Move on merupakan salah satu cara untuk melupakan kenangan bersama mantan. Hanya saja, untuk melakukannya sangat sulit, terlalu banyak memori manis tercipta di antara hubungan tersebut sehingga, untuk membuka hati ke yang lain sedikit sulit.
Menurut penelitian, kondisi ini bukan hanya terjadi kepada perempuan saja tetapi, lelaki juga. Terkadang sering muncul perdebatan, siapa yang sebenarnya susah untuk move on. Berikut penjelasannya menurut beberapa penilainnya.
Cara mengatasi rasa sakit hati
Merasakan putus cinta memang tidak mudah, rasanya hati sakit dan untuk melakukan apa-apa menjadi malas. Ternyata bukan hanya perempuan, melainkan lelaki juga merasakan hal tersebut. Walaupun mereka melakukan hal berbeda, namun pada intinya adalah sama.
Untuk para pria sendiri sering mengatasi rasa sakit hatinya dengan minuman keras bahkan, mereka sudah tidak punya tujuan untuk menjalankan hidup lagi. Hanya saja, tidak sampai mengakhiri hidup secara cepat melainkan, perlahan saja.
Untuk urusan hati, para pria sendiri lebih mudah jatuh cinta dan memperlakukan perempuan sesuai dengan rasa sakitnya. Tidak heran bila mereka sering melecehkannya atau bahkan, hanya berpura-pura mencintai.
Sementara, untuk wanita sendiri mengatasi rasa sakit hatinya dengan mengurung diri dan tidak ingin mengenal dunia lagi. Kondisi ini akan berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan sulit untuk membuatnya seperti semula.
Kalau bisa keluar dan beraktivitas lagi, pasti akan mati rasa. Tidak ada satu pemikiran untuk jatuh cinta lagi atau bahkan, untuk menikah. Kondisi tersebut membuat setiap lelaki akan merasa sia-sia untuk mendekatinya.
Kesempatan untuk jatuh cinta lagi
Penilaian selanjutnya adalah seberapa besar kesempatan untuk jatuh lagi? Bagi perempuan terkadang hatinya sudah mati sehingga, susah untuk mencintai kembali. Tetapi, mereka lebih mudah memaafkan keadaan yang ada.
Ketika ada yang mendekati dan mau untuk bersabar dengan memberikan perhatian lebih biasanya, akan luluh dengan sendirinya. Hati yang tertutup kembali terbuka. Kondisi berbeda terjadi kepada lelaki.
Mendapatkan cinta sejati seperti yang diinginkan sangat kecil. Karena, mereka lebih berpikir semua itu menggunakan logika dan akal pikiran bukan dengan hati yang tulus. Rasanya untuk cinta itu kembali lagi kesempatannya tidak sampai 20%. Dari dua poin ini saja sudah bisa dilihat sebenarnya, siapa yang sulit untuk move on, bukan?
Baca juga: Tips Move On dari Cinta Tak Terbalas
Menyalahkan diri sendiri
Salah satu kondisi mengapa tidak bisa move on karena, mereka masih menyalahkan diri sendiri. Lalu, bagaimana dengan keduanya? Siapa yang merasa bersalah lebih besar? Perempuan akan merasakannya sebanyak 45% dan Lelaki sendiri kurang lebih 40%.
Bagi wanita terkadang mereka kurang percaya diri dan lebih sering mendengarkan perkataan orang lain. Inilah alasannya mengapa saat kondisi putus lebih suka diam dan mengurung diri, tekanan yang dirasakan begitu dalam.
Menyalahkan diri sendiri seperti ini akan menjadi sebuah trauma. Oleh karena itu, untuk menumbuhkan perasaannya kembali maka, setiap pria wajib mengembalikan kepercayaan diri seperti semula.
Bagaimana dengan lelaki yang kondisinya tidak jauh berbeda. Biasanya, sikap menyalahkan diri ini karena, mereka belum bisa menahan diri terutama soal kemarahannya, akibat trauma berkepanjangan atau sikap tempramental.
Hanya saja, seorang lelaki lebih mampu mengatasi permasalahan tersebut walau tidak sempurna. Oleh karena itu, dalam mendekatinya jauh lebih mudah, cukup memberikan perhatian dan bersikap sabar maka, perlahan mereka akan sadar sendiri.
Mana yang lebih susah move on?
Dari berbagai penilaiannya di atas sebenarnya, baik lelaki atau perempuan tetap sama. Mereka susah move on apalagi kalau sudah jatuh cinta. Hanya saja, untuk kaum hawa biasanya cenderung lebih susah.
Mereka mungkin kuat dalam menahan perasaan tersebut, bersikap baik, dan bisa tersenyum. Sayangnya, dalam hatinya sendiri masih menyimpan perasaan dan kenangan. Bagaimana, kamu setuju tidak dengan pernyataan tersebut?