Pengakuan para penyintas kasus pelecehan seksual terus muncul ke permukaan. Kali ini, fotografer fashion kelas dunia, Mario Testino dan Bruce Weber yang menjadi sasarannya. Sabtu (13/01) lalu, The New York Times merilis setidaknya 28 testimoni pelecehan dan eksploitasi seksual yang dilakukan oleh Mario Testino dan Bruce Weber. Pengakuan tersebut berasal dari mantan model maupun model yang masih aktif. Dugaan pelecehan seksual tersebut terjadi sejak tahun 1990-an hingga saat ini. Kedua fotografer besar tersebut menggunakan kekuasaan mereka di industri fashion untuk memanipulasi, melecehkan, menganiaya, serta memaksa para model pria yang bekerja dengan mereka.
Bruce Weber
Dua puluh delapan model pria tersebut terbagi menjadi 15 korban Weber, dan 13 model pria menjadi korban Mario Testino. Menurut pengakuan korbannya, Bruce Weber tidak melakukan pemerkosaan, tetapi banyak sentuhan-sentuhan yang tidak diinginkan. Para korban merasa terlecehkan dan teraniaya tetapi tidak dapat melawan karena posisi Bruce Weber yang sangat besar di industri fashion.
Mario Testino
Begitu pun dengan 13 korban Mario Testino. Selain tindakan penggerayangan, terdapat ‘ritual’ bagi para model yang ingin bekerja sama dengan Mario Testino. Menurut Jason Fedele, salah seorang korban, apabila model pria ingin bekerja sama dengan Mario, mereka harus melakukan nude shoot di Chateau Marmont Hotel. Para agen pun mengetahui bahwa pemotretan ini sangat penting dan berpengaruh besar dalam karir para model.
Atas tuduhan ini, Bruce Weber dan Mario Testino, melalui para pengacaranya, telah menyangkal tuduhan para korban. Mereka berargumen bahwa tuduhan tersebut bersumber dari sumber yang tidak dapat dipercaya. Namun sesungguhnya, ini bukan kali pertama Bruce Weber mendapatkan tuduhan pelecehan seksual dari model pria. Desember 2017 lalu, seorang model pria menuntut Bruce Weber atas tuduhan serupa, tetapi Bruce Weber menyangkal dan melapor balik.
Reaksi brand besar
Meskipun telah menyangkal, namun banyak brand besar yang memutuskan untuk berhenti menggunakan jasa Mario Testino di masa depan. Salah satu brand tersebut adalah Burberry, yang sudah tidak pernah bekerja sama dengan Mario Testino sejak tahun 2016.
Dalam pernyataannya, Burberry menegaskan bahwa perusahaan menanggapi tuduhan pelecehan seksual model pria tersebut dengan amat serius. Burberry selalu berusaha menyediakan lingkungan kerja yang adil dan aman sehingga tidak menoleransi pelecehan, kekerasan, ataupun diskriminasi. Senada dengan Burberry, Michael Kors dan Stuart Weitzman pun mengeluarkan pernyataan serupa.
Bukan hanya brand, penghentian kerja sama pada fotografer ikonik tersebut pun datang dari majalah dan media massa. Majalah fashion terbesar dunia, Vogue, dan perusahaan publishing dan media massa besar Amerika Serikat, Condè Nast, pun memutuskan untuk menghentikan kerja sama dengan Mario Testino dan Bruce Weber.
Sumber: Harper’z Bazaar [1], [2], Foto cover: harpersbazaar.com