today-is-a-good-day
OUR NETWORK

6 Kualitas yang Harus Dimiliki agar Hubungan Awet dan Kuat

Bagi Ladies yang sudah memasuki usia dewasa, gagasan pernikahan mungkin menjadi hal yang menyenangkan, atau justru mengerikan. Dengan banyaknya pemberitaan nikah-cerai di televisi, Ladies mungkin menjadi pesimis mengenai kekuatan cinta. Apalagi jika Ladies datang dari keluarga broken home, pernikahan tampak menjadi hal yang muram. Memang benar bahwa pernikahan tidak menjamin langgeng dan kuatnya sebuah hubungan. Namun, bukan berarti Ladies harus terus skeptis dan pesimis. Ada caranya loh agar sebuah hubungan dapat menjadi awet dan kuat, yaitu dengan menjaga enam kualitas di bawah ini. Apa saja kualitas yang harus dimiliki setiap pasangan untuk mendapatkan hubungan yang awet dan kuat? Simak ulasannya di bawah ini, Ladies.

Baca juga: 5 Aturan Pacaran Jika Ingin Hubungan yang Lebih Serius

1. Saling memaafkan

Dalam setiap hubungan, konflik adalah hal yang lumrah dan tidak terhindarkan. Memilih pasangan berarti memilih sejumlah masalah yang harus diatasi. Tidak akan ada sebuah hubungan yang tidak diwarnai pertengkaran atau saling sebal satu sama lain. Malahan, penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang tidak bertengkar selama tiga tahun dalam pernikahannya justru terjebak dalam hubungan yang tidak sehat. Jadi, sebetulnya, cara mengatasi konfliklah yang sesungguhnya menjadi masalah dalam sebuah hubungan.

Dalam sebuah pernikahan yang stabil dan sehat, pasangan akan memfokuskan perhatian mereka untuk mengatasi masalah, alih-alih menyalahkan satu sama lain. Selain itu, setelah masalah teratasi, mereka akan melupakan dan memaafkan.

Menurut Jeanette Raymond, Ph.D., seorang terapis pernikahan berlisensi, ukuran sesungguhnya dari kekuatan sebuah hubungan adalah seberapa cepat pasangan berbaikan setelah bertengkar. Pasangan yang berada dalam hubungan yang kuat akan saling mengambil inisiatif untuk berbaikan dengan pasangannya setelah mengatasi kekecewaan.

2. Gemar berpetualang

Kebosanan bisa menjadi hambatan besar dalam sebuah hubungan. Setelah bersama dalam waktu beberapa lama, sangat mudah bagi pasangan untuk terjebak dalam rutinitas yang itu-itu saja dan tidak menarik. Apalagi, jika pasangan sudah memiliki karier, anak, dan berbagai kesibukan lainnya, tetap terhubung dengan pasangan akan menjadi tantangan yang berat.

Penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang memiliki cinta kuat adalah mereka yang berpartisipasi dalam aktivitas yang menantang secara bersama-sama. Aktivitas ini bisa berupa kegiatan wisata, atau mencoba karier serta hal-hal baru lainnya.

3. Keintiman yang cukup

Terapis pernikahan mengindikasikan bahwa pasangan yang tidak bahagia dengan kehidupan seksualnya akan membahayakan sebuah hubungan. Hubungan seksual akan meningkatkan hormon cinta, seperti oksitoksin. Oksitoksin adalah bonding hormone yang meningkat sebanyak 500% setelah melakukan hubungan seksual. Wow!

4. Saling percaya

Kepercayaan adalah hal yang sangat penting untuk menjamin kelanggengan sebuah hubungan jangka panjang. Sebuah hubungan akan jauh dari kondisi kuat apabila tidak ada kepercayaan di dalamnya. Pastikan Ladies tidak menyimpan rahasia dari pasangan agar Ladies dapat memercayai dan dipercayai sepenuhnya. Jika Ladies tidak memercayai pasangan untuk menyimpan rahasia Ladies, pasangan pun tidak akan memercayai Ladies pula.

5. Saling berbagi dalam penyusunan masa depan

Pasangan yang berniat untuk memiliki hubungan yang sehat dan jangka panjang pasti akan memasukkan satu sama lain ke dalam rencana masa depan. Ladies dapat memulainya dengan menyusun tujuan hidup bersama, membuat rencana bersama, serta melakukan banyak hal bersama-sama.

6. Saling menjadi rentan (vulnerable)

Mengapa banyak orang menganggap jatuh cinta adalah hal yang mengerikan? Mengapa banyak orang yang takut untuk berkomitmen? Sebab mereka takut menjadi rentan (vulnerable). Saat seseorang menjalin sebuah hubungan, orang tersebut berarti harus mengambil risiko untuk membuka dirinya dan terluka karenanya.

Baca juga: Hati-Hati, 7 Hal Sepele Ini Bisa Rusak Keharmonisan Hubungan

Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang takut akan hal ini karena mereka takut akan penolakan. Ada ketakutan bahwa orang lain akan mengetahui ketidaksempurnaan, kekurangan, ataupun kelemahan yang tidak tampak di permukaan. Sayangnya, sebuah hubungan sehat tidak dapat terbangun tanpa adanya kerentanan (vulnerability) ini. Untuk mengetahui bahwa seseorang mencintai dirimu apa adanya dan kamu mencintai orang lain dengan tulus hati, kerentanan adalah hal yang sangat dibutuhkan. Kerentanan ini seringkali dianggap sebagai kelemahan, tapi sesungguhnya ini adalah kekuatan. Butuh kekuatan, karakter, dan kepercayaan diri besar bagi seseorang untuk menjadi rentan (vulnerable).

Sumber: Lifehack, Foto cover: movieguide.org

Must Read

Related Articles