Diakui atau tidak, Ladies akan selalu punya ruang untuk memperbaiki diri. Entah itu suara kecil di kepalamu yang menghakimi orang lain atau keinginan impulsif untuk membeli lipstik padahal kamu sudah punya satu kontainer lipstik!
Namun, perbaikan diri bukanlah tentang kesempurnaan. Ini tentang mengenali perilaku-perilaku yang menghambat kita, dan melakukan upaya sadar untuk berubah.
Inilah 9 perilaku yang, jika kamu tinggalkan untuk selamanya, akan menempatkanmu pada jalur untuk menjadi versi terbaik untuk dirimu.
1. Menyalahkan orang lain
Tidak ada orang yang suka berbuat salah dan disalahkan. Namun, terus-menerus menyalahkan orang lain ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginanmu adalah tiket satu arah menuju stagnasi.
Ketika kamu menghindari tanggung jawab, kamu mengabaikan kesempatan untuk belajar dari kesalahan dan bertumbuh.
Bayangkan sedang bekerja dan melewatkan tenggat waktu. Alih-alih mengakui dan memikirkan cara memperbaikinya, kamu malah menyalahkan rekan kerja yang tidak mengirimkan data tepat waktu atau perangkat lunak yang terus mogok.
Tentu saja, faktor-faktor ini mungkin berkontribusi, tetapi apakah faktor-faktor tersebut sepenuhnya patut disalahkan? Dan apa yang dapat kamu lakukan secara berbeda di lain waktu?
Mengambil tanggung jawab bukanlah tentang menyalahkan diri sendiri. Ini tentang memberdayakan diri. Dengan mengakui peranmu dalam situasi apapun, baik itu baik atau buruk, Ladies akan bisa menjadi pemecah masalah yang proaktif, bukannya pengeluh yang pasif.
2. Membicarakan hal negatif pada diri sendiri
Pernahkah Ladies mengalami momen terus mengkritik dan berharap mengubah dirimu sendiri ketika bercermin?
Entah itu menginginkan kulit yang lebih bersih, atau mencaci-maki diri sendiri atas kesalahan yang saya buat beberapa hari yang lalu, pembicaraan negatif pada diri sendiri adalah sesuatu yang tidak kamu inginkan terjadi pada dirimu sendiri.
Kenyataannya adalah, Ladies sering kali menjadi pengkritik paling keras terhadap dirimu sendiri. Mungkin Ladies menyadari bahwa kata-kata yang kadang-kadang kamu ucapkan pada diri sendiri, tidak pernah terpikir olehmu akan kamu katakan pada temanmu. Jadi mengapa kamu mengatakan pada dirimu sendiri, Ladies?
Kritikus batin ini, jika dibiarkan, dapat sangat membatasi potensi dirimu. Jadi cobalah lebih menantang suara hati itu.
Ketika kamu merasa tidak akan mampu atau tidak akan bisa, tanyakan, “Mengapa tidak?” Untuk setiap pikiran negatif, cobalah melawannya dengan pikiran positif. Daripada berkata, “Aku nggak bisa melakukan hal ini,” cobalah “Aku masih belajar, dan itu tidak masalah.”
3. Mengatakan ‘ya’ setiap saat
“Bisakah kamu membantuku dengan ini?”
“Ya.”
“Apakah kamu ingin bergabung dengan klub kami?”
“Tentu.”
Kedengarannya murah hati, bukan? Ladies mungkin sering menyamakan mengatakan ‘ya’ dengan bersikap baik dan suka menolong. Namun, ada bahaya tersembunyi di sini: kamu akan kewalahan.
Mengatakan ‘tidak’ terkadang merupakan hal paling baik yang kamu lakukan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Pikirkan tentang itu. Saat kamu kelebihan beban, stres, dan di ambang kelelahan, dapatkah kamu benar-benar memberikan yang terbaik untuk segala hal dan semua orang? Jawabannya adalah, tidak.
Dengan lebih sering mengatakan ‘tidak’, kamu tidak menutup peluang untuk menolong orang lain atau mengembangkan dirimu, tapi juga memastikan bahwa ketika kamu berkomitmen pada sesuatu, kamu dapat memberikan yang terbaik.
Perilaku negatif apalagi yang harus kamu tinggalkan agar bisa berubah menjadi lebih baik? Nantikan ulasan selanjutnya hanya di MeraMuda, Ladies!
Sumber: hackspirit.com