap tidak pantas,” kata psikiater Judith Orloff, MD, penulis The Empath’s Survival Guide: Life Strategies for Sensitive People.
Selain itu, meskipun menangis dapat membuat kita merasa lebih baik dalam jangka panjang, penelitian menunjukkan bahwa efek langsung dari menangis sebenarnya dapat memperburuk suasana hati kita. “Dalam penelitian laboratorium dengan orang-orang yang menonton film sedih, dibutuhkan beberapa waktu sebelum orang merasa lebih baik setelah menangis,” kata Dr. Ad Vingerhoets. “Segera setelah film sedih, para peserta melaporkan suasana hati yang lebih buruk, tetapi 20 menit dan, khususnya, 90 menit kemudian, mereka melaporkan suasana hati yang lebih baik daripada sebelum film.” Jadi, mungkin perlu sedikit waktu untuk efek peningkatan suasana hati menangis.
4. Menangis meningkatkan komunikasi
Tidak mengherankan, tangisan pada manusia pertama kali berevolusi sebagai cara bayi untuk mendapatkan perhatian ibunya.
“Bayi manusia adalah makhluk yang paling tidak berdaya—mereka tidak dapat berpegangan pada bulu seperti primata lainnya, atau mengikuti ibu mereka seperti bebek,” kata Dr. Ad Vingerhoets.
Air mata bayi dan anak-anak menambahkan komponen visual pada tangisan minta tolong ini dan menargetkan pengasuh yang dapat melihatnya. Sebagai orang dewasa, orang telah menyesuaikan fungsi biologis ini dengan fungsi emosional. “Air mata orang dewasa, seperti tangisan vokal, terutama menyampaikan pesan, ‘Aku membutuhkanmu, tolong aku!’” kata Dr. Ad Vingerhoets. “Ini, khususnya, reaksi terhadap keadaan tidak berdaya, yang merupakan kebalikan dari keadaan “berkelahi atau lari” (fight or flight).”
5. Menangis menjalin ikatan
Ketika Ladies berkomunikasi dengan orang lain melalui air mata, Ladies berarti sedang mengungkapkan ketidakberdayaan diri sendiri.
“Dengan orang-orang yang suportif, ini dapat menciptakan perasaan ikatan dan koneksi yang meningkat,” kata Dr. Orloff. “Kamu cukup mempercayai orang itu sehingga kamu dapat menangis di sekitarnya.”
Menangis, oleh karena itu, merupakan sinyal bahwa Ladies merasa dekat dengan seseorang, dan ini dapat meningkatkan respons empati dan hubungan emosional. Dr. Ad Vingerhoets mengatakan bahwa karena kita tidak suka menunjukkan kelemahan kita kepada orang asing, kita akan mencoba untuk tidak menangis di depan mereka.
Baca juga: Tak Perlu Malu, Inilah Bukti Bahwa Menangis Bagus untuk Tubuh
6. Menangis membantu kita mendapatkan apa yang kita inginkan
Siapa pun yang pernah menangis setelah ditilang polisi tahu bahwa air mata bisa menjadi cara untuk memancing reaksi tertentu yang menguntungkan kita. Bahkan meskipun kita tidak bermaksud untuk memanipulasi, tangisan kita mungkin merupakan hasil dari menetralkan kemarahan dan membuat orang lain merasa bersalah atau lebih cenderung tunduk pada keinginan kita. “Menangis dapat membantu memperoleh manfaat sosial,” kata Dr. Bylsma. “Tampaknya memiliki fungsi sosial yang penting untuk mengurangi agresi dari orang lain dalam situasi konflik.”
7. Menangis adalah pelepasan pribadi
Jika menangis adalah alat komunikasi yang sangat penting, mengapa kita menangis ketika kita sendirian? Sebuah jajak pendapat oleh maskapai Virgin Atlantic, yang sekarang memberikan “peringatan kesehatan emosional” sebelum film sedih, menunjukkan bahwa 41% pria menyembunyikan air mata di selimut mereka saat dalam penerbangan (wanita lebih cenderung berpura-pura memiliki sesuatu di mata mereka).
Hal ini mungkin kembali ke gagasan tubuh kembali ke keadaan istirahat melalui menangis. Misalnya, setelah hari yang sibuk atau stres, Ladies akhirnya sendirian dengan pikiranmu yang berkecamuk. Jonathan Rottenberg juga mengatakan bahwa menangis saat sendirian mungkin masih menjadi cara untuk menjangkau alam semesta. “Seringkali ketika orang menangis secara pribadi, mereka sebenarnya masih memohon bantuan, seperti meminta bantuan Tuhan,” katanya.
Sumber: thehealthy.com