Free Porn
xbporn

https://www.bangspankxxx.com
OUR NETWORK

Harvey Weinstein Dipecat Dari Perusahaannya Sendiri Karena Skandal Pelecehan Seksual

Saat ini, jagat Hollywood tengah dihebohkan dengan tuduhan kasus pelecehan seksual yang menimpa Harvey Weinsten. Apakah Ladies familiar dengan nama tersebut? Jika iya, wajar saja sebab Harvey Weinsten adalah seorang produser handal yang juga pendiri perusahaan The Weinsten Company (TWC), studio film besar di Amerika Serikat.

TWC pernah memproduksi film-film besar seperti The King’s Speech (2010) yang memenangi Academy Award pada tahun 2011 silam. Selain itu, film-film populer seperti Pulp Fiction (1994), Shakespeare in Love (1998), Rambo (2008), The Fighter (2010), dan Escape from Planet Earth (2013). Harvey yang juga sempat menjabat sebagai produser eksekutif dari trilogi The Lord of The Rings tersebut terpaksa harus menerima kenyataan pahit, yaitu dipecat dari perusahaannya sendiri akibat kasus pelecehan seksual yang melibatkan beberapa aktris, presenter, dan beberapa karyawannya.

Sudah berlangsung selama tiga dekade.

Kejutan tidak berhenti sampai pada korban-korban Harvey yang merupakan A-lister Hollywood, seperti aktris Ashley Judd dan Rose McGowan, dan pembawa acara Lauren Sivan.

Ashley Judd

Harvey Weinstein Dipecat Dari Perusahaannya Sendiri Karena Skandal Pelecehan Seksual
Foto: thedailybeast.com

Rose McGowan

Harvey Weinstein Dipecat Dari Perusahaannya Sendiri Karena Skandal Pelecehan Seksual
Foto: usweekly.com

Lauren Sivan

Harvey Weinstein Dipecat Dari Perusahaannya Sendiri Karena Skandal Pelecehan Seksual
Foto: aol.com

Ketiga nama tersebut hanyalah korban yang bersedia dibuka identitasnya. Beberapa korban lainnya memilih untuk menyembunyikan identitasnya karena tidak bersedia menanggung malu.

Tindakan mengerikan yang dilakukan Harvey tersebut ternyata sudah berlangsung selama tiga dekade lamanya. Harvey biasanya mengincar aktris-aktris muda yang bermimpi untuk menembus kerasnya persaingan Hollywood, atau karyawan muda yang memimpikan gaji besar serta kenaikan pangkat. Menurut pengakuan para korban, peristiwa pelecehan seksual yang dilakukan seringkali terjadi di Peninsula Hotel, seperti yang dialami aktris Ashley Judd dan Rose McGowan.

Ashley Judd mengaku bahwa kejadian yang menimpanya terjadi sekitar dua dekade lalu, sekitar tahun 1997-an. Ashley yang baru berusia 29 tahun dipanggil ke hotel oleh Harvey dengan alasan kepentingan yang mendesak. Setibanya di hotel, tampaklah Harvey yang hanya mengenakan jubah mandi. Harvey kemudian bertanya pada Ashely apakah ia bersedia memijat punggungnya. Ashley tentu saja berusaha untuk menolaknya tetapi Harvey terus mendesaknya hingga akhirnya bertanya apakah Ashley bersedia melihatnya mandi. Ashley segera keluar dari kamar hotel tersebut tanpa dengan ketakutan. Beberapa tahun kemudian, Ashley Judd kemudian membintangi film-film produksi TWC seakan Harvey ingin memberikan sebuah kompensasi.

Di tahun yang sama, Harvey pun melakukan “negosiasi” dan “persetujuan” dengan aktris Rose McGowan. Aktris yang saat itu baru berusia 23 tahun tersebut mendapatkan uang sejumlah $100,000 dan peran dalam film Scream.

Bungkam

Tiga dekade tentu saja waktu yang lama untuk menyembunyikan sebuah bangkai. Kesuksesan Harvey untuk playing innocent selama tiga puluh tahun lamanya ini tidak terlepas dari kebungkaman rekan sesama sineas Hollywood, juga karyawan perusahaannya. Beberapa karyawan mengakui bahwa mereka mengetahui tindakan tercela Harvey, tetapi memilih untuk diam karena berbagai ketakutan, antara lain takut citra perusahaan dan korban menjadi buruk.

Dipecatnya Harvey Weinstein dari perusahaannya sendiri merupakan langkah besar bagi perbaikan sikap terhadap perempuan di Hollywood. Banyak yang percaya bahwa pemecatan Harvey Weinstein akan mencegah para pria berkuasa di Hollywood untuk melakukan tindakan serupa kepada perempuan pekerja di Hollywood.

Duh, jangan sampai deh ada kejadian seperti ini lagi. Yang ada pun semoga segera terbongkar. Supaya lingkungan kerja jadi lebih aman dan nyaman untuk sineas dan pekerja wanita.

Sumber: NY Times, Foto cover: Variety.com

Must Read

Related Articles