OUR NETWORK

Rencong Bukan Hanya Sekedar Senjata Khas Saja

Rencong merupakan salah satu senjata khas tradisional Aceh. Bukan hanya itu saja, nama tersebut juga digunakan sebagai identitas bagi masyarakatnya, tidak heran bila beberapa orang menyebut kawasan tersebut sebagai Tanah Rencong.

Sama halnya dengan keris yang ada di tanah Jawa, senjata ini tidak boleh sembarang digunakan, karena masih mempunyai tingkat kesakralan yang cukup tinggi. Menurut sejarah pembuatannya sendiri terinspirasi dari kalimat Bismillah.

Bagi masyarakat Aceh, senjata tersebut merupakan saksi dari perjuangan para pahlawan mereka dalam mengusir penjajah. Inilah alasannya mengapa penggunaannya tidak boleh sembarangan, karena unsur budaya yang melekat di dalamnya terasa sangat kental.

Sejarah Senjata Rencong

Rencong Bukan Hanya Sekedar Senjata Khas Saja
Sumber: theasiantparent.com

Sejarah dari hadirnya senjata tradisional ini memang berbeda-beda. Dikutip dari theasiantparent.com asal muasalnya berasal dari masa Kesultanan Aceh yang ke-10 atau pada masa pemerintahan Sultan Alaudin Riayat Syah yang memimpin sejak tahun 1589 sampai 1604.

Sebelum meninggal, beliau memberikan sebuah pesan jika ingin memiliki senjata yang menjadi ciri khas bagi seluruh masyarakatnya. Hanya saja, sebelum keinginan itu terwujud Sultan Alauddin wafat terlebih dahulu.

Mendengar keinginan itu, Sultan Iskandar Muda yang menggantikan jabatan tersebut akhirnya mewujudkan keinginan itu. Beliau memerintahkan seorang pandai besi agar membuat senjata yang bentuknya sesuai dengan ajaran umat Islam dan mengandung unsur Aceh.

Sebelum memakai nama Rencong, pedang kecil dengan bentuk melengkung ini diberi nama runcing. Kemudian berubah menjadi rincung, dan terakhir adalah rintjong. Menurut masyarakat sekitar dibuat oleh pengrajin tertentu langsung pilihan dari Raja atau disebut juga dengan utoh.

Beberapa orang meyakini bahwa senjata ini memiliki kekuatan magis, maka dari itu saat membuatnya tidak boleh orang biasa atau sembarangan Selain itu untuk pemakaiannya sendiri juga hanya diperbolehkan kalangan Sultan dan kaum bangsawan saja.

Rencong juga tidak boleh dipakai dalam berbagai kondisi, kecuali sangat darurat dan mendesak selebihnya disimpan saja. Hampir sama seperti keris, penyimpanannya juga khusus hanya saja untuk pedang kecil ini sangat dirahasiakan dan nantinya wajib diwariskan secara turun-temurun.

Seiring perkembangan zaman, senjata tersebut akhirnya boleh digunakan oleh siapapun. Bahkan, pada masa peperangan Aceh dari tahun 1873 sampai 1904 beberapa rakyat menggunakannya untuk melawan tentara Belanda.

Walau begitu, terdapat perbedaan besar ketika rakyat biasa menggunakannya yaitu, terlihat dari bahannya. Hanya menggunakan besi saja, sementara bagi anggota kerajaan pada bahan utamanya adalah tembaga, perak, gading gajah, serta terdapat Baluran emas.

Jenis-Jenis dan Kegunaan Rencong

Rencong Bukan Hanya Sekedar Senjata Khas Saja
Sumber: traverse.com

Senjata ini sendiri ternyata tidak hanya satu jenis saja melainkan ada yang disesuaikan dengan bentuknya yaitu

  1. Gagang lurus pendek bernama podoi.
  2. Terdapat sebuah hiasan pada mata pisaunya Selain itu memiliki kekuatan magis yang dinamakan Merkure.
  3. Pucuknya terbuat dari emas sekaligus bagian atas gagang dinamakan Meupucok.
  4. Pada gagangnya terdapat juga atau bentuk panah serta perekat dinamakan Meucugek Menurut budaya Aceh Rencong ini bukan hanya digunakan sebagai senjata saja, melainkan perhiasan yang wajib dikenakan pada saat upacara pernikahan.

Selain itu senjata ini juga digunakan sebagai perkakas rumah tangga yang biasa berfungsi untuk melubangi pelepah rumbiah. Kemudian dijadikan sebagai dinding atau keperluan lainnya. Menurut masyarakat kuno senjata tradisional tersebut konon memiliki kekuatan untuk melindungi pemiliknya dari berbagai gangguan makhluk halus

Bentuknya Berdasarkan Kata Bismillah

Rencong Bukan Hanya Sekedar Senjata Khas Saja
Sumber: theasiantparent.com

Walau sudah ada sejak zaman dulu tetapi mata pada senjata ini tidak pernah berubah bentuk. Hal tersebut memang disengaja, karena mencerminkan kalimat Bismillah, mari kita perhatikan lebih dalam lagi.

Pada bagian gagang terlihat melekuk serta menebal. Pada sikunya melambangkan huruf hijaiyah yaitu ba, kemudian bujuran gagangnya akan membentuk aksara Sin. Lalu, sudut lancip yang menurun ke pangkal besi dekat dengan gagang adalah pencerminan huruf mim.

Selanjutnya lajur besi di pangkal gagang hingga dekat pada ujungnya adalah aksara lam, lalu di bagian ujung yang meruncing serta mendatar pada bagian atas hingga bawah dan sedikit melekuk merupakan aksara ha.

Rencong bukan hanya sebagai senjata saja, tetapi saat ini kegunaannya sudah cukup meluas di mana pada pengantin pria biasanya sering disematkan sebagai atribut dan menjadi lambang keberanian seorang laki-laki dalam memimpin keluarganya.

Must Read

Related Articles