Kini Ladies sudah mengetahui apa penyebab pasanganmu sering memicu pertengkaran tanpa alasan. Lalu apakah yang harus Ladies lakukan?
Ladies dapat mengurangi ketegangan dengan terlebih dahulu menentukan emosi tertentu yang mendorongnya memicu konflik. Seringkali, orang yang argumentatif mungkin secara tidak sadar mengharapkan Ladies untuk mencari tahu masalahnya dengan “membaca pikiran mereka”, kata Ross. Misalnya, pasanganmu berpikir: Dia seharusnya tahu, aku kan sudah memberitahunya berkali-kali. Atau Mengapa dia tidak melakukannya saja, kan aku sudah bilang?
Agar tidak jatuh ke dalam perangkap ini, luangkan waktu dalam konflik tidak pentin berikutnya untuk bertanya tentang apa yang sebenarnya terjadi, kata Dr. Medcalf. “Hentikan percakapan, katakan apa yang kamu rasakan, lalu tanyakan bagaimana perasaan mereka. Misalnya, Anda mungkin berkata, ‘Tiba-tiba saya merasakan banyak ketegangan. Bagaimana perasaanmu saat ini?’” sarannya.
Baca juga: 3 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan dalam Hubungan Serius
Pada awalnya, pasanganmu mungkin membelokkan atau menembak balik secara defensif.
Namun, Ladies dapat membimbingnya untuk mengomunikasikan emosi yang sebenarnya dengan terus membagikan emosimu sendiri. “Ingatlah bahwa berkelahi sebagian besar tidak disadari,” kata Dr. Medcalf. “Mereka mungkin tidak menyadari bahwa mereka melakukannya, tetapi dengan meminta mereka lagi untuk menyebutkan perasaan, Anda akan secara efektif membawa mereka ke momen saat ini.”
Begitu mereka mudah-mudahan menyatakan emosi (misalnya “Aku merasa kesal karena kamu nggak mempertimbangkan kebutuhanku”), Ladies dapat menanggapi dan terhubung dengan perasaan itu, daripada hanya bertengkar tentang hal permukaan apa pun yang memulai pertengkaran di tempat pertama. Dengan cara ini, Ladies dan pasangan dapat berpartisipasi dalam percakapan yang produktif, yang menciptakan peluang bersama untuk menjaga hubunganmu, kata Ross.
Dalam kerangka berpikir tersebut, Ladies juga tidak menyalahkan pertengkaran hanya pada pasangan (karena telah “memulainya”), dan mereka tidak hanya menyalahkanmu (karena “menyebabkannya memulainya”). Sebaliknya, kata Ross, Ladies melihatnya sebagai kebiasaan buruk bersama yang harus diatasi bersama untuk dihentikan.
Semangat berproses, Ladies!
Sumber: wellandgood.com