today-is-a-good-day
OUR NETWORK

Ini Alasan Chat App Dapat Tingkatkan Kesehatan Mental Selama Pandemi

Selama pandemi COVID-19, seluruh individu ‘dituntut’ untuk memperbanyak waktu tinggal di rumah dan social distancing demi mengurangi potensi peningkatan kasus wabah ini. Namun, hal ini juga berarti sangat mengurangi interaksi individu secara langsung satu sama lain. Padahal, manusia sebagai makhluk sosial sangat membutuhkan konektivitas tersebut.

“Konektivitas sangat penting bagi semua manusia. Jadi menurut saya, semua orang berisiko mengalami kesepian selama karantina,” ucap Psikolog di Pennsylvania sekaligus penulis buku berjudul Becoming a Calm Mom, Deborah Roth Ledley.

Meski terdengar sederhana, namun, kesepian merupakan tanda awal yang perlu diperhatikan terkait kesehatan mental seseorang.

Pasalnya, Nancy Molitor, ketika seseorang bosan, pikirannya akan cenderung fokus pada hal-hal yang negatif dalam hidupnya. Nancy adalah psikolog klinis sekaligus asisten profesor klinis psikiatri serta ilmu perilaku di Fakultas Kedokteran Feinberg Universitas Northwestern di Illinois. Menurut Nancy, bila dibiarkan, kondisi ini akan berakibat buruk pada kesehatan mental orang tersebut.

Ini Alasan Chat App Dapat Tingkatkan Kesehatan Mental Selama Pandemi
Foto: whyy.org

Senada dengan Molitor, Ledley mengatakan, terdapat penelitian yang telah membuktikan adanya kaitan antara kesepian dengan depresi. Dengan kata lain, tuntutan untuk isolasi sosial yang diterapkan selama pandemi dianggap dapat berisiko memunculkan konsekuensi lain, yakni kesehatan mental yang merugikan. Depresi dan kualitas tidur yang buruk, gangguan fungsi eksekutif, dan percepatan penurunan kognitif adalah beberapa di antaranya. Risiko lainnya adalah fungsi kardiovaskular yang memburuk, dan gangguan kekebalan tubuh pada setiap tahap kehidupan.

Berangkat dari hal ini, para ahli menilai aplikasi online chat dapat mencegah konsekuensi tersebut dan meningkatkan kesehatan mental selama pandemi. Dalam hal ini, Molitor melihat bahwa aplikasi online chat memiliki cara yang menarik dan efektif untuk membantu mengatasi kesepian dan kecemasan orang-orang berada di rumah selama pandemi. Khususnya individu yang terisolasi hidup sendiri dan jauh dari rumah.

Baca juga: Membaca Memberikan Efek Positif Untuk Otak, Kesehatan Mental, dan Hubungan

“Orang yang tinggal dengan anggota keluarga lain setidaknya memiliki satu sama lain, tetapi orang yang tinggal sendirian berpotensi merasa sangat kesepian,” tambah Ledley.

Meski pada awalnya individu tidak masalah hidup sendirian, namun, dengan pembatasan interaksi individu tersebut dengan orang lain selama pandemi, kesepian dan kecemasan bisa muncul.

Ledley mengatakan, konsekuensi yang lebih berbahaya dapat terjadi pada individu dengan gangguan kognitif tinggal sendirian, seperti lansia dengan demensia di panti jompo yang tidak lagi dikunjungi oleh keluarganya.

Ini Alasan Chat App Dapat Tingkatkan Kesehatan Mental Selama Pandemi
Foto: westend61.de

Oleh karena itu, di masa ini koneksi ke komunitas secara online tampaknya telah menjadi kebutuhan primer dalam hidup masyarakat. Suara, wajah, dan hubungan emosional, menurut Ledley, dapat membantu orang-orang yang tengah terisolasi.

“Selama ini, semakin banyak kita bisa meniru interaksi di kehidupan nyata, semakin baik. Kita harus memperhatikan cara untuk tetap terhubung secara sosial bahkan ketika kita tidak bertemu orang secara langsung,” ucapnya.

Ledley menyarankan beberapa cara untuk melawan kesepian selama karantina. Di antaranya, melakukan video chat bersama teman, makan siang atau coffee date bersama secara virtual. Kamu juga bisa terus terkoneksi dengan media sosial.

Selain itu, penting juga untuk tetap menjalani rutinitas keseharianmu. Tetap bangun dan tidur, mandi, dan berpakaian akan kerja seperti sebelum pandemi, serta makan pada waktu yang sama. Menurut Ledley, aktivitas rutin ini juga dianggap sebagai bentuk pengobatan yang efektif untuk mencegah depresi selama karantina karena tuntutan isolasi sosial. Pasalnya, tetap menjalani rutinitas harian dapat memberi diri rasa penguasaan. Tapi di samping itu, jangan lupa untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan hati juga, seperti menonton film, membaca, membuat kue, mendengarkan musik, dan lainnya. So, suasana hatimu tetap terjaga selama karantina diri dan terhindar dari risiko depresi. Stay health, ya Ladies!

 

Sumber: Healthline

Must Read

Related Articles