today-is-a-good-day
OUR NETWORK

5 Jenis Perilaku Manipulatif dalam Hubungan

Pada titik tertentu, Ladies mungkin telah menunjukkan dan mengalami perilaku manipulatif, yang sayangnya adalah bagian dari sifat manusia sampai tingkat tertentu. Pernahkah Ladies melihat anak kecil berpura-pura menangis karena menginginkan sesuatu? Ya, itu dia perilaku manipulatif itu, Ladies. 

Namun, seiring bertambahnya usia, sifat tersebut jadi tidak begitu lucu dan menggemaskan. Baik itu berbohong, ultimatum, atau taktik lain yang dimaksudkan untuk mengendalikan atau memengaruhi seseorang untuk mencapai hasil tertentu, penting bagi Ladies untuk mengidentifikasi berbagai jenis perilaku manipulatif untuk mengatasinya. 

“Perilaku manipulatif dapat digambarkan sebagai satu orang yang mencoba mempengaruhi emosi orang lain untuk menghasilkan reaksi atau hasil yang diinginkan,” jelas Anisha Patel-Dunn, DO, terapis dan Chief Medical Officer di LifeStance Health. Meskipun definisinya sederhana, perilaku manipulatif dapat menyamarkan dirinya sebagai segala macam permainan antarpribadi. Namun, secara umum, “Anda sedang dimanipulasi ketika Anda merasa tidak memiliki otonomi, pilihan, atau ‘izin’ untuk menetapkan batasan,” menurut psikoterapis dan psikoanalis Babita Spinelli, LP.

Lalu apa saja perilaku manipulatif yang mungkin Ladies alami tetapi terasa samar? Simak ulasannya di bawah ini yuk!

1. Gaslighting

5 Jenis Perilaku Manipulatif dalam Hubungan
Foto: pexels.com

Istilah “gaslighting” berasal dari drama 1938, Gas Light oleh Patrick Hamilton yang diubah menjadi film ikonik Gaslight (1944), di mana seorang suami memanipulasi istrinya sampai dia yakin dia kehilangan kontak dengan kenyataan. Sayangnya, premis ini masih relevan sampai sekarang. 

“Gaslighting adalah bentuk manipulasi yang terjadi dalam hubungan tocxic,” kata Spinelli. “Saat itulah individu yang kasar mengabaikan pengalaman korban. Hasilnya adalah korban akan mulai mempertanyakan realitas mereka sendiri.”

Memiliki pasangan tukang gaslighting? Hadapi dengan menggunakan frasa yang disarankan Sarah Jane Crosby, psikoterapis yang berbasis di Dublin, berikut ini, Ladies.

“Kita mengingat hal-hal secara berbeda.”

“Kalau kamu terus berbicara kepadaku dengan cara seperti ini, saya nggak akan merespon.”

“Aku mendengarmu, dan itu bukan yang aku alami.”

“Aku akan menjauh dari percakapan ini.”

“Aku tidak tertarik untuk memperdebatkan apa yang terjadi denganmu.”

“Saya akan membahas tentang [A+B]. Saya nggak mau bahas tentang [C] sama kamu.”

2. Silent treatment

5 Jenis Perilaku Manipulatif dalam Hubungan
Foto: pexels.com

Dalam skenario ini, manipulator berhenti berbicara kepada orang lain karena, ya, mereka benar-benar kesal, kata konselor kesehatan mental Leon Garber, LHMC.

Akan tetapi mereka menggunakan keheningan dengan tujuan mempertahankan kekuasaan. “Korban dibuat percaya bahwa mereka telah melakukan tindakan keji yang hanya bisa dimaafkan melalui upaya yang ekstensif,” jelasnya.

Spinelli menambahkan bahwa silent treatment tidak harus terjadi secara langsung; komunikasi digital seringkali penuh dengan perilaku manipulatif. “Dengan sengaja tidak menanggapi pesan teks atau email dengan maksud membuat seseorang menunggu untuk menimbulkan kecemasan atau mempertahankan kendali adalah tanda manipulasi yang besar,” katanya. Jadi, awasi keheningan yang disengaja dari pasanganmu, Ladies.

Meskipun demikian, Dr. Patel-Dunn menunjukkan bahwa terkadang orang memang membutuhkan ruang untuk memproses sebelum mereka dapat melakukan percakapan yang konstruktif, jadi tidak semua keheningan adalah bentuk manipulasi. Cara terbaik untuk menentukan jenis keheningan yang sedang Ladies hadapi dari pasangan adalah dengan menanyakannya. 

