Salah satu cara meminimalisir penyebaran virus corona adalah dengan mengenakan masker bagi yang sakit, namun belakangan kebijakan tersebut berubah. Pihak organisasi kesehatan dunia (WHO) dan juga pemerintah menyarankan seluruh masyarakat untuk mengenakan masker, baik yang sakit atau tidak saat beraktivitas di luar rumah.
Achmad Yurianto, selaku Juru Bicara Penanganan Covid-19 di Indonesia juga menegaskan jika masyarakat bisa memanfaatkan masker kain. Karena memang masker bedah dan juga N95 diperuntukkan bagi para petugas kesehatan yang menangani pasien corona. Hal tersebut juga senada dengan anjuran Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Baca juga: Ini Dia Alasan CDC Rekomendasikan Masker Kain untuk Mencegah Penularan Covid-19
Meskipun begitu, tidak semua kain diciptakan sama. Beberapa scientist di dunia bahkan melakukan penelitian, kain mana yang paling bagus untuk dijadikan masker. Memang benar, masker kain juga mampu untuk menahan droplet atau cairan yang keluar dari mulut dan hidung, namun tingkat keamanannya berbeda.
Dr. Scott Segal, ketua anestesiologi dari Wake Forest Baptist Health yang bekerja sama dengan Wake Forest Institute for Regenerative Medicine, melakukan sebuah penelitian. Berdasarkan penelitian tersebut, masker buatan sendiri terbaik yang mereka uji adalah yang terbuat dari ‘quilters cotton’ dengan jumlah benang yang begitu tebal dan ketat. Ini membuat partikel kecil susah melewatinya.
Dan dalam penelitiannya, hasil kain terbaik adalah sarung bantal yang terbuat dari 100% katun.
Jenis kain ini secara efektif ampuh menangkap 600 ancaman. Dan jika digandakan empat lapisan, bisa menawarkan filtrasi yang cukup tinggi hingga 60% banyaknya. Ada juga jenis kain yang biasanya dimanfaatkan untuk kantong penyedot debu, bisa menyaring 62-65 % ancaman. Masker N95 sangat baik, bisa menyaring 95%, namun hanya direkomendasikan untuk pekerja medis.
Merasa kurang yakin saat menggunakannya? Para peneliti menyarankan untuk melakukan tes sederhana. Yakni dengan merentangkannya pada cahaya, baik itu lampu atau matahari lalu ligar apakah cahaya mudah menembus lapisan atau tidak. Semakin tebal bahan yang digunakan akan semakin bagus. Namun usahakan untuk memilih kain yang aman.
Supaya makin aman, CDC menyarankan untuk mencuci masker dengan rutin dan sering. Menggunakan mesin cuci sudah cukup untuk membersihkannya. Selain itu, hindari penggunaan bahan kimia keras seperti halnya pemutih, tidak akan bagus untuk pernafasan.
CDC juga menyebutkan jika masker ini merupakan salah satu cara yang digunakan untuk meminimalisir penyebaran corona. Bukan menjadi pengganti tindakan yang lainnya. Dalam hal ini, masker berfungsi sebagai perlindungan tambahan, selain melakukan physical distancing atau menjaga daya tahan tubuh tetap bagus.
Sumber: Refinery29, Washington Post