Pertengkaran dalam sebuah hubungan adalah hal biasa, yang penting justru adalah reaksi Ladies saat menanggapi dan mengatasi masalah tersebut. Semua masalah memiliki solusi yang berbeda-beda, ada yang sebaiknya segera diselesaikan, ada pula yang sebaiknya menunggu situasi menjadi lebih dingin terlebih dahulu. Namun, apapun masalahnya, mendiamkan pasangan saat ada masalah bukanlah solusinya. Mendiamkan pasangan atau silent treatment adalah metode penghukuman dan manipulasi secara psikologi yang pasti pernah Ladies alami dan lakukan, baik oleh orang tua, saudara, pasangan, dan teman. Meskipun ego Ladies akan terpuaskan, namun tindakan ini sangatlah kasar, tidak dewasa, jahat, kejam, melukai harga diri orang lain, dan bahkan bisa melukai orang lain secara fisik.
Yup, mendiamkan pasangan, atau siapapun, saat ada masalah bukanlah tindakan cinta, melainkan abuse atau kekerasan. Perlu Ladies ketahui bahwa kekerasan dalam hubungan bukan hanya melibatkan fisik, tetapi juga perasaan. Tidak ada seorang pun yang layak untuk diperlakukan dengan menyakitkan atas alasan apapun. Selain itu, mendiamkan pasangan pun merupakan gejala dari beberapa masalah dalam sebuah hubungan, antara lain:
1. Menyalahkan pasangan atas masalah bersama
Untuk menyelesaikan masalah dengan hasil yang win-win solution, dibutuhkan kerja keras, pengertian, dan pengorbanan. Namun ada pula pasangan yang tidak mau capek, mengalah, dan berkorban sehingga menyerahkan semua tanggung jawab pada satu pasangan saja.
2. Ingin melukai dengan sengaja
Siapa sih yang suka didiamkan oleh pasangannya padahal sudah minta maaf atau berusah memperbaiki keadaan? Tentu saja tidak ada. Tindakan mendiamkan ini adalah bentuk keegoisan dan ketidakpedulian pada perasaan pasangan. Selain itu, dapat pula tindakan ini menjadi caranya untuk playing victim.
3. Tindakan ini untuk kebaikan pasangan
Ada juga pasangan yang tidak menyadari betapa menyakitkannya tindakan mendiamkan sehingga melakukannya, atau kadang pasangan mengetahuinya, tetapi menganggap bahwa tindakan ini baik untukmu. Dugaan lainnya, mungkin pasangan membutuhkan ruang dan waktu untuk sendiri tetapi tidak ingin memberitahumu, atau ingin menghindari pertengkaran tanpa menyadari bahwa cara tersebut amatlah keliru.
Alasan pasangan atau Ladies mendiamkan pasangan mungkin di luar beberapa dugaan di atas, tetapi hasilnya tetap sama, aka nada konsekuensi serius yang menanti. Inilah lima alasan mengapa silent treatment ternyata lebih berbahaya dari yang Ladies kira.
1. Menyebabkan trauma emosional dan stress
Saat tidak dipedulikan dan didiamkan, emosi akan memberikan reaksi yang campur aduk. Pasangan bisa mengalami depresi, kemarahan, frustasi, serta perasaan gelisah, penolakan, terisolasi, rasa bersalah, kesepian, putus asa, dan bahkan perasaan dikhianati. Saat keberadaan dan perasaan seseorang tidak dihargai, mereka akan merasa tidak dicintai, tidak layak, dan tidak penting.
2. Menyebabkan stress secara psikologi
Saat tidak diacuhkan oleh orang yang dicintai, pasangan bisa merasa terkucilkan. Mendiamkan pasangan adalah permainan pikiran, bahkan manipulasi psikologis. Seiring dengan naik-turunnya emosi, tindakan ini akan mengoyak harga diri pasangan, meningkatkan level stress, menimbulkan perasaan sedih, kehilangan, ditinggalkan, dan tidak berdaya. Semakin tindakan pengucilan ini dilakukan, semakin permanen pula efek psikologisnya, terutama pada anak-anak.
3. Mungkin dapat menimbulkan efek samping pada otak
Otak memiliki bagian yang didesain secara khusus untuk mendeteksi berbagai tingkatan rasa luka. Bagian yang disebut anterior cingulate cortex akan aktif ketika seseorang dikucilkan. Yup, benar, saat seseorang tidak diacuhkan, otak akan menginformasikan bahwa tubuh sedang mengalami kesakitan fisik. Gejala yang timbul bisa apa saja, dari sakit kepala hingga diare, atau sembelit hingga sakit perut, juga insomnia, cemas, dan kelelahan. Kondisi stress yang lebih parah sangat mungkin menimbulkan risiko kesehatan yang lebih serius, seperti gangguan makan, diabetes, darah tinggi, penyakit jantung, pembekuan darah, gangguan di saluran kemih dan usus, disfungsi ereksi, hingga kanker.
4. Mengakibatkan perubahan perilaku
Saat dikucilkan, pasangan akan merasa diri mereka akan menduga kesalahan apa yang diperbuatnya, dan akhirnya merasa dirinya lah yang salah, menyebalkan, dan mengganggu. Kondisi ini akan membuat ia kehilangan kepercayaan diri dan perlahan mengubah kebiasaannya karena ragu dan takut.
5. Menghancurkan sebuah hubungan
Pengucilan pasangan adalah bukti bahwa adalah masalah komunikasi di dalam hubungan Ladies. Padahal, seperti yang Ladies ketahui, komunikasi yang baik dan terbuka adalah kunci dari harmonisnya sebuah hubungan. Saat Ladies mendiamkan pasangan, akan banyak muncul prasangka-prasangka dalam kepala masing-masing yang membuat, baik Ladies dan pasangan, alih-alih berkomunikasi dengan baik, justru saling menunggu pengakuan dan permintaan maaf. Dalam situasi ini, Ladies dan pasangan lebih peduli pada being right daripada pada hubungan, atau salah satu (atau bisa juga keduanya) merasa lebih penting dan berkuasa daripada yang lain. Kondisi ini tentu saja akan mengikis kepercayaan dan kedekatan di antara pasangan, dan menyebabkan kecemasan serta perilaku agresif. Apabila silent treatment ini sudah menjadi kebiasaan dalam hubungan Ladies, maka hubungan Ladies berada dalam kondisi yang tidak sehat.
Tidak semua orang menyadari bahaya dari tindakan silent treatment/mendiamkan/mengucilkan ini sehingga masih kerap dilakukan. Mulai dari saat ini, yuk tinggalkan perilaku tidak sehat dan menyakitkan ini, bukan saja pada pasangan, tetapi juga pada orang tua, saudara, teman, bahkan orang asing ya, Ladies.
Sumber: Lifehack, Foto cover: huffingtonpost.com