today-is-a-good-day
OUR NETWORK

7 Kesalahan yang Harus Dihindari jika Ingin Putus Baik-baik

Putus cinta memang menyakitkan, menyebalkan, dan melelahkan. Namun, situasi putus akan jadi lebih buruk jika kamu melakukan kesalahan dalam proses putus.

Agar kamu tidak mengalami neraka setelah putus cinta, entah itu mantan yang menghantui, perasaan bersalah, atau susah move on, mari hindari tujuh kesalahan ini, Ladies!

1. Melakukan ghosting

Meng-ghosting orang yang pernah menjalin hubungan denganmu—atau menghilang dan memutuskan komunikasi tanpa penjelasan apa pun—merupakan tindakan kejam. Selain merupakan tindakan yang jauh dari kata ideal, ghosting sangat keliru dan kejam dilakukan pada seseorang yang pernah menjadi spesial dalam hidupmu. 

Kecuali jika Ladies merasa interaksi dengan orang tersebut membahayakan kesehatan mental, emosional, atau fisik Ladies, praktik terbaik adalah memberikan beberapa penjelasan atau alasan untuk mengakhiri hubunganmu.

2. Bersembunyi di balik ponsel

7 Kesalahan yang Harus Dihindari jika Ingin Putus Baik-baik
Foto: pexels

Hubungan romantis itu intim (pada tingkat tertentu, meskipun tidak secara fisik), dan perpisahan itu harus mencerminkan hal itu. Dengan mengingat hal itu, jangan mencoba mengakhiri hubungan melalui teks, email, atau catatan Post-it. Jika Ladies lebih suka menuliskan perasaanmu atau membutuhkan waktu untuk mengumpulkan pikiran dan membuat catatan, itu tidak masalah.

Namun, kuncinya adalah dengan tidak menuliskannya kemudian lari. Alih-alih, tuliskan pemikiran, dan bawalah untuk dibaca secara langsung. Minta (calon mantan) pasanganmu untuk memberimu ruang yang dibutuhkan untuk membaca kata-katamu tanpa interupsi sehingga kamu tetap bisa menyampaikan isi hatimu dengan tenang.

3. Sesumbar di sosial media

Dengan media sosial yang ada di mana-mana, sekarang menjadi normal untuk menampilkan kehidupan kita—baik atau buruk. Meski begitu, tidak pantas atau baik untuk putus dengan seseorang dengan cara yang akan memicu penghinaan publik. 

Ingat, perpisahan pasangan adalah hal privat milik dua orang saja dan tidak perlu melibatkan orang lain ke dalamnya. 

4. Menggunakan kata-kata sebagai senjata

7 Kesalahan yang Harus Dihindari jika Ingin Putus Baik-baik
Foto: pexels

Di saat-saat panas, ketika Ladies merasa kesal, merasa defensif, atau muak, memilih pilihan kata bisa jadi hal yang sulit. Untuk melakukannya, dibutuhkan pengendalian diri dan kesadaran. Namun, kata-kata adalah faktor yang penting dan kuat dalam perpisahan. Kata-kata dapat menyentuh atau menyakiti pasanganmu. Jadi pikirkan kata-katamu saat putus sebab jika menyakitkan, sengatannya masih akan terasa bahkan bertahun-tahun setelah perpisahan tersebut. 

5. Selingkuh

Memilih berselingkuh agar bisa putus adalah pendekatan yang salah dan berpotensi memberi dampak negatif serius pada orang lain, termasuk kerusakan emosional dan trust issue. Jadi, jika Ladies menemukan orang lain dan jatuh cinta padanya, putuskanlah terlebih dahulu pasanganmu jika memang ingin melanjutkan dengan orang baru itu. Bahkan jika hubunganmu dengan pasanganmu sudah lama hambar dan buruk, tetap penting bagimu untuk menyampaikan secara verbal bahwa hubungan kalian telah berakhir. 

Baca juga: Merasa Sulit Bahagia, Mungkin Kamu Masih Bersikap Seperti Ini

6. Memaksa teman untuk memihak

Jika Ladies sudah lama berpacaran, biasanya Ladies dan pasangan akans saling mengenal teman satu sama lain. Bahkan bukan tidak mungkin kalian menjalin persahabatan dengan teman masing-masing pihak. 

Nah, setelah hubungan bubar, bukan berarti pertemanan dan persahabatanmu tersebut juga harus berakhir. 

Cobalah untuk menahan diri agar tidak memberi tahu temanmu bahwa mereka harus memihak. Mereka memiliki hak untuk tetap berteman dengan kedua belah pihak jika mereka mau. Jika Ladies memaksa mereka untuk memilih satu orang daripada yang lain, Ladies mungkin akan kehilangan mereka sebagai teman juga.

7. Berbohong dan beralasan

Ladies harus jujur dengan diri sendiri mengenai alasanmu mengakhiri hubungan, dan sebaiknya kamu transparan dengan informasi tersebut saat berbicara dengan pasangan. 

Jika Ladies berpura-pura seolah semuanya baik-baik saja dan menunda untuk jujur, Ladies sejujurnya tidak membantu siapapun dalam hubungan. Faktanya, sikap ini membuang-buang waktu dan energi untuk semua orang yang terlibat, menghambat proses penyembuhan dan move on, hingga mempersulit kalian bertemu pasangan yang mungkin lebih cocok.

 

Sumber: wellandgood.com

Must Read

Related Articles