OUR NETWORK

‘It Lives Inside’: Horor dengan Sentuhan Budaya India yang Memikat

Film horor seringkali menghadirkan kisah-kisah yang familiar, tetapi It Lives Inside muncul sebagai angin segar dalam genre ini dengan membawa nuansa budaya India yang kental dan entitas unik.

Meskipun film ini memiliki kelebihan menarik, terdapat juga kelemahan yang tak dapat diabaikan. Walau begitu secara keseluruhan masih tetap layak untuk dilihat di bioskop dan rasakan sensasi mencekamnya.

Sinopsis Film It Live Inside

‘It Lives Inside’: Horor dengan Sentuhan Budaya India yang Memikat
Sumber: rotten tomatoes

Cerita dimulai dengan memperkenalkan Samidha (Megan Suri), seorang remaja India yang hidup bersama orang tua imigrannya di sebuah rumah besar. Ibunya, Poorna (Neeru Bajwa), adalah seorang wanita konservatif, sementara ayahnya, Inesh (Vik Sahay), lebih santai.

Kejadian mengerikan dimulai ketika teman Sam yang sesama India, Tamira (Mohana Krishnan), meminta bantuan dan memecahkan toples misterius yang ternyata membebaskan iblis India kuno bernama Pishach.

Pishach mulai menghantui Sam dan bahkan membunuh pacarnya, menjadikan Sam terisolasi dan bingung. Hanya kepada gurunya, Joyce (Betty Gabriel), Sam bisa berbicara secara terbuka, tetapi bahkan guru tersebut tidak luput dari gangguan fisik oleh iblis itu. Lelaki itu akhirnya berbicara kepada ibunya dan bersama-sama mereka mencari cara untuk menghadapi entitas jahat ini.

Melihat Keunikan Budaya India

‘It Lives Inside’: Horor dengan Sentuhan Budaya India yang Memikat
Sumber: tvguide.com

Salah satu hal yang membedakan It Lives Inside adalah penekanan pada budaya India. Film ini memasukkan ritual Puja dalam alur ceritanya, menggambarkan penghormatan dan devosi kepada dewa-dewa, dan merayakan acara secara spiritual.

Ini merupakan elemen unik, terutama dalam film produksi Amerika. Bahasa Hindi mendominasi percakapan antara karakter India, dengan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Hal ini menambahkan kedalaman dan keaslian pada film.

Entitas Pishach merupakan iblis dari mitologi Hindu dan Buddha, digambarkan dengan cara berbeda dari entitas horor lainnya. Suka memakan daging mentah, Pishach memiliki ciri khas mata yang hanya menunjukkan titik putih saat berada dalam kegelapan, menciptakan atmosfer menyeramkan. Namun, sosok ini tidak terlihat dalam cahaya terang, menambahkan elemen ketegangan ketika ia muncul.

Ini Kelebihan dan Kekurangan

‘It Lives Inside’: Horor dengan Sentuhan Budaya India yang Memikat
Sumber: cineverse.com

Meskipun film ini menawarkan elemen-elemen menarik, narasi awalnya terasa lemah. Penjelasan tentang asal-usul Pishach hanya sebatas imigrasi dari India ke Amerika, meninggalkan banyak pertanyaan tanpa jawaban.

Alur ceritanya cenderung stagnan, dan terkadang bosan. Jumpscares dalam film ini juga dapat ditebak, kehilangan efek kejutan. Ending yang terbilang klise juga meninggalkan cerita tanpa penyelesaian memuaskan.

It Lives Inside menghadirkan sesuatu yang berbeda dalam genre horor dengan sentuhan budaya India menarik dan entitas iblis unik. Meskipun memiliki kelemahan dalam alur cerita terasa sedikit lemah dan jumpscares dapat ditebak, film ini tetap berhasil membangun atmosfer mencekam dengan nuansa gelap yang kuat.

Dengan dorongan dari budaya India yang kental, It Lives Inside adalah pilihan yang menghibur bagi penggemar horor mencari sesuatu yang berbeda. Secara keseluruhan kami memberikan poin 7 dari 10.

Must Read

Related Articles