Dengan teknologi yang makin canggih, tiap tahun ada penemuan menakjubkan di berbagai bidang ilmu pengetahuan. Nggak terkecuali di bidang astronomi. Kalau di tahun 2016, ilmuwan akhirnya membuktikan teori gravitational waves, kali ini kita jadi saksi dari hal yang nggak kalah menakjubkan; lubang hitam alias black holes!
Pada hari Rabu pagi waktu Amerika Serikat, sebuah foto lubang hitam dirilis dalam konferensi pers yang digelar di 6 tempat berbeda di seluruh dunia. Lubang hitam itu terdapat di galaksi tetangga, Messier 87 (M87) yang jaraknya sekitar 54 juta tahun cahaya dari Bumi.
Rekan peneliti senior Universitas Harvard dan direktur Event Horizon Telescope (EHT) Shep Doeleman memberikan pengumuman di Washington’s National Press Club. Seperti yang dikutip dari Times.com, Shep mengatakan, “Kami sangat senang melaporkan kepada Anda bahwa kami telah melihat apa yang dianggap tidak dapat dilihat. Kami sekarang memiliki bukti visual. Kami tahu bahwa sebuah lubang hitam berada di pusat galaksi M87.”
Apa itu lubang hitam?
Lubang hitam adalah sebuah wilayah ruang yang memiliki medan gravitasi begitu kuat. Saking kuatnya medan gravitasi black hole, nggak ada materi, radiasi, bahkan cahaya yang bisa lolos darinya.
Walaupun sangat populer di kisah-kisah science fiction, lubang hitam yang selama ini digambarkan rupanya hanya… ya sekedar gambaran imajinasi saja, Ladies. Tapi bukan sekadar imajinasi, para ilmuwan memperhitungkan bagaimana kira-kira penampakan dari lubang hitam. Dan dengan dirilisnya foto ini, mereka mengaku bahwa hasilnya mirip dengan yang selama ini dibayangkan.
Memotret Lubang Hitam
Butuh perlengkapan yang luar biasa untuk menangkap gambar dari black hole. Karena jarak yang jauh dan karena nggak bisa ditangkap dengan cahaya biasa, butuh 8 teleskop EHT yang tersebar di beberapa titik di dunia.
Dikutip dari Kompas.com, Eduardo Ros dari Max Planck Institute for Radioastronomy menjelaskan proses panjang yang dilalui oleh tim ilmuwan. Mereka menangkap gelombang radio di komputer lalu mengolah data tersebut. FYI, gelombang radio dari objek-objek luar angkasa memang bisa digunakan untuk mempelajari komposisi, struktur, dan pergerakan dari beragam objek luar angkasa.
Mengolah datanya juga bukan perkara mudah. Datanya tidak bisa dikirim lewat internet, melainkan harus disimpan di dalam banyak sekali hard disk. Hard disk yang bisa makan tempat 6 meter kubik itu disimpan dan dianalisis di pusat data di Boston, Amerika Serikat, dan Bonn, Jerman.
Baca juga: Peggy Withson: Pecahkan rekoer Sebagai Astronot Terlama yang Tinggal di Antariksa
Katie Bouman
Seorang peneliti wanita muda ikut ambil bagian dalam peristiwa bersejarah ini. Algoritma yang dikembangkan oleh Katie dan timnya membantu para ilmuwan untuk mendapatkan citra sempurna dari black hole. Algoritma ini dikembangkan sejak 3 tahun lalu, saat ia masih menjadi mahasiswa pascasarjana di Massachusetts Institute of Technology.
Gambar yang dikumpulkan oleh EHT, di-render menggunakan algoritma yang dikembangkannya. Wanita berusia 29 tahun ini mengunggah foto dirinya dengan ekspresi tak percaya ke Facebook. Namanya pun ramai dibicarakan di Twitter.
Left: MIT computer scientist Katie Bouman w/stacks of hard drives of black hole image data.
Right: MIT computer scientist Margaret Hamilton w/the code she wrote that helped put a man on the moon.
(image credit @floragraham)#EHTblackhole #BlackHoleDay #BlackHole pic.twitter.com/Iv5PIc8IYd
— MIT CSAIL (@MIT_CSAIL) April 10, 2019
Sekarang sudah menjadi asisten profesor computing and mathematical science di California Institute of Technology, Katie bersikeras bahwa tim yang membantunya juga layak mendapatkan pengakuan yang sama. Thank you, Dr Katie Bouman and team, and all the other scientists for this beautiful image!
Sumber: Times, Kompas.com, BBC