Jangan pernah merasa sebuah masalah kecil tidak akan berpengaruh terhadap hubungan, dalam pernikahan hal tersebut bisa jadi salah satu tanda perceraian. Kondisi itu didukung dengan faktor kebosanan diantara satu sama lain.
Oleh karena itu, kamu harus tahu apa saja tanda yang dimaksud tersebut. Selain memberikan penjelasan ada juga ulasan serta bagaimana cara menghindarinya. Walau semua kembali ke pasangan masing-masing, tetapi tips ini setidaknya mampu memberikan inspirasi agar pernikahan tetap langgeng.
Harus diakui sebuah hubungan tanpa ada konflik memang berjalan hambar, masalah merupakan bumbu penyedap dalam kehidupan dan hubungan. Namun, kalau salah dalam menjalankan akan berakibat sangat fatal, oleh karena itu cobalah untuk memahaminya sejak sekarang.
Berbagai Tanda Perceraian
Poin pertama yang menjadi tanda dan membuat pasangan tidak nyaman hingga akhirnya ingin bercerai adalah kritikan. Usahakan jangan selalu melemparkan kritik terhadap berbagai perbuatannya.
Biarkan saja, asalkan masih dalam jalur yang benar. Misalnya saja, mereka lupa menaruh handuk dan membiarkannya di tempat tidur. Boleh menegurnya, cukup 1 kali maksimal 3 kali dalam satu bulan. Ketika ke-3 kalinya boleh sedikit lebih keras.
Hal tersebut bertujuan agar pasangan tahu bahwa, hal itu di benci bukan karena kamu yang terlalu rumit tetapi, demi menjaga kebersihan dan kesehatan. Berikan pengertian seperti itu juga, sehingga pasangan memahaminya.
Tidak menyampaikan kritik terhadap sikap pasangan terkadang sulit. Hanya saja, inilah proses saling mengenal sebenarnya, bagaimana baik dan buruknya. Apakah kamu bisa menerima apa adanya atau tidak.
Tanda perceraian dengan sering memberikan kritik tersebut sering terjadi di tahun ke 5 sampai 10 sebagai proses adaptasi. Oleh karena itu, cobalah mengalah dan berikan pengertiian secara perlahan.
Bukan hanya itu saja, berikut ini masih ada beberapa Tanda perceraian yang perlu dipahami dan usahakan sejak sekarang mengurangi.
Tidak Memahami Pasangan
Dalam sebuah pertengkaran pasti akan muncul ego masing-masing, hal seperti ini yang harusnya dihilangkan. Ego merasa kamu yang paling benar, walaupun kasusnya seperti itu, tetapi apa yang kamu lakukan salah.
Cobalah memahami kondisi pasangan, tetapi saat kamu menjelaskan duduk perkaranya juga harus jujur. Karena ciri pasangan langgeng adalah saling berkata jujur satu sama lain, walau itu sangat berat.
Misalnya saja, pasangan kamu tanpa sengaja menjatuhkan vas kesayangan yang membelinya sangat susah dan harus pre-order dulu beberapa hari, baru setelah 30 hari baru dikirim. Coba dengarkan alasannya dan bicarakan baik-baik.
Terlalu banyak bertengkar menjadi salah satu tanda perceraian yang perlu dihindari. Walau ada beberapa yang sukses, namun pertengkaran mereka bukan asal begitu saja. Jadi, setelah bertengkar keduanya akan menyadar kesalahan masing-masing dan mengubahnya sesuai keinginan pasangan. Tetapi, kalau pertengkaran itu tidak menumbuhkan keinginan berubah dan membenarkan diri sendiri, hasilnya tetap sama saja.
Baca juga: Alami Perceraian, Lakukan Tips Ini Sebagai Dukungan Mental Untuk Sahabatmu
Penghinaan
Tahapan berikutnya adalah penghinaan, artinya pertengkaran di beberapa fase awal tidak membuat mereka jera dan mau instrospeksi diri. Sehingga saat hal itu terjadi keinginan untuk saling mengalahkan muncul.
Tahapan penghinaan akan terjadi, apalagi kalau ada kasus yang sama. Inilah alasannya mengapa membina rumah tangga tidak pernah mudah. Mengucapkan ijab kabul bisa menggunakan kertas, apalagi teksnya pendek, mudah dihafalkan.
Tetapi, teori tentang menjaga keutuhan rumah tangga? Sangat sulit untuk dihafalkan. Cinta yang besar saja tidak akan cukup, melainkan perlu ada rasa saling terbuka. Perlu diingat, ketika rasa cinta sudah tinggi terkadang menjadi berlebihan.
Inilah yang menutup logika seseorang, seharusnya memberi tahu karena faktor terlalu cinta akhirnya berbohong dan hancurlah rumah tangga tersebut bagaimana, tidak mudah bukan membangunnya?
Tanda perceraian ada dalam diri setiap pasangan, kuncinya adalah saling memiliki dan memahami bagaimana satu sama lain. Kalau sudah seperti itu hubungan pasti langgeng, karena satu sama lain saling memahami.