Sampah yang jumlahnya meningkat setiap tahunnya membuat orang-orang semakin aware dengan kemasan dan alat-alat yang digunakan. Termasuk juga datang dari dunia kecantikan. Tidak sedikit perusahaan yang mencari alternatif kemasan yang lebih eco-friendly. Karena menurut Thomas S. Wozniacki, VP dari Combined Resources, Inc. “beberapa kemasan membutuhkan waktu ratusan tahun untuk bisa terurai”.
Selain itu, Thomas juga menyebutkan jika selama proses penguraian, sampah-sampah tersebut mengeluarkan gas rumah kaca yang memiliki dampak bahaya untuk lingkungan. Tidak hanya mencari alternatif bahan kemasan lain, banyak langkah lainnya yang dipilih untuk menyelamatkan bumi. Termasuk juga melakukan daur ulang, pemakaian ulang, dan menciptakan kompos dari produk kecantikan.
Nah, bagi kamu yang berencana mengurangi sampah kosmetik, berikut ini beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan. Supaya bisa membantu mengurangi sampah dengan lebih optimal dan caranya benar.
Bisa Melakukan Upcycling
Recycle merupakan kata-kata yang sudah sangat familiar, sementara upcycle mungkin belum terlalu familiar. Ini merupakan proses pemanfaatan kembali sampah atau limbah menjadi barang yang lebih bagus. Misalnya saja, brand kecantikan dari Town and Anchor menciptakan perhiasan dengan brand CLED dengan memanfaatkan botol minyak kosong menjadi anting-anting yang lebih cantik.
Ada perusahaan lainnya bernama Upcycle Beauty yang menciptakan produk kecantikan dari bahan-bahan seperti ampas kopi dan rempah-rempah bekas menyeduh teh. Intinya, upcycle ini akan mengubah sampah-sampah menjadi barang yang lebih bagus, bernilai tinggi. Kamu punya ide apa?
Hindari Produk dengan Kemasan Cellophane Jika Bisa
Guna menyelamatkan lingkungan, jika memungkinkan hindari kemasan yang menggunakan pembukus yang berasal dari Cellophane. Ini merupakan pembungkus tipis yang terbuat dari viscose yang dianggap plastik nabati. Meski tidak bisa didaur ulang, ini merupakan produk biodegradable yang bisa rusak sendiri, lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan plastik polietilen. Bahan tersebut bisa dimasukkan ke dalam proses pengomposan bersama dengan sisa-sisa makanan.
Tetapi menurut Thomas, sebisa mungkin hindari kosmetik dengan kemasan cellophane karena proses pembuatannya membahayakan lingkungan. “Kebanyakan Cellophane dibuat dengan memanfaatkan karbon disulfida, yang sangat beracun bagi orang yang membuatnya dan menghasilkan asap berbahaya,” papar Thomas.
Cari Perusahaan yang Fokus untuk Mendaur Ulang Produk Kecantikan
Jika kamu bingung memulai dari mana untuk mengolah sampah, untuk awal-awalnya bisa menyerahkannya pada perusahaan yang fokus pada daur ulang sampah produk kecantikan. Sekarang sudah banyak perusahaan serupa. Misalnya saja ada TerraCycle yang bermitra dengan brand kosmetik seperti halnya Garnier, Kiehl’s, L’Occitane, ILIA, dan lain-lain.
Cara menjangkau perusahan tersebut sangatlah mudah, tinggal hubungi mereka melalui email atau kirimkan sampahmu, mereka akan membereskannya. Bahkan mendukung program serupa, brand besar dunia seperti halnya Lush dan MAC memberikan hadiah bagi kamu yang mendaur ulang produk kecantikannya melalui program mereka.
Ganti Kapas Kecantikan dengan Produk yang Lebih Ramah Lingkungan
Kapas yang digunakan untuk membersihkan wajah memang bisa didaur ulang menjadi kompos bersama dengan sisa-sisa makanan. Tapi, catat baik-baik jika produk tersebut memerlukan waktu untuk diolah. Maka dari itulah, dibandingkan menggunakan kapas, cobalah untuk memanfaatkan alat pembersih yang lebih ramah. Sudah banyak pembersih yang terbuat dari kain atau bahan lain.
Baca Instruksi Cara Daur Ulang Produk
Sebelum membuang bekas produk kecantikan ke sampah, baca instruksi cara mendaur ulangnya yang biasanya ada di kemasan. Misalnya saja botol HDPE (polietilen densitas tinggi). Botol ini bisa dengan mudah didaur ulang menjadi kantong sampah, tempat sampah, dan kayu plastik. Selain itu jika menggunakannya menjadi wadah untuk benda lain, pastikan untuk mencucinya supaya tidak ada bahan berbahaya tertinggal di dalamnya.
“Zat-zat berbahaya seperti hairspray atau bahan kimia beracun dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Selain itu meninggalkan limbah didaur ulang bisa menyebabkan bau yang menarik serangga atau tikus”, papar Thomas.
Semoga kita semua semakin sadar pentingnya untuk mengurus berbagai sampah kosmetik yang dihasilkan. Bukan hanya pandai dalam menggunakan isinya saja ya…