Apa yang terlihat indah dan membahagiakan mungkin ternyata menyembunyikan kenyataan yang mengerikan. Begitu pun dengan sebuah hubungan yang terlihat sempurna dari luar, ternyata menyimpan kisah horor di baliknya. Lebih parahnya lagi, terkadang, orang yang terlibat tidak menyadari fakta tersebut. Kekerasan dalam sebuah hubungan tidak selalu berupa fisik, ada jenis lain seperti kekerasan emosional, juga verbal. Dalam artikel ini, Mera Muda akan membahas jenis kekerasan emosional dalam hubungan yang bukan hanya mengancam keselamatan hubungan, tetapi juga hubungan Ladies dengan keluarga, teman, karir, dan juga kesehatan mental apabila Ladies tidak segera mengetahuinya.
1. Membenarkan kebiasaan buruk.
Sebuah pertengkaran kecil seringkali memicu makian kasar, penghinaan secara personal, ataupun ejekan-ejekan lainnya. namun, emotional abuse tidak hanya terdiri dari hinaan saja, melainkan apa yang terjadi setelah argumen tersebut selesai. Pasangan Ladies mungkin saja akan berusaha untuk membenarkan tindakan salahnya sambil bersikap marah. Lebih jauh lagi, pasangan Ladies mungkin berpikir bahwa sekadar permintaan maaf akan menyelesaikan segalanya. Mereka berharap mendapatkan permintaan maaf dengan cepat, dan menjadi kesal apabila Ladies merasa masih kesal. Selain itu, pasangan tidak akan bertanggung jawab atas perbuatannya dan menolak untuk menerima kenyataan bahwa permasalahan emosinya memengaruhi hubungan.
2. Memutar-balikkan kesalahan.
Para emotional abuser akan mengambinghitamkan sikap, sifat, atau tindakan Ladies atas kesalahannya. Pasangan Ladies akan menemukan cara yang cerdik, yang sayangnya, akan membuat Ladies yakin bahwa kesalahannya adalah akibat dari kesalahanmu. Dengan nada menghina, ia akan menjelaskan tindakan yang Ladies lakukan atau tidak lakukan yang akhirnya memicunya melakukan kesalahan. Lebih dari itu, pasangan Ladies akan mencoba meyakinkanmu bahwa dirimu pantas diperlakukan seperti itu, dan bahwa Ladies tidak pantas diperlakukan lebih baik daripada itu. Whew!
3. Menyalahkan.
Tindakan saling menyalahkan saat pertengkaran sebetulnya wajar terjadi, tetapi hal tersebut mulai berubah menjadi tindakan kekerasan saat satu pihak secara terus-menerus menyalahkan pihak lain atas semua masalah yang terjadi. Pasangan Ladies akan terus mengingatkan kesalahanmu dan bagaimana kesalahan tersebut mengacaukan segalanya. Ia tidak akan pernah menyebutkan kesalahannya, meskipun iya, pasti ujung-ujungnya ia menyalahkanmu. Selain itu, pasangan Ladies mungkin tidak mengatakannya langsung tetapi ia akan mengesankan bahwa dirinya tidak pernah melakukan kesalahan alias sempurna.
4. Menyakiti terus-menerus.
Mengungkit aib, cela, trauma, dan kegagalan saat pertengkaran memang menyakitkan, tetapi cukup biasa terjadi dalam pertengkaran. Namun pasangan yang menindasmu secara emosional akan tanpa ragu mengklaim bahwa tindakan menyakitkan tersebut adalah usahanya untuk membuatmu mengerti, dan ia tidak benar-benar berniat menyakitimu.
Pertengkaran memang akan membangkitkan sisi terburuk dari siapapun, namun saat pasanganmu menunjukkan empat gejala di atas, maka Ladies tahu jati diri ia sesungguhnya. Ingat, pasangan yang baik akan selalu membuatmu merasa percaya diri dan tenang. Stay happy, Ladies!
Sumber: Family Share, Foto cover: feedzig.com