Film Keluarga Cemara 2 kembali melanjutkan kisahnya yang masih bertema keluarga, dimana semua cast tidak berubah. Kecuali, pemeran utama kali ini yaitu Ara yang diperankan Widuri Putri Sasono, serta beberapa pemeran tambahan lainnya.
Kesuksesan sekuel pertamanya mendorong Visinema Picture mencoba melanjutkan cerita klasik Abah dan Emak. Dengan sedikit formula berbeda karena, mereka memilih mengganti sutradaranya dengan Ismail Basbeth.
Apakah sekuelnya ini mampu menandingi pertunjukan mereka yang pertama? Harus diakui, pertunjukan kali ini tidak jauh berbeda. Hanya saja, pengembangan dan teknik konfliknya sedikit diubah dan diperluas.
Film Keluarga Cemara 2 menyorot Ara
Jika di sekuel pertama mereka mencoba mengangkat kisah dari Euis sebagai anak pertama. Maka, untuk kelanjutan cerita kali ini giliran Ara yang mendapatkan porsinya. Harus diakui penyajian konflik memang cukup relate dalam kehidupan.
Karena sekarang ini Ara sudah menjadi anak tengah dimana kondisinya kurang begitu menyenangkan. Dari sini muncul permasalahan karena, keadaan Euis sudah beranjak menjadi dewasa, kehidupannya sebagai anak SMA terasa begitu menyenangkan.
Tidak heran bila kakak pertamanya itu sulit membagi waktu dengan adiknya, bahkan untuk sekolah bersama saja terasa sulit. Hal lain yang membuat konflik ini berkembang adalah sikap Abah dan Emak.
Keduanya disibukkan dengan kehadiran adiknya yang harus mendapatkan perhatian penuh. Selain itu, Abah sendiri harus bekerja sehingga waktunya juga banyak tersita. Penggambaran anak tengah ini cukup mengesankan.
Film Keluarga Cemara 2 tidak memberikan formula baru. Apa yang diceritakan ini mirip dengan kisah pertamanya sehingga ketika melihatnya sedkit terasa membosankan. Walau begitu, ilmu filosofi tentang kehidupan semakin banyak bertebaran sehingga mampu menutupi kelemahan tesebut.
Widuri Putri Sasono layak jadi peran utama
Dari seluruh pemain atau cast yang dihadirkan ada satu nama paling menonjol disini, dia adalah Widuri Sasono Putri. Pemeran Ara ini seakan paham bagaimana rasanya menjadi anak tengah yang harus membagi segalanya.
Membagi perasaan kepada adiknya yang masih kecil, di mana dirinya sendiri sebenarnya mempunyai dunia yang tidak boleh dilupakan oleh orang tua. Hanya saja keadaan ekonomi membuat Ara merasa semuanya sibuk dengan dunianya.
Widuri Putri Sasono paham benar bagaimana perasaan Ara, tidak heran bila sepanjang durasi penampilannya terbilang yang paling menonjol. Porsinya sebagai pemeran utama dinilai sangat tepat.
Pengembangan masalah bagi Ara yang menjad inti dari cerita ini juga dikembangkan hampir sesuai dengan usianya. Mereka mencoba menambahkan ayam sebagai jembatan konflik yang terasa masuk akal.
Walau terlalu berimajinasi lebih, namun aroma kesepiannya membuat penonton bisa merasakan benar bagaimana kesedihan yang dialami Ara. Bahkan, semua tingkah lakunya dirasa benar bila dilihat dari unsur sebab dan akibat, dimana hal ini merupakan elemen sebuah cerita yang membuat pertunjukan ini terasa lebih menarik.
Apalagi, Ismail Basbeth masih melanjutkan bagaimana sifat masing-masing karakternya. Misalnya saja, Abah yang keras kepala dan sulit menerima saran dari anak-anaknya seperti di film pertamanya.
Drama keluarga yang menarik
Salah satu kunci utama kesuksesan pertunjukan pertama adalah kemampuan akting disertai dengan konflik cerita yang begitu menyentuh. Lalu, bagaimana dengan film Keluarga Cemara 2 ini?
Semua formula itu masih dilanjutkan, hanya saja untuk sekuel ini terasa lebih padu dan menyentuh. Hal itu dibuktikan dalam satu adegan yang membuka mata semua penonton, bahwa orang tua pada dasarnya adalah makhluk paling lemah. Terutama saat berhadapan dengan buah hati, emosi yang terkadang dilihat oleh anak bukan karena, mereka orang jahat. Hanya saja, kesulitan dalam memenuhi keinginan anaknya akibat terhalang akan norma dan aturan kehidupan.
Film Keluarga Cemara 2 juga masih mengangkat Nirina Zubir yang berperan sebagai emak yang mendapatkan porsi cukup di sini. Ismail Basbeth seakan ingin menyempurnakan bagaimana caranya menjad orang tua dengan berbagai konflik yang datang.
Bukan hanya dari keuangan melainkan, tentang anak dan keluarga. Peran Nirina menyadarkan semua para ibu agar menjadi sosok yang harus lebih tangguh daripada ayah. Jadi, mampu dijadikan sebagai penopang dan penguat agar pimpinan keluarga tidak goyah sehingga, mampu mengambil berbagai keputusan penting.
Bila harus jujur, di sekuel kedua ini lebih kompleks dengan mengangkat banyak filosofi kehidupan khususnya bagaimana bertahan dari permasalahan. Film Keluarga Cemara 2 memberikan berbagai ilmu yang layak dijadikan contoh ketika kamu baru atau akan mengalami kehidupan berumah tangga.