OUR NETWORK

Kristal dalam Formula Skincare, Bermanfaatkah Bagi Kulit?

Popularitas kristal sebagai bagian dari formula skincare yang semakin meningkat tampaknya mengundang banyak opini, baik pro maupun kontra. Sebagian orang meyakini, bahan ini memiliki sifat menenangkan, melindungi, menyembuhkan, dan memberikan energi pada penggunanya. Namun, apakah sejumlah manfaat itu dan manfaat lainnya benar-benar diberikan skincare kristal pada kulit?

Dilansir dari Allure, dalam promosi yang dilakukan beberapa brand skincare, kristal selalu dikaitkan dengan manfaat fisik dan spiritual.

Salah satunya dilakukan oleh crystal-based beauty brand, Majenye. Pendiri Majenye, Yetunde Alabi, mengatakan, produknya selalu memadukan perawatan kulit dan spiritualitas dengan menggunakan bahan ini. Misalnya, dengan memadukan rose quartz dengan amethyst yang diolah hingga bertekstur seperti garam meja untuk produk eksfoliasinya. Teksturnya yang sangat halus, bahkan diakui Ahli Kimia Kosmetik New Jersey, Ginger King, aman bagi kulit. Dalam hal ini, produk itu memberikan sedikit risiko pada kerusakan kulit.

Kristal dalam Formula Skincare, Bermanfaatkah Bagi Kulit?
Sumber: organicauthority.com

Ketika memadukan jenisnya pun diakui Alabi tidak sembarangan, ia perlu mempertimbangkan sifat energinya yang berbeda pada setiap kristal.

Setiap batu, menurutnya, bergetar pada frekuensinya sendiri, memancarkan energi yang pada gilirannya akan menyelaraskan kembali pusat energi (chakra) tubuh yang berbeda. Hal ini diamini oleh Pendiri Toko Kesehatan Spiritual Holistik dan Esoterik Yeyeo Botanica di Newark, New Jersey, Iya Elemi Gayle. Menurutnya, kualitas ‘pembersihan’ secara spiritual oleh berbagai jenis bahan ini dapat mengubah rutinitas kecantikan dasar menjadi pengalaman meditatif. “Kristal dapat memiliki bersifat dingin, panas, membumi, mencintai, dan getaran serebral yang dapat dimanfaatkan dan mungkin dirasakan tergantung pada bagaimana mereka digabungkan,” ungkapnya.

Baca juga: Ini Alasan Kemasan Produk Kecantikan Menjadi Penting untuk Branding

Namun demikian, banyak ahli meragukan bahan ini dapat memberikan manfaat bagi kulit sebagaimana skincare pada umumnya. Salah satunya, Ahli Kimia Kosmetik di Los Angeles, Javon Ford, ia mengaku tak dapat mengidentifikasikan nilai kristal sebagai bahan skincare di luar spiritualitas atau estetika. Menurutnya, masih diperlukan banyak bukti ilmiah yang menunjukkan manfaat kristal bagi kulit saat dimasukkan ke dalam produk tertentu.

Sementara itu, menurut Ahli Kulit Kormetik di New York, Michele Green, saat ini belum ada penelitian yang secara langsung menghubungkan kristal dengan kulit yang lebih sehat.

Satu potensi yang ia akui ada ialah manfaat peremajaan kulit pada area yang diaplikasikan. “Rose quartz dapat membantu meningkatkan sirkulasi di dalam kulit, mencerahkan warna kulit dan membuat kulit tampak bercahaya,” ucapnya. Meski begitu, untuk memperoleh kulit bercahaya, tetap diperlukan perawatan kulit seperti eksfoliasi dan pijat wajah yang dilakukan bersamaan dan rutin.

Kristal dalam Formula Skincare, Bermanfaatkah Bagi Kulit?
Sumber: contentbeautywellbeing.com

Bagi Pebisnis Kristal di Inggris yang sebelumnya mengelola Spa dan Salon di Timur Tengah, Laila, ada satu hal penting yang perlu diingat masyarakat mengenai skincare berbahan unik ini. Baginya, penting untuk dipahami, kristal tidak menyembuhkan, melainkan dapat digunakan sebagai alat dalam perjalanan penyembuhan atau kecantikan kulit. Dengan kata lain, bahan ini diposisikan sebagai pendukung perawatan yang kuat untuk mencapai kulit dan mental yang sehat.

“Kita dapat menyesuaikan kristal dengan skincare melalui berbagai cara. Bisa dengan menambahkannya ke minyak atau krim yang sedang digunakan atau menggunakan kristal yang telah dipoles di bawah mata untuk mengurangi bengkak,” bagi Laila.

Hal ini pun disetujui Gayle yang juga mengingatkan, masyarakat perlu menghindari mitos-mitos dalam penggunaannya ketika melakukan perawatan.

Kristal tak perlu ‘diisi’ sumber energi matahari atau bulan untuk dapat bekerja. Menurutnya, tanpa melakukan hal tersebut, bahan ini memiliki sikap adaptif terhadap energi penggunanya. “Pengguna harus fokus untuk mengilhami kristal dengan getarannya,” jelas Gayle.

Meski begitu, hingga saat ini belum ada bukti yang menekankan bahwa kristal mampu menggantikan bahan-bahan yang telah diverifikasi sains menjadi dasar formula skincare. Belum ada bukti, bahan ini mampu menyaingi retinol untuk melawan jerawat, mengecilkan pori-pori layaknya niacinamide, atau meningkatkan kolagen seperti sifat peptida. Sebagai gantinya, skincare ini menawarkan perawatan eksfoliasi, iluminasi, dan peningkatan spiritual. Manfaat terhadap kesehatan pikiran, tubuh, dan jiwa inilah yang masih sulit ditandingi oleh produk kecantikan topikal lainnya.

 

Sumber: Allure

Must Read

Related Articles