today-is-a-good-day
OUR NETWORK

Upacara Kasada Ritual Suci Suku Tengger Setiap Tahun

Saat berkunjung ke Gunung Bromo dan Semeru, jangan lupa menikmati adat istiadat setempat yang selalu diselenggarakan oleh Suku Tengger. Dimana, wisatawan akan disuguhkan dengan kesakralan upacara adat bernama kasada.

Kegiatan ini diselenggarakan setiap satu tahun sekali, di tanggal 14 pada bulan Kasada dalam penanggalan Jawa. Sehingga, pelaksanaannya tidak bisa menetap, kadang maju atau mundur.

Upacara Kasada sendiri dilakukan sebagai bentuk ucapan rasa syukur kepada Sang Hyang Widhi. Karena, sudah memberikan hasil ternak dan pertanian yang cukup melimpah. Selain itu, tradisi ini juga dilakukan sebagai upaya memperingati pengorbanan besar dari Raden Kesuma.

Beliau adalah anak dari Jaka Seger dan Lara Anteng. Menurut cerita rakyatnya, Raden Kesuma ini dulu adalah pemimpin Suku tengger. Biasanya semua warga akan berkumpul dan membawa berbagai macam hasil dari pertanian hingga peternakan.

Semuanya ini akan ditata ke dalam ongkek, selanjutnya berbondong-bondong di bawa ke atas untuk dilemparkan ke kawah. Secara keseluruhan, ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh warga agar khikmadnya acara tetap terjaga.

Berbagai tahapan dalam Upacara Kasada

Tahapan awal yang harus dilakukan adalah melakukan pengukuhan sesepuh Suku Tengger. Selanjutnya, ada pergelaran sendratari dimana mereka mengisahkan cerita dari Roro Anteng dan Joko Seger yang dilaksanakan di Desa Ngadisari.

Prosesi upacara ini juga menjadi salah satu test untuk calon dukun. Agar hasilnya lolos, mereka wajib memenuhi berbagai macam persyaratan. Melakukan satu kesalahan saja maka dia akan gagal maju ke tahapan selanjutnya.

Prosesi berikutnya adalah pelantikan dimana, akan dilakukan pada tengah malam. Pemberkatan tersebut dilakukan di padang pasir Gunung Bromo. Bagi mereka yang lulus sebelum pelantikan dimulai wajib untuk menghafal beberapa mantra.

Setelah proses pelantikan ini selesai, sesajen yang sudah dipersiapkan akan diberi doa terlebih dulu baru ongke tersebut akan dilempar ke kawah dan ponden cemara lawan. Menariknya lagi, saat sesajen tersebut dilempar, beberapa orang rela turun ke kawah untuk menangkap ombek tersebut dan dibawa pulang,

Sejarah dari Upacara Kasada

Adat istiadat ini mempunyai sejarah cukup panjang, dimana sudah digelar sejak zaman Kerajaan Majapahit. Menurut cerita rakyatnya, masyarakat Suku Tengger ini merupakan keturunan dari Rara Anteng (Putri dari salah satu Raja Majapahit) dan Joko Seger (Putra Brahmana).

Awal mula adanya upacara Kasada adalah Rara Anteng dan Joko Seger yang sudah lama menikah tetapi, belum juga dikaruniai anak. Akhirnya, keduanya bertapa di Gunung Bromo dan meminta untuk segera diberikan keturunan.

Keinginan tersebut akhirnya dikabulkan dengan satu syarat yaitu anak bungsu menjadi tumbal dengan dikorbankan ke kawah Gunung Bromo. Akhirnya, keduanya memiliki 25 anak dengan bungsu bernama Kesuma.

Janji tersebut terus ditagih, tetapi kedua orangtuanya tidak tega. Hingga akhirnya, Kesuma mendengarnya dan ikhlas untuk dikorbankan. Sejak saat itulah, upacara ini selalu diselenggarakan oleh masyarakat Tengger, dan menggantinya menggunakan sesaji.

Makna penyelenggaraan Upacara Kasada

Ada makna besar dibalik penyelenggaraan upacara adat ini. Dimana, seluruh masyarakat diharapkan mampu bersyukur terhadap apa yang diberikan oleh Tuhan. Pengorbanan Kesuma menjadi salah satu bukti bahwa, kondisi negara menjadi semakin baik waktu itu.

Penasaran bagaimana rangkaian acaranya secara keseluruhan. Kamu bisa datang pada tahun kasada, biasanya jatuh di bulan Agustus. menikmati seluruh rangkaian acaranya memang sangat menyenangkan.

Hanya saja, jangan bersikap aneh-aneh, patuhi semua aturan yang sudah dikeluarkan oleh pihak penyelenggara, karena termasuk sakral agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Biasanya pusat upacara ini ada di Ponten, atau sebelah kiri jalan menuju ke puncak kawah Bromo.

Upacara Kasada menjadi salah satu tradisi Suku Tengger yang sampai saat ini masih terus dijalankan. Pesonanya sangat menarik, nilai sakralmya cukup tinggi, tidak heran bila banyak wisatawan berbondong-bondong melihat pertunjukan tersebut.

Must Read

Related Articles