Baru-baru ini beredar kabar kalau Starbucks telah melakukan insiden yang rasis nih, Ladies. Atas kejadian dan kabar yang beredar inilah, membuat CEO Starbucks ingin meminta maaf. Namun, ada apa sebenarnya dengan insiden yang membuat Starbucks dinilai rasis itu, ya? Daripada penasaran, mending langsung simak aja ya, Ladies!
Insiden rasis ini bermula saat dua laki-laki berkulit hitam menunggu temannya di gerai Starbucks Philadelphia, Amerika Serikat tanpa memesan menu apapun. Kemudian, secara tiba-tiba polisi datang dan langsung menangkap kedua laki-laki yang lagi menunggu temannya itu.
Melissa DePino merupakan salah satu saksi mata dari insiden rasis yang berlangsung 12 April lalu itu. Melalui akun Twitter-nya, ia pun membagikan video tentang penangkapan tersebut dan mengungkapkan sedikit kronologis insiden penangkapan melalui tweet yang dibagikannya.
“Polisi dipanggil karena orang-orang ini nggak memesan apapun. Mereka lagi menunggu teman, kemudian mereka diborgol meski nggak melakukan apa-apa,” ungkapnya. Komisaris Kepolisian Philadelphia, Richard Ross pun mengungkapkan kalau kedatangan polisi itu sebenarnya karena adanya laporan tindakan kurang menyenangkan.
Usut punya usut, ternyata salah satu staff di gerai Starbucks itulah yang meminta dan memanggil polisi untuk datang ke gerai tempat ia bekerja. Polisi pun kemudian menangkap 2 laki-laki berkulit hitam itu atas dasar kecurigaan yang timbul dari karyawan Starbucks tersebut.
Saat polisi sampai di tempat, karyawan Starbucks pun memberitahukan polisi bahwa kedua laki-laki berkulit hitam itu ingin menggunakan toilet. Namun, menurut pihak karyawan, toilet hanya boleh digunakan untuk orang yang sudah memesan menu di Starbucks.
Insiden yang dinilai rasis ini pun memicu kecaman dari para pelanggan Starbucks dan masyarakat setempat. Mereka tentu menginginkan tempat minum kopi favorit mereka nggak melakukan hal yang rasis ataupun diskriminatif.
Hal senada ini pun disampaikan oleh Walikota Philadelphia, Jim Kenney. Jim meminta Starbucks untuk memberikan dan menerapkan pelatihan kepada karyawan untuk mengurangi stereotype dan bias ras agar nggak terjadi lagi insiden yang serupa.
Menanggapi insiden yang dinilai rasis tersebut, CEO Starbucks pun angkat bicara. Dalam sebuah pernyataan, Kevin R. Johnson menyatakan kalau tindakan tercela yang dilakukan karyawan itu sebenarnya nggak mencerminkan visi dan misi dari Starbucks. Ia berdalih kalau pemanggilan polisi yang dilakukan karyawannya itu nggak bermaksud untuk menangkap kedua laki-laki berkulit hitam tersebut.
Atas insiden yang terjadi, pengacara dari kedua laki-laki yang ditangkap polisi secara tiba-tiba itu ingin pihak Starbucks dapat meminta maaf secara pribadi kepada kliennya. Pernyataan dari pengacara itu pun ditanggapi baik oleh CEO Starbucks. Kevin pun berharap dapat bertemu langsung dengan kedua pria yang ditangkap polisi itu dan meminta maaf secara langsung.
Well, insiden ini tentu bisa jadi pembelajaran buat kita ya, Ladies.
Sumber: refinery29, Foto Cover: pixabay.com