OUR NETWORK

‘Thor: Love And Thunder’ Menyenangkan Hanya Kurang Greget

Thor: Love and Thunder menjadi sekuel ke 4 bagi superhero yang diambil dari mitologi Yunani tersebut. Banyak yang menantikan, tetapi setelah rilis akhirnya kekecewaan didapatkan, khususnya bagi fans Marvel yang mengharapkan lebih dari Taika Waititi sebagai sutradara.

Pada dasarnya bagus atau tidak sebuah film didasari pada bagaimana cara penonton memandangnya. Inilah alasannya kami memberikan nilai 8 dari segi penilaian, angka itu cukup tinggi dibandingkan Rotten Tomatoes yang hanya 70%.

Sebenarnya, angka itu cukup tinggi sayangnya bagi kelas Marvel dan Hollywood rasanya nilai tersebut tergolong rendah. Lalu, mengapa kami bisa memberikan poin begitu tinggi? Berikut ulasannya

Thor: Love and Thunder B Aja

Thor Love And Thunder Menyenangkan Hanya Kurang Greget
Sumber: kincir.com

Pada dasarnya Taika Waititi tidak mengubah gaya dan konsepnya untuk film ini. Semuanya masih sama dan cenderung mengesankan, gaya humornya dapat, keseruannya masuk, kengerian dan pertarungan hebat seperti tidak ada obat.

Hanya saja, semua itu biasa saja. Seluruh film Marvel hampir rata-rata seperti itu, tidak heran bila penonton merasa bosan dengan konsep yang dihadirkan. Inilah salah satu alasan mengapa pertunjukannya B aja.

Perbandingannya adalah Spider-Man: No Way Home yang sebenarnya tekniknya tidak begitu berbeda. Hanya saja, tim mampu memenuhi ekspektasi dari penonton dengan menghadirkan seluruh villain manusia laba-laba tersebut. Tidak heran animonya sangat besar.

Tetapi untuk Thor: Love and Thunder sendiri tidak memberikan hal baru yang mampu menyedot perhatian. Semuanya mengalir begitu saja, bahkan Mighty Thor yang digadang-gadang akan menggantikan Chris Hemsworth beberapa film ke depan ternyata lebih sederhana dari itu.

Selain itu Taika tidak memberikan waktu lebih untuk mengungkap sisi gelap dari Gorr itu sendiri. Memang kesan dark terasa hanya saja pecinta komik lebih paham kengeriannya sebenarnya bisa berkali lipat.

Ending yang epik jadi lemah karena, terkendala dari judulnya. Harus diakui Taika Waititi seperti tidak mau keluar dari belenggu Love And Thunder, jadi sebagian besar kisahnya akan fokus pada cinta dan petir. Maka ending dari pertunjukannya harus berjalan seperti itu.

Jane Foster dan Gorr The God Butcher yang bikin jatuh cinta

Thor Love And Thunder Menyenangkan Hanya Kurang Greget
Sumber: hitekno.com

Di antara semua cast yang mampu memberikan dampak besar untuk pertunjukan ini adalah Natalie Portman dan Christian Bale. Keduanya sukses besar dalam memerankan tokoh masing-masing. Tetapi, paling berhasil adalah Christian Bale sebagai Gorr The God Butcher. Karena, pengalamannya tokoh villain ini menjadi yang menonjol dan memberikan dampak besar bagi keseluruhan ceritanya. Secara penampilan awal memang terkesan menyeramkan.

Setelah rilis, ada sisi empati dapat dihadirkan di sini. Christian Bale benar-benar pandai dalam mengembangkan tokoh ini menjadi yang paling dicintai. Emosi, senang, pahit, dan kesakitannya sangat terasa di sepanjang durasi.

Baca juga: 17 Artis Hollywood yang Bangga Akan Pola Vegetarian Mereka

Ketika kegelapan menguasainya penonton bisa merasakan bagaimana emosi, kebencian, kekecewaan dan janji terhadap dewa bisa dirasakan oleh para penonton. Thor: Love and Thunder juga menghadirkan Jane Foster menjadi Mighty Thor. Perannya di sini memang tidak terlalu banyak. Tetapi, ketika dia keluar, suasananya sudah berbeda kemampuannya menjadi superhero harus diacungi jempol. Sayangnya, Natalie Portman butuh durasi lagi untuk menyempurnakan tokoh tersebut. Coba saja masih ada durasi sekiranya 10 menit lagi pasti ceritanya akan jadi lain.

Berbeda dengan proyek MCU lainnya

Thor Love And Thunder Menyenangkan Hanya Kurang Greget
Sumber: kincir.com

Thor: Love and Thunder memang berbeda dengan kisah lain yang sudah disuguhkan oleh Kevin Feige. Rasanya, cerita kali ini hanya untuk Thor saja, tidak heran jika kisahnya tidak berhubungan dengan alur cerita yang sudah disusun.

Satu poin lagi yang membuat patah hati adalah kisah cinta dari Jane Foster dan Thor itu sendiri. Terlihat berkesan dan perpisahan atas nama cintanya juga biasanya saja, mungkin Taika Waititi harus belajar dari kisah drama korea yang mulai tampil prima dan menarik.

Walau begitu, chemistry diantara keduanya hanya sampai level cukup saja. Karena, memang keduanya tidak mendapatkan porsi cukup, apalagi Thor sendiri mengetahui keadaan Jane ketika dalam peperangan.

Thor: Love and Thunder sebenarnya mampu memberikan suguhan yang fun dan menyenangkan, bahkan beberapa penonton terlihat menikmatinya, durasi 119 menit tidak terasa sama sekali jadi, bagaimana menurut Anda bagus, biasa saja, atau memang mengecewakan?

Must Read

Related Articles