Film Minions: The Rise of Gru alias Minions 2 akhirnya tayang, animonya masih tinggi. Sejak awal kemunculannya di Despicable Me makhluk kecil berwarna kuning ini memang cukup unik. Bukan hanya dari segi bentuknya serta tingkahnya saja, melainkan ceritanya pula. Jika belum lupa, pada sekuel pertamanya diceritakan minion adalah pelayan yang melayani makhluk paling jahat di muka bumi.
Setelah kisah itu dihadirkan, penonton menjadi paham mengapa mereka harus mengikuti Gru, hingga akhirnya muncul Despicable Me 2 beberapa tahun kemudian, prekuel dari makhluk kuning ini hadir kembali.
Saat ini mereka fokus pada kisah Gru ketika mengawali karirnya sebagai penjahat. Disini, penonton dibuat mengerti mengapa saat dia dewasa, kasih sayangnya kepada minion sangat besar dan bahkan melebihi anaknya.
Sayangnya, kisah harmonis itu tidak terjalin dengan sempurna. Artinya keromantisan diantara keduanya seakan dibuat begitu saja. Setidaknya lebih mengesankan lagi kalau ada ikatan emosi sehingga penonton larut ke dalam kisahnya.
Minions hanya sebatas judul
Film Minions 2 masih menggunakan formula sebelumnya, di mana Illumination sebenarnya, tidak terlalu tertarik menceritakan makhluk kuning kecil ini. Tidak heran sepanjang durasi, mereka hanya menjadi seperti pemeran pembantu. Alur dan kisahnya difokuskan pada Gru kecil serta hubungan mereka yang sangat erat. Tidak heran bila tensinya semakin menurun sejak detik pertama sampai hampir babak ke dua.
Walau hadir sedikit jokes dan beberapa membuat penonton tertawa, sayangnya sulit menambal kelemahan dari kisah ini. Karena, sejak awal ada lubang terlalu besar yang sulit untuk ditutup, jadi berjalannya waktu tetap sama saja.
Walau begitu, kehadiran minion tetap memberikan nuansa dan juga cuan berarti bagi illumination. Karena, mereka sangat terkenal di marchandise dan beberapa menu yang berhubungan dengannya.
Bahasa Indonesia terdengar jelas
Film Minion 2 memberikan cita rasa Hollywood yang cukup membanggakan karena, disana ada kata, “terima kasih,” serta “nasi goreng,” yang kedengarannya cukup jelas. Pada dasarnya Keyla Balda ingin perbedaan dalam pertunjukannya.
Bahasa yang digunakan memang tidak hanya satu ada beberapa negara ikut dimasukkan sebagai sebuah keberagaman. Sayangnya, semua itu kurang menarik perhatian dari penonton, rasa bosan setelah melihat beberapa adegan terasa sangat mengganggu.
Sebelum akhirnya, tensi mulai meningkat dan pertunjukan sangat seru. Hanya saja, kesan pemaksaan sedikit terjadi ketika minions harus ikut bertarung untuk menyelamatkan tuannya tersebut.
Walau cukup seru dan menarik, namun adegannya tidak dieksekusi dengan baik. Jadi, terkesan monoton dan terbata-bata. 3 sutradara seakan sama-sama kehilangan jalurnya. Tetapi, masih tertolong dengan puncak klimaks yang sangat mengesankan.
Sosok villain yang dianggurkan begitu saja
Film Minions 2 memberikan suguhan yang menyenangkan dan sangat ramah untuk anak. Ada beberapa pesan dapat disampaikan dan diteruskan orang tua sebagai ilmu mereka. Hanya saja, sebagai penikmat film, eksekusi untuk villain masih lemah.
Rasanya sayang sekali sandra bullock dan seluruh jajaran artis papan atas dunia mengerahkan semua kemampuannya. Tetapi, pada hasil akhirnya kurang bertenaga, seharusnya penggambaran villain bisa lebih jahat dan ganas lagi.
Dengan begini kisah yang disajikan akan terasa lebih hidup. Harus diakui jajaran pengisi suara dibalik topeng para penjahat sudah sangat garang dan menakutkan untuk seorang anak-anak. Tetapi, sekali lagi eksekusinya terasa nanggung.
Pada dasarnya cerita ini begitu menarik setiap adegan, komedi yang disuguhkan memang cukup menghibur. Hanya saja, sudah sampai disitu saja, kesan setelah menontonya akan jadi biasa tidak ada pembicaraan berarti dan membutuhkan perdebatan panjang.
Apakah pertunjukan ini buruk atau membosankan? Sebenarnya tidak, bagus dan cukup menghibur bagi mereka yang membawa keluarga beserta anak dan fans berat minion. Tetapi, bagi kamu yang nonton karena terpaksa dan bingung, sebaiknya jangan dipaksakan untuk tetap melihat film Minions 2, bagamana menurut kamu?