Jika Ladies berada di pihak penerima dari seseorang yang menunjukkan perlakuan diam, Ladies dapat mencoba menetapkan batasan yang jelas dan menguraikan harapanmu. Misalnya, katakan: “Aku paham kamu lagi kesal, tetapi aku ingin mendiskusikan ini ketika kita berdua sama-sama siap. Aku akan memberi kamu ruang yang kamu butuhkan, dan aku akan menghubungimu lagi nanti ketika kamu udah siap diajak ngobrol.”

3. Guilt tripping

5 Jenis Perilaku Manipulatif dalam Hubungan
Foto: pexels.com

“Maksud dari guilt tripping adalah untuk membuat orang yang Anda ajak bicara merasa tidak enak atau malu sehingga mereka akan mengubah perilakunya untuk memenuhi harapan Anda,” jelas Garber. 

Guilt tripping dapat mencakup mengingatkan orang lain tentang berapa banyak yang telah Anda korbankan untuk mereka, yang merupakan bentuk umum dari guilt tripping. Selanjutnya guilt tripping juga dapat mencakup membuat orang lain merasa bersalah tentang kualitas dan kepemilikan yang tidak dimiliki manipulator, seperti bakat atau reputasi yang baik,” katanya. “Dalam hal ini, pihak lain merasa mereka harus membayar hutang.” 

Seseorang yang membuat Ladies merasa seperti ini sedang memanipulasimu. Dan bahkan jika mereka belum tentu menyadari apa yang mereka lakukan, penting untuk menyebutkannya ketika Ladies melihatnya, atau keluar dari situasi sepenuhnya.

Baca juga: 6 Ciri Orang Narsis dan Gaslighter yang Harus Kamu Ketahui

4. Sanjungan

5 Jenis Perilaku Manipulatif dalam Hubungan
Foto: pexels.com

Pujian itu bagus, tetapi apakah kamu tahu kapankah pujian itu tidak tulus? Pakar kesehatan mental kami mengatakan untuk mengikuti firasatmu. “Strategi manipulatif ini melibatkan pengungkapan cara-cara di mana Anda percaya bahwa orang lain itu istimewa dan sering kali melebih-lebihkan,’ kata Garber. 

Jadi ini bisa terlihat seperti seorang teman yang terus-menerus memujimu dengan cara berlebihan yang membuatmu tidak nyaman. “Contohnya adalah: ‘Anda telah banyak membantu saya, dan saya tidak dapat membayangkan seperti apa hidup saya tanpa Anda,’” kata Garber.  

Mereka mungkin, secara sadar atau tidak sadar, mencoba untuk menjilat atau membuatmu tetap dekat dengan mereka dengan meningkatkan egomu alih-alih benar-benar terhubung denganmu.

Jenis manipulasi ini sebetulnya tidak terlalu berbahaya, tetapi dapat mengganggu. Jadi, jika Ladies memiliki seseorang dalam hidupmu yang secara konsisten memanipulasimu dengan cara ini, pertimbangkan untuk mendudukkannya dan memulai percakapan dengan “Ketika Anda melakukan [X], itu membuat saya merasa [Y].”

5. Bom cinta

5 Jenis Perilaku Manipulatif dalam Hubungan
Foto: pexels.com

Ungkapan cinta yang besar dan terburu-buru dalam hubungan yang masih  berkembang (alias bom cinta) adalah bentuk manipulasi, kata Spinelli. 

“Ini adalah niat strategis untuk memanipulasi perasaan seseorang agar cepat jatuh ke dalam hubungan,” jelasnya. Sementara orang cenderung mengasosiasikan bom cinta dengan awal hubungan, itu juga bisa terjadi seiring berjalannya waktu. Misalnya, mungkin mereka membelikanmu hadiah mahal atau sangat perhatian setelah mereka sangat menyakitimu atau melewati batas dalam upaya membuatmu memaafkan mereka daripada mengatasi perilaku mereka. Hubungan bom cinta hampir selalu tidak dapat ditebus, jadi bisa mengenali tanda-tandanya lebih awal dapat menyelamatkanmu dari sakit hati jangka panjang.

 

Sumber: wellandgood.com

Must Read

Related Articles