Istilah ghosting sempat menjadi viral belakangan ini. Pada dasarnya ghosting itu mirip dengan digantung secara tiba-tiba dan mendadak dalam sebuah relationship/situationship.
Ada beberapa sebab mengapa seseorang menghindar, menghilang begitu saja seperti hantu dan memutuskan hubungan atau komunikasi secara tiba-tiba, tanpa penjelasan apa-apa. Biasanya, seseorang melakukan ghosting karena ia menganggap itulah cara yang paling nyaman dan mudah untuk mengakhiri sebuah hubungan.
Mengapa si dia melakukan ghosting?
Bisa jadi, seseorang merasa takut untuk berkomitmen dan enggan melangkah lebih jauh denganmu. Mungkin ada beberapa hal di dalam dirimu yang menurutnya tidak cocok atau tak sesuai dengan apa yang dicari dan diharapkannya. Atau mungkin juga, dirinyalah yang masih belum siap untuk serius.
Kemungkinan lainnya, dia sudah menemukan sosok lain yang lebih menarik dan sesuai dengan kriteria yang diinginkannya. Tentunya, digantung alias menjadi korban ghosting memang bukan pengalaman yang mengenakkan. Lantas, apa yang bisa kamu lakukan untuk menghadapinya?
Move on dan jalani proses healing dengan benar
It’s okay to not be okay. Wajar bilamana kamu merasa sedih, sakit hati dan marah. Kamu boleh mengakui segala kebingungan dan sakit hati yang tengah dialami. Tak apa mengakui bahwa saat ini kamu sedang tidak baik-baik saja. Apalagi jika kamu sudah terbawa perasaan dan berharap banyak.
Kendati demikian, janganlah berlebihan dalam menyalahkan baik keadaan, dirinya, maupun dirimu sendiri. Ambil waktu untuk menenangkan hati dan pikiranmu, tapi bukan berarti kamu jadi mengisolasi diri.
Ambil keputusan untuk tidak terpuruk terlalu lama. Bersedihlah secukupnya saja. Setelah melalui proses healing dengan benar, kembalilah berpikir positif karena kamu pun berhak berbahagia.
Beranikan diri menerima kenyataan
Terimalah situasi saat ini apa adanya dengan matang dan dewasa. Dengan menerimakan kenyataan sebagaimana adanya, itu akan mempermudahmu untuk berpikir lebih jernih dan objektif. Beranikan diri untuk menghadapi kenyataan bahwa dia sudah pergi dan tak berniat lebih dari itu.
Niatkan dengan sungguh-sungguh untuk melupakannya, yang artinya kamu harus stop stalking dirinya, karena hal itu hanya akan semakin menyakitimu. Beranikan diri juga untuk kembali berharap kepada Yang Maha Kuasa mengenai kehidupan percintaanmu.
Yakinlah bahwa dia yang terbaik untukmu akan menyikapi hubungan kalian dengan serius dan tentunya memperlakukanmu dengan benar, dengan sebaik mungkin.
Baca juga: 5 Tanda saat Pasangan Melakukan ‘Ghosting’ pada Dirimu
Jangan putus asa atau terburu-buru menemukan cinta yang baru
Di tahap ini kamu sudah merasa lebih tenang dan ikhlas menerima kenyataan. Kali ini, kamu akan ingin untuk menjadi lebih bijak lagi dan belajar dari pengalaman. Jangan putus asa atau takut bahwa kamu tak akan menemukan cinta. Jangan juga menjadi terburu-buru untuk menemukan cinta yang baru sebagai pengganti si dia.
Hindari berpikir negatif bahwa kamu tak bisa menemukan cinta yang tepat, atau tak layak untuk dicintai. Jangan hanya karena pernah beberapa kali mengalami ghosting, kamu lantas berpikir bahwa tak pantas mendapatkan yang terbaik. Afirmasikan sugesti positif bahwa di waktu yang tepat, kamu pasti akan bersatu dengan seseorang yang tepat dan terbaik untukmu, yaitu dia yang benar-benar mengasihimu.
Sumber: Merdeka, Klik Dokter